Kementerian Komdigi Dapat Anggaran Rp8 Triliun di 2026

- Kementerian Komdigi mendapat anggaran Rp8 triliun di 2026
- Meutya Hafid akan patuh pada keputusan rapat di Banggar
- Program prioritas termasuk pengawasan ruang digital dan pertumbuhan startup
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid memastikan anggaran yang diterima kementeriannya pada tahun 2026 sebesar Rp8 triliun. Besaran ini sama dengan pagu awal maupun pagu definitif yang ditetapkan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR. Namun, berbeda dengan rapat sebelumnya yang terbuka, pembahasan anggaran kali ini dilakukan secara tertutup.
“(Dapat) Rp8 Triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian pagu anggaran, dan ini pagu definitifnya,” kata Meutya Hafid usai mengikuti rapat tertutup di DPR, Senin (15/9/2025).
1. Bakal patuh atas keputusan rapat di Banggar

Saat ditanya apakah dirinya puas atau masih berharap ada tambahan, Meutya menegaskan kementeriannya akan patuh terhadap keputusan yang ada. Pihaknya akan mengatur kembali program prioritas yang ada.
“Kita akan gunakan, kami patuh tentu atas keputusan rapat di Banggar bahwa belum ada kenaikan untuk anggaran di Komdigi. Kami patuh dan tentu kita mengatur ulang prioritas dari anggaran yang ada agar semua program-program khususnya terkait dengan asta cita presiden, dan juga quick wins dari Komdigi ini bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.
2. Salah satu program prioritasnya adalah pengawasan ruang digital

Meutya menjelaskan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan dengan alokasi anggaran tersebut. Menurutnya, infrastruktur digital tetap menjadi yang utama agar konektivitas bisa terus terjaga di berbagai penjuru Indonesia.
“Yang pertama infrastruktur digital kan harus terus berjalan, konektivitas harus terus bisa dijalankan di berbagai penjuru di Indonesia,” kata Meutya.
Selain itu, pengawasan ruang digital juga menjadi fokus penting. Meutya menilai keamanan ruang digital perlu diperkuat, terutama agar ramah terhadap anak-anak. Ia menekankan pemberantasan konten berbahaya tetap dijalankan secara konsisten.
“Kemudian yang kedua untuk pengawasan ruang digital yang lebih baik, lebih aman, lebih ramah terhadap anak-anak. Tentu diantaranya adalah pornography, judi online, dan sebagainya itu terus menjadi prioritas,” ucapnya.
3. Memastikan pertumbuhan startup tetap terjaga

Tak hanya itu, komunikasi publik dan pengembangan ekosistem digital juga diprioritaskan. Meutya menyebut, kementeriannya ingin memastikan pertumbuhan startup tetap terjaga.
“Komunikasi publik, itu mungkin ya tiga prioritas. Dan ekosistem digital agar ekosistem tetap berjalan, startup bisa lahir. Di masa seperti ini kita memerlukan sekali juga untuk engine of growth dari startup-startup kita,” ujarnya.