Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto Polaroid AI Bareng Idola Dibuat Tidak Senonoh
ilustrasi kecerdasan buatan (unsplash.com/@cgower)

Intinya sih...

  • Tren foto polaroid AI sedang marak di media sosial, tetapi banyak yang memanfaatkannya untuk pose tidak pantas.

  • Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi menyatakan bahwa tren tersebut melanggar etika dan bisa dilaporkan.

  • Timnas Indonesia tidak mengizinkan penggemar membuat polaroid AI yang melewati batas, bahkan ada yang tidak lagi mengizinkan wajahnya digunakan untuk pembuatan foto AI.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tren foto berbasis akal imitasi (artificial intelligence/AI), polaroid AI, sedang marak di berbagai platform media sosial. Banyak warganet membuat prompt untuk menghasilkan gambar yang seolah-olah menempatkan mereka dalam satu bingkai dengan sosok idola—mulai dari artis Korea, pejabat pemerintah, hingga pemain Timnas Indonesia.

Kreativitas ini memang menghibur dan menarik perhatian, tetapi tak sedikit pula yang memanfaatkannya untuk membuat pose atau adegan yang terlalu intim dan tidak pantas. Fenomena ini kemudian memicu diskusi tentang etika penggunaan AI, bagaimana menjaga batas privasi figur publik, serta dampaknya terhadap persepsi masyarakat terhadap sosok-sosok tersebut di dunia nyata.

Melanggar etika

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Edwin Hidayat Abdullah mengatakan bahwa tren tersebut melanggar etika dan bisa dilaporkan.

"Itu nggak bener. Itu ada di panduan yang akan dikeluarkan. Itu melanggar etika," ujarnya kepada media usai menghadiri acara peluncuran Korika Chat (KChat) di Jakarta, pada Selasa (16/09/2025).

Bisa dilaporkan

Ilustrasi polaroid (pexels.com/OctavioJGarciaN)

Lebih dalam Edwin mengatakan bahwa jika masyarakat menemukan foto yang dihasilkan AI dalam pose yang tidak senonoh, untuk melaporkan perihal konten tersebut 

"Nanti kalau memang itu, dilaporkan saja, kalau tidak senonoh itu laporkan ke Direktorat Pengawasan Digital," kata Edwin.

Nantinya, tim pengawasan akan melakukan tindakan lebih lanjut setelah konten yang tidak pantas itu dilaporkan masyarakat, misalnya seperti di-takedown atau postingan diturunkan.

Sanksi menanti

Tapi Edwin tidak menjelaskan lebih lanjut soal sanksi apa yang akan diberikan terkait pembuatan polaroid AI atau sejenisnya, yang tidak senonoh ini.

"Melanggar etika itu, ada di Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ada sanksinya," Edwin mengatakan.

Beberapa Timnas Indonesia diketahui telah angkat bicara atas fenomena ini. Mereka tidak mengizinkan penggemar membuat polaroid AI yang melewati batas, bahkan ada yang tidak lagi mengizinkan wajahnya digunakan untuk pembuatan foto AI.

Editorial Team