Meta Ungkap Efektivitas Iklan di Asia Tenggara

- Meta meluncurkan analisis komparatif dengan Kantar terkait pengaruh anggaran pemasaran, membantu brand memahami kinerja kampanye dan efektivitas iklan di Asia Tenggara.
- Asia Tenggara adalah pasar berkembang pesat dengan populasi 700 juta jiwa dan PDB sekitar USD4 triliun, konsumen menghabiskan 70% waktu konsumsi media di media digital.
- Studi Meta-Kantar menunjukkan bahwa Meta adalah platform paling efektif dalam mendorong penjualan omnichannel antara offline dan online, memberikan ROAS tertinggi di angka 1,8, dan menghasilkan jumlah pembeli baru tertinggi di seluruh platform digital dengan biaya terendah.
Meta meluncurkan analisis komparatif terbaru dengan Kantar disaat anggaran pemasaran kerap menjadi sorotan. Studi akan membantu brand lebih memahami pengaruh dari anggaran pemasaran.
Menurut keterangan resmi, studi terbaru berjudul “Memaksimalkan Efektivitas Iklan di Asia Tenggara” ini menganalisis 10 kampanye brand pada lingkup consumer packaged goods (CPG) di Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Riset ini menilai kinerja kampanye di setiap platform dari segi penjualan dan jangkauan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis dan membuka kesempatan untuk berkembang.
Hasil studi menunjukkan bahwa Meta adalah platform paling efektif dalam mendorong penjualan offline dan online yang memberikan return on ad spend (ROAS) tertinggi, yaitu sebesar 1,8 kali dari seluruh platform tradisional dan digital.
Fokus konsumen Asia Tenggara
Brand harus mengoptimalkan dana pemasaran untuk menarik perhatian konsumen Asia Tenggara. Asia Tenggara adalah pasar yang berkembang pesat dengan populasi 700 juta jiwa dan PDB sekitar USD4 triliun, menjadikannya ekonomi terbesar ke-5 di dunia.
Meski kawasan ini telah menghadapi tantangan ekonomi, kepercayaan konsumen telah pulih. Bahkan, kawasan ini pun diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6 kali lipat dalam satu dekade ke depan.
Perilaku konsumen di Asia Tenggara pun berkembang dengan cepat, di mana mereka menghabiskan 70 persen waktu konsumsi media di media digital.
Selain itu, lebih dari 59 persen konsumen melakukan second screening, yaitu melihat konten di satu perangkat dan menggunakan perangkat lain secara bersamaan; misalnya menonton televisi sambil menggunakan ponsel pintar.
Peran media sosial juga mengalami perubahan karena gen Z dan milenial menggunakan media sosial secara masif sebagai platform pencarian utama mereka untuk brand CPG dan produk makanan.
Untuk dapat menjangkau konsumen Asia Tenggara yang terus berkembang, pelaku usaha dan brand harus menemukan saluran yang tepat untuk melibatkan mereka dan mengoptimalkan anggaran pemasaran mereka untuk efisiensi maksimum.
Meta platform yang paling efektif

Studi Meta-Kantar meninjau 10 kampanye brand kategori CPG antara 2022–2023 serta mengamati perilaku pembelian dan konsumsi media untuk mengukur efektivitas setiap pendorong pemasaran.
Hasilnya, Meta menjadi platform paling efektif dalam mendorong penjualan omnichannel antara offline dan online, memberikan ROAS tertinggi di angka 1,8, dan menghasilkan jumlah pembeli baru tertinggi di seluruh platform digital dengan biaya terendah.
"Di Meta, kami berusaha mencapai standar emas dalam pengukuran berdasarkan data dan sains. Kami melihat rencana pemasaran pengiklan kami secara keseluruhan untuk memastikan kami memberikan insight yang actionable di seluruh saluran pemasaran," ujar Kishore Parthasarathy, Director of Marketing Science, Southeast Asia, Meta.
Studi terbaru Kantar telah memungkinkan raksasa teknologi itu untuk mengukur secara holistik dengan menyediakan ROI yang kuat, jangkauan, dan Perilaku pembeli untuk menginformasikan strategi perencanaan dan kreatif kepada klien dan mitra.
4 temuan utama
Berikut ini adalah empat temuan utama yang menjelaskan bagaimana Meta mendorong efektivitas iklan dibanding platform digital lain, yakni:
1. Return on Ad Spend (ROAS) di Meta lebih tinggi dibanding TV dan platform digital lain.
Analisis komparatif Meta-Kantar menemukan bahwa Meta memberikan ROAS tertinggi sebesar 1,8 kali, yang berkontribusi terhadap 16 persen penjualan tambahan media dengan porsi belanja 10 persen. Hal ini membuatnya unggul dari TV dan platform digital lain. Ini juga menunjukkan efektivitas Meta dalam mendorong hasil bisnis yang signifikan.
2. Konversi di Meta jadi yang tertinggi.
Studi ini juga melihat persentase orang yang terpapar dengan kampanye media di platform Meta serta media lain dan kemudian melakukan pembelian.
Hasilnya, kampanye di Meta meraih conversion rate tertinggi, yaitu sebesar 22 persen, diikuti oleh TV (20 persen) serta media digital lain (13 persen). Hal ini menunjukkan bahwa 1 dari 5 pelanggan melakukan pembelian ketika mereka menemukan iklan kampanye di Meta.
3. Mencapai reach yang lebih tinggi dengan Meta.
Dari segi jangkauan secara absolut, perusahaan mencapai 59 persen, melampaui saluran digital lainnya (43 persen) dan berada sedikit di bawah TV (69 persen). Meta juga memberikan jangkauan tambahan tertinggi di seluruh platformnya, yaitu sebesar 6 persen. Sedangkan platform digital lain hanya mencatatkan 2 persen pada variabel tersebut.
Saat bersinergi dengan TV, kampanye media yang dijalankan di platform Meta menghasilkan pengaruh yang lebih tinggi dibanding sinergi TV dengan platform lainnya. Perpaduan Meta dan TV mampu meningkatkan dampak pada penjualan sebesar 12 persen, menunjukkan efektivitas strategi media terintegrasi.
Sementara itu, penggunaan platform digital lain dengan TV hanya mencatatkan dampak penjualan sebesar 8 persen, yang diikuti dengan tumpang tindih jangkauan sebesar 33 persen.
4. Meta mendatangkan pembeli baru dengan biaya terendah.
Iklan di platform Meta membantu memaksimalkan setiap nominal yang digunakan dalam anggaran pemasaran. Studi ini menunjukkan, bahwa perusahaan mendatangkan jumlah pembeli baru tertinggi di seluruh platform digital dengan biaya terendah, yaitu USD3,90 per perekrutan.
Di kalangan demografi pembelanja yang digital-savvy seperti gen Z dan milenial, raja media sosial itu memimpin penjualan berbasis media digital sebanyak 44 persen dari penjualan digital.