CTO OpenAI, Mira Murati. (youtube.com/OpenAI)
Menanggapi insiden ini, OpenAI menekankan bahwa Sora masih dalam tahap tahap uji coba penelitian.
"Partisipasi bersifat sukarela, tanpa kewajiban memberikan umpan balik atau menggunakan alat ini. Kami senang menawarkan akses gratis kepada para seniman dan akan terus mendukung mereka melalui hibah, acara, dan program lainnya," ujar juru bicara OpenAI, dilansir TechCrunch.
Kevin Weil, Chief Product Officer OpenAI, pernah menjelaskan beberapa alasan tertundanya peluncuran Sora. Tim pengembang disebut masih fokus memperbaiki kualitas video, keamanan sistem, dan kemampuan komputasi Sora. OpenAI juga melatih Sora menggunakan jutaan jam klip berkualitas tinggi untuk meningkatkan konsistensi video yang dihasilkan.
Mantan CTO OpenAI, Mira Murati sebelumnya menyatakan Sora akan tersedia akhir tahun ini. Namun, ia menekankan, OpenAI tidak akan merilis apa pun yang belum terjamin keamanannya terhadap pemilihan umum global atau isu-isu penting lainnya. Pertimbangan keamanan ini menjadi prioritas utama mengingat potensi penyalahgunaan teknologi AI generatif.
Di tengah kontroversi ini, OpenAI masih belum mengumumkan kolaborasi dengan rumah produksi besar. Pesaingnya seperti Runway telah menjalin kemitraan dengan Lionsgate, sementara Stability AI berhasil merekrut sutradara Avatar, James Cameron, ke jajaran direksinya. Situasi ini menambah tekanan bagi OpenAI untuk segera menyempurnakan Sora sambil tetap menjaga hubungan baik dengan komunitas kreatif.