Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Edmond Dantès)

Intinya sih...

  • Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Yogyakarta kelebihan talenta digital.

  • Indonesia membutuhkan 458 ribu talenta digital setiap tahun untuk mencapai target 12 juta talenta digital pada tahun 2030.

  • Komdigi mendorong pemerataan pasokan talenta digital di wilayah yang kekurangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai ada tiga wilayah yang kelebihan talenta digital yakni Kepulauan Riau, DKI Jakarta dan Yogyakarta. Meski begitu, jumlah ini tidak sebanding dengan wilayah-wilayah yang kekurangan talenta digital.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunuikasi dan Digital (Komdigi), Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara Ngopi Bareng Komdigi di Jakarta, pada Jumat (20/06/2025). 

Ada ribuan talenta yang dibutuhkan

Indonesia masih membutuhkan talenta digital sebanyak 458 ribu setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan 2,7 juta di tahun 2030. Sedangkan targetnya sendiri sebanyak 12 juta talenta digital.

Pada periode tersebut, Komdigi memperkirakan jumlah ketersediaan talenta digital mencapai 9,3 juta orang. Data tersebut juga mengungkap bahwa sejak 2023, kebutuhan talenta digital terus meningkat dari 10 juta hingga 10,7 juta di tahun 2024.

Peningkatan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan ketersediaan talenta digital yang signifikan. Di tahun 2023, ketersediaannya mencapai 6 juta. Angka tersebut mencapai 6,5 juta di tahun 2024. Hal ini membuat kesenjangan talenta digital semakin menipis. Diperkirakan kesenjangan yang terjadi sebesar 2,7 juta di tahun 2030 atau sekitar 458 ribu orang setiap tahunnya.

Jumlah kelebihan dan kekurangan

ilustrasi peta Indonesia (pexels.com/Nothing Ahead)

Adapun jumlah kelebihannya adalah sebagai berikut:

  • Kepulauan Riau: 11.281 (2025), 14.350 (2026), 28.496 (2030).

  • DKI Jakarta: 99.532 (2025), 123.853 (2026), 225.014 (2030).

  • Yogyakarta: 2.507 (2026), 42.446 (2030).

Sementara wilayah yang masih sangat kekurangan, mencakup:

  • Jawa tengah: 740.026 (2025), 713.093 (2026), 604.093 (2030).

  • Jawa Timur: 612.101 (2025), 588.069 (2026), 499.723 (2030).

Dorong pasokan talenta digital

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunuikasi dan Digital (Komdigi), Bonifasius Wahyu Pudjianto (IDN Times/Misrohatun)

Boni menjelaskan tentang angka di Jawa yang terlihat lebih menonjol. Adapun dimensi yang mereka ukur mencakup infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) sampai literasi digital.

Komdigi mengaku sangat memerhatikan masalah kekurangan talenta digital ini. Pasalnya jika kita tidak dapat memenuhi kebutuhan industri, kekosongan itu berpotensi diisi oleh tenaga kerja dari negara tetangga.

"Bisa dibayangin, kerjanya kan digital. Kalau market kita diisi dari luar, ya jangan begitu banget. Ayo, resources dalam harus bisa disupply kebutuhan kita dan sebenarnya gapnya masih lemah," ujarnya.

Editorial Team