Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengatur Kepribadian ChatGPT agar Lebih Personal  

ilustrasi ChatGPT. (unsplash.com/Jonathan Kemper)
ilustrasi ChatGPT. (unsplash.com/Jonathan Kemper)

ChatGPT telah menjadi asisten kecerdasan buatan (AI) paling populer bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Platform besutan OpenAI ini tercatat telah melayani lebih dari 300 juta pengguna setiap minggunya. Namun, sebagian pengguna mungkin merasa ChatGPT terlalu kaku, terlalu sering menggunakan poin-poin, atau gaya bahasanya kurang sesuai selera.

OpenAI mendengarkan keluhan tersebut dan telah menghadirkan berbagai fitur personalisasi. Kamu bisa mengatur kepribadian, gaya bahasa, hingga preferensi respons ChatGPT sesuai keinginan. Berikut lima cara mengatur kepribadian ChatGPT agar lebih personal dan sesuai selera pengguna. 

1. Menginstruksikan langsung di awal obrolan

tampilan ChatGPT. (unsplash.com/ Solen Feyissa solenfeyissa)
tampilan ChatGPT. (unsplash.com/ Solen Feyissa solenfeyissa)

Cara paling sederhana adalah dengan langsung memberi tahu preferensi kamu saat memulai percakapan baru dengan ChatGPT. Cara sederhana ini memungkinkan pengguna menyampaikan keinginan spesifik, seperti meminta ChatGPT menggunakan bahasa yang lebih santai atau menghindari bullet points dalam responsnya. ChatGPT kemudian akan menyesuaikan respon dan gayanya untuk obrolan tersebut. 

Misalnya, kamu bisa mengetik "Saya mau belajar teori relativitas, jadilah mentor yang memiliki kepribadian seperti Albert Einstein, proaktif dan suka menggunakan analogi sederhana yang kreatif" di awal percakapan. ChatGPT akan menyesuaikan diri menjadi mentor fisika yang menjelaskan konsep rumit dengan perumpamaan sederhana seperti gaya Einstein.

Metode ini sangat fleksibel karena bisa disesuaikan setiap saat. Pengguna bebas mengubah preferensi di setiap percakapan baru sesuai kebutuhan. Namun, cara ini kurang efisien karena pengguna harus mengulangi instruksi yang sama setiap kali memulai percakapan baru.

2. Memanfaatkan Custom Instructions

tampilan Custom Instruction di ChatGPT. (dok. OpenAI)
tampilan Custom Instruction di ChatGPT. (dok. OpenAI)

OpenAI baru saja meluncurkan antarmuka baru Custom Instructions yang lebih mudah digunakan. Fitur ini memungkinkan pengguna mengatur preferensi mereka melalui beberapa kolom pengaturan. Kolom pertama memungkinkan pengguna menentukan nama panggilan yang diinginkan dari ChatGPT.

Kolom kedua digunakan untuk mengisi profesi atau pekerjaan sehari-hari. Informasi ini membantu ChatGPT memberikan respons yang relevan dengan kebutuhan profesional pengguna. Selanjutnya, terdapat kolom khusus untuk mengatur sifat-sifat yang diinginkan dari ChatGPT, misalnya cerewet, skeptis, memotivasi atau puitis.

Kolom terakhir berfungsi menambahkan konteks personal tentang pengguna. Misalnya, pengguna bisa memberitahu ChatGPT bahwa mereka vegetarian atau sedang belajar bahasa tertentu. Setiap kolom memiliki batas 1500 karakter dan pengaturan ini akan berlaku otomatis setiap kali pengguna memulai percakapan baru. Pengaturan Custom Instruction akan diterapkan untuk semua obrolan baru, jadi kamu tidak perlu menjelaskan preferensimu setiap saat.

Misalnya, seorang content writer mengatur Custom Instructions seperti ini: nama panggilan "Budi", profesi "content writer", sifat "kreatif, teliti dan kasual", serta konteks "saya sering menulis artikel teknologi untuk pembaca awam." Custom Instructions ini membantu ChatGPT memberikan ide konten yang lebih relevan dan mudah dipahami pembaca umum.

