6 Insiden YouTube Down Paling Parah dalam Sejarah

- Insiden BGP Hijacking 2008 oleh pemerintah Pakistan
- Gangguan sistem login Google pada Desember 2020
- Pemadaman Oktober 2018 yang penyebabnya tak diungkap
Platform berbagi video terbesar di dunia, YouTube, telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari infrastruktur digital global. Namun, ketergantungan yang mendalam ini juga menunjukkan kerentanan sistem, seperti yang terjadi baru-baru ini. Pada Kamis (16/10/2025), layanan YouTube, termasuk YouTube Music dan YouTube TV, sempat mengalami gangguan global yang melumpuhkan akses video bagi jutaan pengguna di berbagai negara.
Fenomena YouTube down ini tentu menimbulkan keresahan massal karena mengganggu aktivitas harian, terutama bagi pengguna di Indonesia yang juga terdampak. Pihak YouTube telah mengonfirmasi bahwa masalah telah teratasi dalam waktu sekitar 90 menit. Insiden terbaru kembali mengingatkan pada beberapa momen ketika raksasa video tersebut tumbang di masa lalu. Berikut enam insiden YouTube down paling bersejarah yang mengguncang internet dunia.
1. Insiden BGP Hijacking 2008 ulah pemerintah Pakistan

Insiden YouTube down pada 24 Februari 2008 tercatat sebagai salah satu kegagalan paling unik dalam sejarah internet. Pemadaman ini bukan disebabkan oleh kegagalan server YouTube sendiri, melainkan karena ulah operator jaringan di satu negara. Pemerintah Pakistan kala itu memerintahkan Pakistan Telecom (PTCL) untuk memblokir YouTube di dalam negeri karena adanya video yang dianggap anti-Islam.
Sayangnya, metode sensor yang digunakan PTCL memiliki cacat yang justru melumpuhkan akses secara global. PTCL menggunakan teknik BGP hijacking dengan mengumumkan rute palsu yang lebih spesifik untuk sebagian alamat IP YouTube. Berdasarkan aturan internet, semua router di dunia memilih rute paling spesifik ini, sehingga lalu lintas global menuju YouTube dialihkan ke Pakistan.
Kesalahan terjadi ketika PTCL menyebarkan rute palsu tersebut ke penyedia transit internasional mereka, PCCW Global, yang kemudian menyebarkannya ke seluruh jaringan internet dunia. Akibatnya, permintaan akses YouTube dari seluruh dunia masuk ke jalur sama yang dirancang untuk sensor lokal. Gangguan global ini berlangsung selama kurang lebih dua jam sebelum YouTube berhasil merebut kembali kendali lalu lintas.
2. Gangguan sistem login Google pada Desember 2020

Jika insiden 2008 adalah kegagalan eksternal, maka pemadaman pada 14 Desember 2020 diakibatkan kerapuhan infrastruktur internal Google. Selama 47 menit, hampir semua layanan Google yang memerlukan login, seperti YouTube, Gmail, Google Drive, dan Google Docs, tidak dapat diakses oleh pengguna yang sudah melalui proses autentikasi. Pengguna yang mengakses YouTube dalam mode penyamaran (incognito) masih bisa menonton, yang menjadi petunjuk bahwa masalahnya ada pada sistem verifikasi identitas.
Google kemudian menjelaskan bahwa kegagalan tersebut berpusat pada User ID Service internal, yaitu sistem yang berfungsi sebagai penjaga gerbang untuk semua akun. Masalah dipicu oleh bug dalam sistem manajemen kuota otomatis yang baru. Sistem otomatisasi tersebut secara keliru melaporkan penggunaan penyimpanan sebagai nol, dan ketika masa tenggang keamanan berakhir, sistem secara drastis mengurangi kuota yang dialokasikan.
Dilansir Times of India, akibat pemangkasan kuota ini, User ID Service kehilangan kemampuan untuk menerbitkan token autentikasi baru, menyebabkan semua upaya login di seluruh dunia gagal. Gangguan YouTube down ini terjadi pada Senin malam WIB, waktu yang sangat sibuk, dan dampaknya sangat terasa di Indonesia, menyebabkan tagar #YouTubeDOWN menjadi trending topic teratas. Google Indonesia saat itu mengonfirmasi kepada media lokal bahwa penyebabnya memang masalah kuota penyimpanan internal.
3. Pemadaman Oktober 2018 yang penyebabnya tak diungkap

