Kecerdasan buatan (AI) semakin membuktikan diri sebagai salah satu teknologi paling revolusioner abad ini. Bukan hanya di industri digital atau manufaktur, kini AI juga mulai membawa gebrakan baru dalam layanan kesehatan. China baru saja meluncurkan Agent Hospital, rumah sakit berbasis AI pertama di dunia yang diklaim mampu menangani hingga 10.000 pasien per hari. Terobosan ini bisa jadi langkah awal revolusi layanan kesehatan global.
Ambisi China dalam mengembangkan kecerdasan buatan memang sangat tinggi. Menurut laporan MedTech World, Negeri Tirai Bambu berencana menggelontorkan lebih dari 1,4 triliun dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp22,74 triliun hingga 2030 untuk pengembangan kecerdasan buatan. Sebagian besar dana itu diarahkan ke sektor kesehatan. Agent Hospital jadi bukti nyata dari ambisi tersebut. Rumah sakit ini mengandalkan sistem dokter AI yang bisa bekerja secara mandiri, mulai dari diagnosis, memberikan rekomendasi perawatan, hingga mendukung pengobatan pasien.
Penasaran bagaimana cara kerja Agent Hospital dan apa yang membuatnya berbeda dari layanan medis biasa? Simak pembahasannya sampai selesai!