Studi terbaru dalam jurnal Science dan Nature mengungkap temuan menarik tentang pengaruh kecerdasan buatan (AI) terhadap preferensi politik. Riset ini menunjukkan bahwa interaksi singkat dengan chatbot AI mampu mengubah pandangan pemilih secara cukup signifikan, bahkan ketika pemilih sudah memiliki kandidat pilihan. Temuan ini menjadi alarm bagi regulator dan masyarakat mengingat kemampuan AI yang terus berkembang pesat.
Penelitian ini bahkan menyimpulkan AI mampu memengaruhi opini publik jauh lebih efisien dari metode kampanye konvensional seperti iklan televisi. Para peneliti melibatkan puluhan ribu partisipan dari berbagai negara untuk menguji sejauh mana teknologi ini dapat memengaruhi demokrasi. Berikut temuan dampak persuasi AI terhadap pemilih yang terungkap dalam penelitian ini.