Selanjutnya, insiden pada 16 Oktober 2018 yang disorot karena Google memilih untuk tidak pernah mengungkapkan penyebab resminya. Selama sekitar 90 hingga 120 menit, YouTube, YouTube TV, dan YouTube Music lumpuh di seluruh dunia. Pengguna disambut dengan pesan eror server seperti HTTP 500 atau 503, yang mengindikasikan adanya masalah di sisi server.
Skala gangguan ini begitu masif dan cepat menyebar hingga memicu kepanikan, di mana bahkan Departemen Kepolisian Philadelphia, AS, membuat cuitan lucu di Twitter. Mereka meminta publik untuk tidak menghubungi layanan darurat 911 karena mereka tidak bisa memperbaiki layanan YouTube. Meski tim YouTube di Twitter mengakui masalah tersebut, keheningan perusahaan setelah layanan pulih sangat tidak biasa karena mereka biasanya cukup transparan saat ada insiden. Ketiadaan penjelasan resmi dari Google memicu berbagai spekulasi di kalangan pengguna internet. Beberapa teori konspirasi beredar, termasuk dugaan peretasan oleh kelompok Project Zorgo yang memaksa platform dimatikan.
4. Kegagalan backend dan masalah pembaruan perangkat lunak

Selain insiden besar yang melumpuhkan total, sejarah YouTube juga mencatat beberapa gangguan signifikan yang disebabkan oleh masalah spesifik di infrastruktur internal. Salah satunya adalah insiden pada 11 November 2020, yang disebut sebagai pemadaman fungsional. Saat itu, situs utama YouTube masih bisa diakses, tetapi fungsi inti yaitu memutar video rusak secara global, dilansir Engadget.
Ketika pengguna mencoba menonton, mereka hanya melihat tanda loading tanpa akhir atau pesan playback error. Gangguan selama 90 menit ini diduga kuat disebabkan oleh masalah pada layanan backend yang bertanggung jawab untuk pengiriman video. Setahun kemudian, pada 8 Agustus 2022, YouTube kembali down bersama layanan fundamental Google lainnya seperti Google Search dan Google Maps. Google mengaitkan pemadaman satu jam pada Agustus 2022 ini dengan masalah pembaruan perangkat lunak.
5. Berbagai gangguan layanan YouTube TV

Sejumlah gangguan YouTube down juga terjadi pada layanan khusus, terutama yang melibatkan live streaming dalam skala besar, yaitu YouTube TV. Berbeda dengan video biasa yang dapat disimpan di banyak server, siaran langsung menghasilkan lonjakan lalu lintas yang masif dan tersinkronisasi yang memberikan tekanan ekstrem pada sistem. Kegagalan sering terjadi pada saat-saat yang paling tidak terduga, yaitu momen puncak acara yang tidak dapat diulang. Sebagai contoh, YouTube TV mengalami pemadaman nasional di Amerika Serikat pada 11 Juli 2018, tepat selama pertandingan semi-final Piala Dunia FIFA antara Kroasia dan Inggris. Insiden serupa terjadi lagi pada 18 Mei 2023, di mana layanan gagal pada lima menit terakhir pertandingan krusial Final Konferensi Timur NBA
6. Gangguan terbaru pada 16 Oktober 2025

Insiden YouTube down terbaru terjadi baru-baru ini pada Rabu hingga Kamis dini hari, 15-16 Oktober 2025, bervariasi tergantung zona waktu. Laporan gangguan meluas secara global, mencakup Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan juga Indonesia. Pengguna melaporkan masalah ini melalui Downdetector dan media sosial X.
Gangguan tersebut ditandai dengan munculnya pesan eror di platform. Di Indonesia, banyak pengguna mengalami kesulitan saat memutar video dan mengakses fitur lainnya. Pihak YouTube dengan cepat merespons laporan dan segera melakukan investigasi.
Sejarah YouTube down mengajarkan bahwa dunia digital yang kita tinggali dibangun di atas fondasi sistem yang kompleks dan saling terhubung. Di balik layar, tim YouTube bekerja keras tiap hari agar kita selalu punya tontonan.