Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keamanan daya
ilustrasi keamanan daya (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Malvertising adalah serangan siber lewat iklan online dengan kode berbahaya, bahkan di situs terpercaya.

  • Malvertising bisa terjadi tanpa perlu klik dan dapat menyebabkan pencurian data, kerusakan perangkat, hingga pemerasan online.

  • Untuk menghindari malvertising, gunakan ad blocker, selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi, serta hindari iklan yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu browsing di internet lalu melihat iklan mencurigakan yang tiba-tiba muncul? Hati-hati, bisa jadi itu bukan iklan biasa, melainkan malvertising. Istilah ini berasal dari gabungan kata malware dan advertising, yakni cara penjahat siber menyebarkan malware lewat iklan digital. Yang bikin berbahaya, malvertising bisa muncul bahkan di situs-situs besar dan terpercaya, sehingga sering tidak disadari oleh pengguna.

Sekali terjebak, dampaknya bisa serius, mulai dari pencurian data, kerusakan perangkat, hingga pemerasan online. Karena itu, memahami apa itu malvertising dan bagaimana cara menghindarinya jadi langkah penting untuk semua pengguna internet. Yuk, kenali lebih dalam tentang ancaman ini dan pastikan kamu tahu cara melindungi diri!

1. Apa itu malvertising?

ilustrasi Web3 (freepik.com/freepik)

Malvertising adalah jenis serangan siber yang menyusup lewat iklan online. Secara kasat mata, iklan ini terlihat normal, tapi sebenarnya sudah disisipi kode berbahaya. Yang lebih rumit, iklan tersebut seringkali dipasang melalui jaringan iklan resmi, sehingga muncul di situs yang sebenarnya aman dan populer. Jadi, meskipun kamu tidak membuka situs "aneh-aneh", tetap ada risiko terpapar malvertising.

Bahaya lain dari malvertising adalah serangan ini bisa terjadi tanpa perlu klik sama sekali. Hanya dengan membuka halaman web yang menampilkan iklan berbahaya, perangkatmu bisa langsung terinfeksi. Teknik seperti ini dikenal sebagai drive-by download. Melalui cara itu, hacker bisa memasukkan malware, spyware, atau bahkan ransomware ke komputer atau HP korban tanpa disadari.

2. Bagaimana cara kerja malvertising?

ilustrasi hacker (freepik.com/DC Studio)

Untuk memahami bahayanya, kamu perlu tahu bagaimana malvertising bekerja. Prosesnya dimulai ketika penyerang berhasil menyusup ke dalam sistem jaringan iklan digital. Mereka mengunggah iklan yang tampak normal, tapi di baliknya tersimpan script berbahaya. Setelah iklan tersebut ditayangkan di situs web, siapa pun yang melihatnya bisa jadi target.

Ada dua mekanisme umum yang digunakan:

  1. Social engineering: Iklan palsu yang dirancang untuk memancing klik, biasanya dengan pesan bombastis seperti "Selamat! Anda memenangkan hadiah" atau "Perangkat Anda terinfeksi, segera klik di sini!". Begitu diklik, iklan itu akan mengarahkan pengguna ke situs berbahaya.

  2. Drive-by download: Ini lebih berbahaya, karena tidak butuh interaksi pengguna. Malware bisa langsung terunduh otomatis hanya karena iklan dimuat di browser.

Kombinasi dari kedua metode ini membuat malvertising jadi sulit terdeteksi dan sangat efektif menyebarkan serangan.

3. Dampak malvertising pada pengguna

ilustrasi hacker (freepik.com/freepik)

Malvertising bukan sekadar iklan mengganggu. Jika perangkatmu sudah terinfeksi, dampaknya bisa berlapis-lapis. Pertama, malware bisa mencuri data pribadi seperti password, nomor kartu kredit, atau dokumen penting. Kedua, perangkatmu bisa dipaksa bekerja lebih berat, membuat kinerjanya melambat atau bahkan rusak. Ketiga, ada kemungkinan hacker membuka pintu belakang (backdoor) ke sistemmu, sehingga mereka bisa mengakses perangkatmu kapan saja.

Dalam kasus yang lebih parah, malvertising bisa menanamkan ransomware. Artinya, file-file di perangkatmu bisa dikunci, lalu kamu dipaksa membayar tebusan agar bisa membukanya lagi. Tak hanya merugikan secara materi, tapi juga membuatmu stres karena data penting terasa disandera. Dengan kata lain, sekali terjebak malvertising, kerugiannya bisa sangat besar.

4. Cara menghindari malvertising

ilustrasi bekerja menggunakan laptop (freepik.com/pressfoto)

Kabar baiknya, ada beberapa cara sederhana untuk melindungi diri dari malvertising. Pertama, gunakan ad blocker agar iklan mencurigakan tidak sempat muncul di browser-mu. Kedua, selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi, karena pembaruan biasanya menutup celah keamanan yang bisa dieksploitasi. Ketiga, gunakan antivirus yang terpercaya untuk mendeteksi aktivitas berbahaya sejak awal.

Selain itu, jangan mudah tergiur dengan iklan yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Misalnya iklan yang menjanjikan hadiah instan, diskon tidak masuk akal, atau peringatan palsu tentang virus, karena biasanya itu jebakan. Terakhir, lebih baik hindari mengunduh aplikasi atau file dari sumber yang tidak jelas, karena bisa jadi itu bagian dari kampanye malvertising.

Malvertising adalah salah satu bentuk serangan siber yang makin canggih dan sering tidak disadari pengguna. Karena iklan online sudah jadi bagian dari keseharian kita, penting sekali untuk lebih waspada dan tidak sembarangan klik. Jadi, jangan sampai lengah karena internet yang aman dimulai dari langkah kecilmu sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team