"Kami sedang menguji kemampuan orang untuk mengakses kotak masuk Messenger mereka di dalam aplikasi Facebook dan Anda akan melihat kami memperluas pengujian ini segera," tulis Facebook dalam blog resminya.
Berpisah Sejak 2014, Messenger akan Kembali Aplikasi Facebook!

Aplikasi Facebook dan Messenger secara resmi berpisah pada tahun 2014 silam. Kala itu Facebook memberi pengumuman bahwa pengguna sudah tak lagi bisa memberi pesan lewat aplikasi Facebook. Bagi pengguna yang ingin mengirim DM, harus melalui aplikasi Messenger. Satu aplikasi khusus buatan Facebook untuk saling berbagi pesan secara personal kepada sesama pengguna Facebook.
Namun sepertinya keputusan Meta (Kala itu masih bernama Facebook) memisahkan antara aplikasi utama dengan Messenger buka keputusan yang baik. Pada tanggal 7 Maret 2023 kemarin, Facebook memberi pengumuman dalam blog mereka. Salah satunya adalah pengumuman tentang uji coba Facebook untuk mengembalikan Messenger ke Facebook.
Agar tetap bisa bersaing dengan TikTok?

Meta mengumumkan bahwa mereka tengah melakukan uji coba guna mengembalikan fungsi Messenger ke aplikasi utama Facebook. Melansir The Verge, salah satu tujuan Meta melakukan hal tersebut adalah agar Facebook bisa terus bersaing dengan aplikasi media sosial lain, seperti TikTok.
Seperti yang diketahui, beberapa media sosial lain juga memiliki fitur perpesanan built-in yang hadir di versi aplikasinya. TikTok misalnya, juga punya fitur Inbox di mana penggunanya bisa saling bertukar pesan secara langsung. Demikian pula dengan Instagram yang juga punya fitur untuk bagi penggunanya untuk saling bertukar DM.
Facebook sendiri bukannya tak punya fitur "Chat". Namun fitur "Chat" di Facebook dipisah menjadi aplikasi sendiri bernama "Messenger" sejak 2014 silam.
Messenger hadir pada 2011 dan berdiri sendiri sejak 2014

Aplikasi "Messenger" sendiri lahir sejak tahun 2011. Kala itu pengguna masih diberi pilihan apakah hendak menggunakannya atau menggunakan fitur "Inbox" bawaan dari aplikasi Facebook. Namun sejak 2014, Facebook mulai memisahkan fitur perpesanan tersebut dengan aplikasu utama Facebook. Oleh karena itu sejak 2014, Messenger mulai hadir sebagai aplikasi yang berdiri sendiri.
Beragam fitur dihadirkan di Messenger guna menarik minat pengguna. Mulai dari kemampuan share location, fitur panggilan suara dan video call, hingga enkripsi pesan.
"Pada akhirnya, kami ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi orang-orang untuk terhubung dan berbagi, baik di aplikasi Messenger atau langsung di dalam Facebook," tulis Meta dalam pengumuman resminya.
Keputusan Meta untuk memisahkan fitur Messenger dengan aplikasi utama pada 2014 memang patut dipertanyakan. Salah satu asumsi alasannya adalah karena Meta ingin bersaing dengan aplikasi perpesanan yang saat itu tengah populer seperti WhatsApp. Namun, kini Meta sudah belajar. Semoga Messenger dan aplikasi utama Facebook bisa segera disatukan. Biar makin memudahkan pengguna!