3. Mengaktifkan fitur Memory ChatGPT

contoh memggunakan fitur Memory untuk mengatur kepribadian ChatGPT. (dok. OpenAI)
contoh memggunakan fitur Memory untuk mengatur kepribadian ChatGPT. (dok. OpenAI)

Fitur Memory juga bisa dimanfaatkan untuk mengatur kepribadian ChatGPT. Fitur ini memungkinkan ChatGPT menyimpan dan mengingat informasi penting dari percakapan sebelumnya. Pengguna bisa meminta ChatGPT mengingat preferensi baru di tengah percakapan, misalnya "Ingat bahwa saya lebih suka penjelasan tanpa istilah teknis."

ChatGPT akan menyimpan preferensi tersebut dan menerapkannya di semua percakapan berikutnya, mirip Custom Instructions. Memory akan tetap aktif bahkan setelah percakapan dihapus, kecuali pengguna menghapusnya secara manual. Pengguna juga bisa menonaktifkan Memory kapan saja melalui menu pengaturan.

Misalnya, kamu bisa meminta ChatGPT untuk tidak menggunakan terlalu banyak emoji kedepannya. Contoh lain, ketika kamu merasa ChatGPT terlalu sok edgy kamu bisa memintanya untuk menguranginya. ChatGPT akan mengingat informasi ini dan mengaplikasikannya ke percakapan selanjutnya. 

4. Membuat berbagai kepribadian ChatGPT dengan Projects

kustomisasi fitur Project di ChatGPT. (dok. OpenAI)
kustomisasi fitur Project di ChatGPT. (dok. OpenAI)

Projects memungkinkan pengguna mengelompokkan file dan percakapan dalam satu ruang khusus. Setiap Project bisa memiliki Custom Instructions terpisah yang akan menimpa pengaturan utama ChatGPT. Pengaturan ini hanya akan berlaku pada percakapan dalam Project tersebut.

Pengguna bisa membuat Project berbeda untuk konteks yang berbeda. Misalnya, satu Project khusus pekerjaan dengan gaya bahasa formal, satu Project belajar bahasa asing yang mendorong percakapan kasual, atau Project brainstorming yang membutuhkan respons kreatif. Projects juga mendukung pengunggahan file sebagai referensi tambahan bagi ChatGPT.

Contohnya, seorang penulis bisa membuat Project "Brainstorming Tulisan" dengan Custom Instructions yang mengatur ChatGPT menjadi partner proaktif, kreatif dan suka memberikan ide tidak biasa. Di Project lain bertajuk "Editing", pengguna bisa mengatur ChatGPT menjadi editor yang lebih serius, detail dan kritis. ChatGPT akan mengadopsi kepribadian berbeda di setiap Project sesuai kebutuhan kerja yang berbeda.

5. Membuat GPTs yang memiliki lebih banyak fungsi

tampilan GPT Store. (dok. OpenAI)
tampilan GPT Store. (dok. OpenAI)

GPTs bisa menjadi pilihan paling efektif bagi pengguna berbayar yang ingin membuat versi ChatGPT khusus. Kamu bisa membuat GPTs melalui chatgpt.com/create dan mengaturnya sesuai kebutuhan spesifik. Kamu bahkan bisa menghubungkan GPTs dengan API pihak ketiga.

Pengguna bisa mengatur GPTs mereka layaknya asisten personal dengan kepribadian dan keahlian khusus. Misalnya, GPTs yang berperan sebagai tutor bahasa dengan gaya mengajar tertentu atau asisten penulisan dengan preferensi gaya tulisan spesifik. GPTs yang dibuat juga bisa dibagikan kepada pengguna lain.

Contoh lain, kamu bisa membuat GPT "Math Buddy" yang berperan sebagai tutor matematika dengan kepribadian menyenangkan, suka memberikan teka-teki matematika lucu, dan selalu mengapresiasi keberhasilanmu. GPT ini bisa diatur untuk menghindari jawaban langsung, sehingga mendorong kamu berpikir kritis melalui panduan bertahap yang interaktif.

Nah, sekarang ChatGPT tidak lagi harus menjadi asisten AI yang kaku dan membosankan. Ada cara mengatur kepribadian ChatGPT agar lebih personal, mulai dari mentor yang sabar, partner diskusi yang kritis, hingga coach yang memotivasi. Mana, nih, cara mengatur kepribadian ChatGPT yang paling kamu suka?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us