Apakah kamu pernah mendengar tentang news aggregator? Sederhananya, ini adalah perangkat lunak (software) atau aplikasi yang mengumpulkan surat kabar online, media daring, atau blog dalam satu lokasi agar mudah diakses dan dibaca.
Salah satu news aggregator di Indonesia yang masih survive sampai sekarang adalah Caping. Mau tahu rahasianya?
Caping terus bertahan di saat aplikasi sejenis gulung tikar. Terhitung, Caping telah membersamai pembaca setia selama tujuh tahun terakhir.
"Caping bertahan karena bekerja sama dengan brand smartphone browser ternama seperti Vivo, Oppo, dan Transsion Holding," ungkap Vinna Melwanti, News Director Caping, di Jakarta pada Senin (19/6/2023).
Selain karena habit membaca dengan satu tangan, juga karena semakin banyak orang Indonesia yang memiliki telepon genggam (handphone). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun yang mempunyai ponsel jumlahnya 67,88 persen.
Menariknya, para user Caping yang membaca, membagikan (share), atau menyukai (like) artikel akan mendapatkan poin yang bisa di-reedem atau ditukar dengan pulsa. Sehingga, slogan Caping yang berbunyi "jadikan membaca lebih berharga" bukan sekadar omong kosong.
Sebagai platform untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan mendukung literasi masyarakat Indonesia, Caping memiliki konten original, yaitu "Ngobrol". Ini bisa membuat pengguna semakin akrab dan hangat.
"Melalui Caping, pengguna dapat menjalin percakapan yang positif seputar hal-hal baik yang terjadi di sekitar kita," lanjutnya.
Sebagai aplikasi news aggregator, Caping menyajikan informasi dari berbagai sumber terpercaya. Berita yang disajikan sudah disaring melalui proses kurasi yang ketat, sehingga kita tidak perlu khawatir.
"Di Caping, kita mempunyai lebih dari 200 media partner. Tak ada media yang abal-abal, apalagi hoax," tegasnya.
Hingga kini, Caping memiliki sekitar 10 juta pengguna aktif bulanan dan 500 ribu pengguna aktif harian. Jadi, tunggu apa lagi? Segera download Caping di Google Play Store!