Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecerdasan buatan (AI)
ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (freepik.com/Who is Danny)

Intinya sih...

  • Agentic AI adalah generasi baru kecerdasan buatan yang mampu berpikir dan bertindak secara mandiri untuk mencapai tujuan tertentu.

  • Perbedaan Agentic AI, Generative AI, dan AI Agents terletak pada kemampuan proaktif, adaptif, dan otonom dari Agentic AI.

  • Fitur utama Agentic AI meliputi pengambilan keputusan otomatis, pembelajaran adaptif, interaktivitas real-time, dan perencanaan multi-tahap.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan (AI) kini bukan hanya menjawab pertanyaan pengguna, tapi juga bisa mengambil keputusan sendiri dan melakukan tindakan nyata tanpa harus disuruh terus-menerus. Kedengarannya seperti asisten pribadi supercerdas, bukan? Inilah yang mulai kita lihat lewat kemunculan Agentic AI, era baru dalam dunia kecerdasan buatan yang sedang jadi topik hangat di dunia teknologi.

Selama beberapa tahun terakhir, manusia telah mengenal Generative AI seperti ChatGPT yang mampu menulis, menggambar, dan membuat kode. Lalu, hadir AI Agents yang bisa menjalankan tugas tertentu secara otomatis. Kini, dunia teknologi bergerak selangkah lebih maju dengan munculnya Agentic AI, generasi AI yang bukan cuma pintar membuat dan meniru, tapi juga punya inisiatif untuk bertindak.

1. Apa itu Agentic AI?

ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (freepik.com/blkstudio)

Secara sederhana, Agentic AI adalah generasi baru kecerdasan buatan (AI) yang mampu berpikir dan bertindak secara mandiri untuk mencapai tujuan tertentu, tanpa harus menunggu perintah manusia setiap saat. Jika Generative AI seperti ChatGPT hanya menghasilkan konten (teks, gambar, atau kode) berdasarkan perintah pengguna, maka Agentic AI melangkah lebih jauh. Ia dapat mengambil keputusan, merancang strategi, hingga mengeksekusi tugas berdasarkan konteks yang dipahami.

Bisa dibilang, Agentic AI merupakan langkah besar menuju masa depan di mana mesin tak hanya mampu berpikir seperti manusia, tetapi juga memiliki inisiatif untuk bertindak sendiri. Melalui kemampuan tersebut, pengguna dapat memiliki asisten digital yang bukan hanya mencatat jadwal rapat, tetapi juga memeriksa kalender peserta lain, memesan ruang pertemuan, hingga mengirim pengingat otomatis, semuanya dilakukan tanpa perlu disuruh. Nah, seperti itulah cara kerja Agentic AI.

2. Perbedaan Agentic AI, Generative AI, dan AI Agents

ilustrasi Generative AI (ChatGPT) (freepik.com/Who is Danny)

Agar lebih mudah memahami, berikut perbedaan fungsi dan cara kerja Generative AI, AI Agents, dan Agentic AI:

  • Generative AI

Generative AI adalah jenis kecerdasan buatan yang berfokus pada penciptaan konten baru seperti teks, gambar, video, audio, atau bahkan kode pemrograman. Teknologi ini bekerja secara reaktif, artinya menghasilkan keluaran berdasarkan prompt atau instruksi yang diberikan pengguna. Contohnya adalah ChatGPT, DALL·E, atau Copilot, yang menggunakan model bahasa besar (LLM) dan teknik deep learning untuk memahami konteks serta menghasilkan respons yang kreatif. Singkatnya, Generative AI bisa menciptakan konten cerdas, tetapi masih bergantung pada arahan manusia.

  • AI Agents

Berikutnya ada AI Agents, yang menjadi jembatan antara AI generatif dan AI yang benar-benar otonom. AI jenis ini bersifat semi-otonom, mampu menjalankan tugas-tugas otomatis dengan mengikuti skenario yang telah ditentukan. Contohnya adalah Siri, Alexa, atau AutoGPT, yang dapat membantu pengguna menyelesaikan pekerjaan tertentu tanpa harus terus diawasi. Teknologi dasarnya mencakup natural language processing (NLP) dan task automation. Lewat kemampuan ini, AI Agents berperan layaknya asisten digital eksekutif, mampu mengeksekusi perintah, namun tetap berada dalam batasan yang ditetapkan manusia.

