Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Menggunakan VPN yang Dilakukan Banyak Orang!

ilustrasi VPN untuk melindungi privasi (pixabay.com/Danny144)

Banyak orang menggunakan Virtual Private Network atau VPN untuk mengakses konten yang dibatasi secara geografis atau ingin melindungi privasi saat berselancar online. Menggunakan VPN dapat membantu menutupi alamat IP dan memberimu pengalaman online yang lebih anonim.

Meskipun VPN dapat menyembunyikanmu dari pengintaian dan memberimu pengalaman berselancar internet yang lebih bebas, tetapi banyak orang membuat kesalahan yang dapat mengungkap identitasmu. Lebih buruk lagi, kesalahan menggunakan VPN membuatmu rentan terhadap ancaman dunia maya yang sebenarnya.

Berikut beberapa kesalahan yang sebaiknya kamu hindari saat menggunakan layanan VPN agar tetap aman.

1. Menggunakan layanan VPN gratis dan tidak dapat diandalkan

ilustrasi seseorang sedang berselancar di internet menggunakan VPN gratis (pexels.com/Firmbee.com)

Masih banyak yang beranggapan bahwa semua VPN diciptakan sama. Karenanya, tak sedikit yang memilih menggunakan VPN gratis demi menghemat uang.

Benar, kamu bisa menghemat uang dengan menggunakan VPN gratisan, tetapi hal ini sering kali menimbulkan konsekuensi, mulai dari masalah privasi hingga bandwidth yang terbatas.

2. Berasumsi VPN menjamin anonimitas

ilustrasi VPN (pixabay.com/StefanCoders)

Salah satu kesalahpahaman VPN yang harus segera disadari adalah beranggapan bahwa menggunakan VPN membuat kamu anonim saat online. Ini tentunya menjadi kesalahpahaman besar jika tujuanmu menggunakan VPN adalah menyembunyikan identitas di internet.

VPN dapat membantu menjadikan aktivitas online lebih privat bila digunakan dengan benar. Namun, VPN bukanlah solusi jitu atau jubah privasi yang dapat kamu gunakan dan langsung menjadi anonim. Jadi, kamu tetap harus menerapkan praktik menjelajah internet yang aman, salah satunya dengan berhati-hati saat memasukkan data diri dan membuka berbagai macam akun.

3. Tidak memeriksa pengaturan

ilustrasi VPN (unsplash.com/Petter Lagson)

Saat pertama kali menggunakan layanan VPN, penting untuk memeriksa pengaturannya guna memastikan semua fitur yang kamu daftarkan telah diaktifkan.

Misalnya, tombol kill switch adalah cara sederhana dan efektif untuk menghindari pelanggaran data yang tidak diinginkan. Namun, di banyak aplikasi, ini dinonaktifkan secara default. Memeriksa pengaturan akan memberimu akses ke segala hal yang dapat dilakukan VPN, termasuk kill switch yang penting dan split tunneling.

4. Merutekan seluruh koneksi internet melalui VPN

ilustrasi menjelajahi internet menggunakan VPN (pexels.com/PhotoMIX Company)

Merutekan seluruh koneksi internet  melalui VPN tidak selalu merupakan kesalahan, tetapi melakukannya secara default adalah sebuah kesalahan.

Jika kamu mempunyai alasan yang jelas dan mendesak untuk melakukannya, seperti bekerja jarak jauh di negara asing, maka merutekan seluruh koneksi internet melalui VPN adalah keputusan yang benar.

Namun, bagi kebanyakan orang, membeli router yang ramah VPN dan mengalihkan seluruh koneksi internet mereka dalam tunnel terenkripsi tidaklah masuk akal.

5. Mengabaikan lokasi server

ilustrasi VPN (pexels.com/Stefan Coders)

Meskipun tujuan VPN adalah untuk menutupi alamat IP dan mengenkripsi data serta lalu lintas, faktanya lokasi server yang kamu hubungkan melalui VPN dapat memengaruhi pengalaman online. Menghubungkan ke server yang secara geografis jauh dari lokasi sebenarnya dapat menyebabkan koneksi internet menjadi lebih lambat. Ini dapat mengganggu pengalaman menjelajah.

Untuk memaksimalkan manfaat VPN, pastikan untuk mengevaluasi dan menentukan apakah lokasi server penyedia sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu. Prioritaskan VPN dengan lokasi server yang dekat dengan negaramu untuk transmisi data yang efisien dan mendapatkan kecepatan yang lebih baik.

6. Melebih-lebihkan perlindungan privasi VPN

ilustrasi VPN (unsplash.com/Petter Lagson)

VPN dapat meningkatkan privasi online dengan menutupi alamat IP dan mengenkripsi semua lalu lintas keluar. Akan tetapi, ada batasan mengenai apa yang dapat dicapai oleh VPN yang aman. Tidak memahami hal ini dan terlalu mengandalkan perlindungan privasi VPN dapat membuatmu rentan terhadap potensi ancaman keamanan siber.

Cookie dan malware apa pun yang tanpa sadari telah kamu unduh saat menggunakan VPN dapat menyebabkan aktivitas online-mu dilacak. Mengingat hal tersebut, penting bagimu untuk mempraktikkan penjelajahan yang aman dan praktik seperti pembersihan cookie secara teratur dan menghindari potensi upaya phishing.

7. Mengabaikan kebijakan privasi penyedia VPN

ilustrasi VPN (pixabay.com/Danny144)

Mayoritas orang tidak ingin menghabiskan waktu membaca rincian kebijakan privasi penyedia VPN. Namun, demi menjaga privasi dan keamanan, jangan abaikan rincian ini.

Kebijakan privasi biasanya berisi keterangan penyedia meletakkan praktik dan komitmennya terkait pencatatan, penyimpanan, dan pembagian data. Bahkan, hanya dengan membaca sekilas dokumen akan memberi tahu apakah penyedia memiliki kebijakan larangan pencatatan yang ketat dan apakah ada kemungkinan data dijual ke pihak ketiga. Sebagian besar penyedia VPN memiliki kebijakan privasi.

Akhir kata, jika kamu rutin menggunakan VPN, hindari semua kesalahan di atas demi pengalaman online yang aman dan nyaman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us