ilustrasi browser (unsplash.com/Remotar Jobs)
Icon gembok pada browser tersebut pertama kali muncul pada tahun 90-an saat Netscape memperkenalkan HTTPS. Berbeda dengan HTTP, HTTPS merupakan sebuah protokol yang memungkinkan pengguna mengirim data sensitif dengan aman melalui web dengan enkripsi. Dengan demikian, ikon gembok akan ditampilkan saat menelusuri situs web menggunakan HTTPS untuk memberi sinyal bahwa koneksi jaringan aman.
Masalahnya, Google menyebut bahwa saat ini lebih dari 95% halaman web Chrome yang dimuat di Windows menggunakan protokol HTTPS dan menjadikannya koneksi default. Karena sudah menjadi default, banyak pengguna yang akhirnya tak tahu fungsi asli dari icon tersebut.
Google percaya bahwa pengguna memiliki pemahaman yang keliru terkait icon gembok tersebut. Alih-alih sebagai icon protokol keamanan HTTPS, Google percaya bahwa banyak pengguna Chrome yang mempercayai icon gembok tersebut sebagai indikasi keamanan dan keterpercayaan atas suatu website.
Padahal icon gembok bukan merupakan jaminan keamanan dan tetap memiliki potensi berbahaya mengingat HTTPS tidak melindungi dari hal-hal seperti phishing. Oleh karena itu Google akhirnya memutuskan untuk mengubahnya.