  • Agentic AI

Sementara itu, Agentic AI merupakan generasi paling baru yang membawa konsep otonomi ke tingkat berikutnya. AI ini bersifat proaktif, mampu mengambil keputusan, merancang strategi, dan bertindak secara mandiri berdasarkan konteks yang dipahami, bukan sekadar menunggu perintah. Contohnya mencakup kendaraan otonom dan AI Project Manager, yang mampu merencanakan sekaligus mengeksekusi pekerjaan kompleks tanpa campur tangan manusia secara langsung. Teknologi ini menggabungkan LLM, reinforcement learning, dan reasoning engine, sehingga menghasilkan AI dengan kemampuan berpikir strategis dan adaptif.

3. Fitur dan kemampuan utama Agentic AI

ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (freepik.com/alpakavideo)

Berbeda dari Generative AI yang menunggu instruksi, Agentic AI bersifat proaktif dan adaptif. Berikut beberapa fitur dan kemampuan utama yang membuat Agentic AI unggul dibanding generasi AI sebelumnya:

  • Pengambilan keputusan otomatis

Agentic AI dapat menganalisis situasi dan memilih langkah terbaik tanpa perlu bimbingan manusia secara terus-menerus.

  • Pembelajaran adaptif

AI jenis ini bisa belajar dari hasil aksinya, jika gagal, ia akan memperbaiki pendekatannya pada percobaan berikutnya.

  • Interaktivitas real-time

Agentic AI mampu berinteraksi langsung dengan sistem lain atau manusia secara waktu nyata. Misalnya, AI di kendaraan otonom yang menilai kondisi jalan dan segera mengubah arah untuk menghindari bahaya.

  • Perencanaan multi-tahap

AI ini tidak hanya fokus pada satu tugas, tetapi juga mampu merancang rencana jangka panjang untuk mencapai target tertentu secara efisien.

Lewat kemampuan tersebut, Agentic AI membawa kecerdasan buatan ke level otonomi penuh, di mana sistem tak lagi sekadar alat bantu, tetapi mitra kerja digital yang dapat berpikir dan bertindak mandiri.

4. Contoh penggunaan Agentic AI dalam pekerjaan

ilustrasi penerapan Agentic AI dalam pekerjaan (freepik.com/user4894991)

Teknologi Agentic AI kini mulai diadopsi di berbagai sektor, dari bisnis hingga kesehatan. Sistem ini membantu meningkatkan efisiensi kerja, akurasi keputusan, serta otomatisasi proses di banyak bidang. Berikut beberapa contoh penerapannya dalam dunia kerja:

  • Kesehatan

Agentic AI dapat memantau kondisi pasien secara real-time dan mengambil tindakan preventif tanpa menunggu dokter. Misalnya, sistem inhaler pintar yang mampu memantau kualitas udara bagi penderita asma dan memberi notifikasi otomatis jika terjadi risiko kesehatan.

  • Keuangan

Dalam manajemen risiko dan investasi, Agentic AI dapat memantau pasar, menganalisis fluktuasi, dan menyesuaikan portofolio secara otomatis untuk meminimalkan potensi kerugian.

  • Logistik

Agentic AI dapat mengatur ulang jadwal pengiriman serta rute kendaraan berdasarkan kondisi lalu lintas terkini. Dengan begitu, perusahaan dapat menghemat waktu, bahan bakar, dan biaya operasional.

  • Layanan Pelanggan (Customer Service)

Chatbot berbasis Agentic AI tidak hanya menjawab pertanyaan pelanggan, tetapi juga menindaklanjuti masalah secara otomatis hingga tuntas. Ini membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih cepat, efisien, dan personal.

  • SDM dan Manajemen Kantor

Agentic AI dapat memantau kinerja karyawan, memberikan rekomendasi pelatihan, hingga membantu tim HR dalam proses rekrutmen berbasis data. Teknologi ini membuat pengelolaan sumber daya manusia lebih objektif dan terukur.

Dari Generative AI hingga Agentic AI, manusia telah menyaksikan lompatan besar dalam dunia kecerdasan buatan. Jika dulu AI hanya membantu berpikir, kini ia mulai membantu manusia bertindak. Tak lama lagi, AI mungkin bukan sekadar alat bantu, tetapi rekan kerja digital yang mampu bertindak mandiri. Sudah siap menyambut era baru kecerdasan buatan, Agentic AI?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team