Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dampak AI di Kehidupan Manusia, Termasuk Transformasi Industri

Panel Discussion & Awarding Night "Capitalizing On The AI Revolution", pada Senin (26/05/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Panel Discussion & Awarding Night "Capitalizing On The AI Revolution", pada Senin (26/05/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • AI hadir dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup masyarakat serta transformasi pada industri.
  • Sektor kesehatan, pertanian, keuangan, manufaktur, ecommerce dan retail diproyeksikan mendapatkan manfaat paling besar dari revolusi AI.
  • AI membutuhkan tiga pilar utama: people (SDM), platform (infrastruktur digital), dan policy (regulasi yang fleksibel).

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bukan lagi sekadar konsep masa depan, tapi sudah hadir dalam kehidupan sehari-hari, dari otomatisasi industri, analisis big data hingga personalisasi layanan digital yang menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai delapan persen pada 2029. Hal ini disampaikan oleh Aju Widya Sari, Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam Panel Discussion & Awarding Night "Capitalizing On The AI Revolution", pada Senin (26/05/2025).

Pemanfaatan AI

Transformasi digital berpotensi secara signifikan meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat sehingga berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk transformasi pada industri. 

"Pertanyaan yang timbul saat ini bukan lagi apakah kita akan memanfaatkan AI, melainkan sejauh mana kita bisa memaksimalkan potensi AI secara inklusi dan strategis," ujar Aju.

Pada industri seluler, AI telah dimanfaatkan untuk meningkatkan customer experience seperti asisten virtual, personalisasi layanan dan dukungan pelanggan 24 jam serta optimalisasi jaringan telekomunikasi dan keamanan serta deteksi penipuan.

Penetrasi smartphone yang tinggi di Indonesia menjadi peluang yang strategis untuk menjadikan AI sebagai equalizer dalam memberikan akses terhadap pelayanan cerdas secara merata.

Potensi manfaat

Pixabay

Industri yang saat ini diproyeksikan akan mendapatkan manfaat paling besar dari revolusi AI, mencakup:

  • Sektor kesehatan.

  1. Diagnosa berbasis AI.
  2. Pengembangan obat yang lebih cepat.
  3. Telemedis yang dipersonalisasi.

  • Sektor pertanian.

  1. Pemanfaatan hasil panen.
  2. Prediksi cuaca.
  3. Otomatisasi irigasi berbasis data.

  • Sektor keuangan.

  1. Deteksi penipuan secara real-time.
  2. Analisis risiko.
  3. Asisten virtual perbankan.

  • Sektor manufaktur.

  1. Otomatisasi cerdas.
  2. Pemeliharaan prediktif.
  3. Otimasi rantai pasok.

  • Sektor ecommerce dan retail.

  1. Rekomendasi personal.
  2. Chatbot.
  3. Analisis perilaku pelanggan.

Tiga pilar yang dibutuhkan

AI sebagai bagian dari ekosistem digital yang kokoh membutuhkan tiga pilar utama:

  • People: Kesiapan sumber daya manusia (SDM). Tanpa SDM yang siap menghadapi era AI, transformasi digital akan mengalami hambatan besar. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat pendidikan berbasis teknologi, menyediakan pelatihan tenaga kerja serta mendorong kewirausahaan digital agar lebih banyak inovator lokal yang dapat bersaing di tingkat global.
  • Platform: Platform mencakup infrastruktur digital yang memungkinkan riset, pengujian, serta penerapan AI. Kita membutuhkan akses terhadap data yang andal dan berkualitas, kapasitas komunikasi seperti GPU dan layanan cloud serta pusat data yang aman. Kita juga perlu menciptakan ekosistem inovasi di mana pusat riset, inkubator, dan digital innovation hub saling terhubung antara universitas, industri, dan pemerintah.
  • Policy: Regulasi yang fleksibel namun tetap menjaga etika dan keamanan menjadi kunci utama dalam mendukung inovasi AI.

Dampak yang dirasakan

Ilustrasi AI robot (pixabay.com/alexandra_koch)

Dalam kesempatan yang sama, sejumlah pelaku industri telekomunikasi dan teknologi juga menyebut sejumlah dampak pemanfaatan kecerdasan artifisial dalam perusahaan mereka.

Ronni Nurmal, Director & Head of Government and Industry Relations mengatakan jika pemanfaatan AI sangat berdampak kepada Ericsson.

"Seperti kita ketahui, belakangan ini ada kenaikan penggunaan AI. Ericsson telah memanfaatkan AI untuk sisi operasional maupun dari sisi bisnis kami," ujarnya.

Sementara Chief Enterprise Business Officer XLSmart for Business, Feby Sallyanto ada enam dampak yang perusahaan alami usai mengadopsi AI, di antaranya efisiensi tim penjualan, strategi marketing yang lebih cerdas, enchance home productivity, penguatan produk enterprise fiber to the X, AI Led network dicision hingga produktivitas SDM.

Sementara itu, Trihan Marsudi selaku GM Network Digitalization and Analytic Platform Telkomsel menjelaskan jika AI diperlukan untuk mengontrol produk hingga membantu para pelanggannya.

"Pelanggan kami yang lebih dari 150 juta tentu sangat sulit jika harus dipantau secara manual. Kini dengan bantuan AI, Telkomsel bisa cepat memantau jaringan hingga perbaikan yang cepat jika ada masalah," jelas Trihan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us