Deep Research sangat cocok bagi kalangan profesional yang membutuhkan riset mendalam dan akurat. Profesional yang cocok menggunakan fitur ini bisa meliputi pekerja finansial, sains, kebijakan publik, dan teknik. Namun, Deep Research juga bisa sangat bermanfaat bagi konsumen biasa. Misalnya, pengguna bisa menggunakan deep research untuk riset harga sebelum membeli produk bernilai tinggi, seperti mobil, perabot, atau peralatan elektronik.
Saat ini, Deep Research masih tersedia eksklusif bagi pengguna ChatGPT Pro dengan batasan 100 tugas atau kueri per bulan. Rencananya, akses juga akan diperluas untuk pengguna Plus, Team, dan gratis dalam waktu dekat. CEO OpenAI Sam Altman mengungkap pengguna Plus akan mendapat batasan sekitar 10 kueri per bulan. Sementara, pengguna gratis akan mendapat jauh lebih sedikit.
Batasan ini terlihat cukup restriktif mengingat biaya langganan ChatGPT Pro yang bisa mencapai Rp3 jutaan per bulan dan Plus sekitar Rp300 ribuan. Namun, ini sebenarnya cukup wajar karena Deep Research menggunakan daya komputasi yang cukup besar dalam sekali jalan. OpenAI berjanji untuk mengembangkan versi yang lebih cepat dan efisien agar dapat meningkatkan limit tugas bagi pelanggan berbayar ChatGPT.
Akses Deep Research masih terbatas secara geografis. Pengguna di Inggris, Swiss, dan kawasan Ekonomi Eropa belum bisa menikmati fitur ini. OpenAI belum mengumumkan jadwal peluncuran pasti untuk wilayah tersebut. Fitur ini juga baru bisa diakses melalui peramban. Namun, ia akan hadir di aplikasi mobile dan desktop dalam waktu dekat.
OpenAI juga berencana menambahkan konektivitas ke sumber data yang lebih spesifik. Rencana ini mencakup integrasi sumber berbasis langganan dan sumber internal organisasi. Penambahan ini akan memperkaya cakupan riset yang bisa dilakukan Deep Research.