6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan Penting

Tanpa konsep, hanya akan menjadi foto portrait biasa

Fashion photography berperan penting dalam industri hiburan dan mode. Tanpa kemampuan mengolah gambar, tidak akan ada potret ciamik yang sering menghiasi halaman majalah atau billboard iklan di jalan. Salah satu fashion photographer ternama di Indonesia adalah Rio Wibowo atau yang lebih dikenal dengan nama Rio Motret.

Rio merupakan fotografer profesional langganan para artis dan selebriti tanah air. Lewat Nikon Online Learning Program yang dihelat secara daring pada Sabtu (25/4) lalu, Rio pun membagikan kisahnya sebagai fashion photographer. Simak, yuk!

1. Siapkan "peralatan tempur" terlebih dahulu

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan Pentingdesignhill.com

Sebelum memulai eksekusi, tentu kita perlu menyiapkan gear terlebih dahulu. Tiga kamera utama Rio adalah Nikon Z7, D850 dan D750. Sementara, lensa yang paling sering dipakai Rio untuk memotret fashion dan portrait adalah 24-70mm, 50mm, 85mm dan 35mm.

"Setiap kamera punya keunggulan tersendiri. Misalnya, Nikon Z7 sering dibawa traveling karena memiliki body kecil dan ringan. Hasilnya pun bagus," jelas Rio lewat Zoom Meeting.

Sementara, aksesori lighting favorit Rio adalah beauty dish. Ada pula standard reflector dan octabox. Bagi yang hendak merintis sebagai fotografer fashion, Rio menyarankan untuk mempunyai reflektor. Selain bisa memantulkan cahaya dan membuat hasil foto lebih soft, reflektor sangat ringan dan mudah dibawa ke mana-mana.

2. Lalu, susun konsep fotomu

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan Pentingnokhuakwan.com

Selanjutnya, susun konsep fotomu. Konsep ini terdiri dari mood board, model, set up, make up, wardrobe dan aksesori. Menurut Rio, kita bisa menciptakan konsep apa pun, karena kita bisa bebas berkarya dan mengekspresikan sesuatu dalam bentuk foto fashion. Foto ini bisa dibuat menjadi blur, grain, black & white, atau vintage, sesuai konsep yang diinginkan dan tetap terlihat artistik.

"Harus ada konsepnya, jika tidak, hasilnya akan terlihat asal dan standar. Kita bisa mengombinasi ekspresi dan kreativitas. Konsep bisa dibuat dalam bentuk mood board, yakni kumpulan ide-ide untuk foto kita," ujar pria yang mulai memotret model sejak tahun 2004 ini.

Mood board ini dibuat dalam bentuk kolase gambar. Misalnya, jika kita ingin memotret dengan konsep silver, maka cari inspirasi make up, wardrobe dan aksesori berwarna serupa. Lalu, sesuaikan dengan hair do dan background foto.

3. Pilih model yang bisa membawakan konsep ini dengan baik

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan Pentingecopetit.cat

Langkah selanjutnya, pilih model yang bisa membawakan konsepmu dengan baik. Menurut Rio, model tidak harus cantik atau tampan, tetapi harus cocok dengan karakter yang dicari. Misalnya, konsep yang dibawakan ialah fierce, maka carilah model yang memiliki karakteristik wajah tertentu seperti rahang tegas atau sorot mata tajam.

"Perlu diingat bahwa setiap model membutuhkan karakter lighting yang berbeda. Misal, model perempuan biasanya memakai lighting beauty dan soft, skintone lembut dan dikombinasikan dengan warna agak pastel," saran fotografer yang pernah bekerja sama dengan lebih dari 300 selebriti ini.

Sementara, model laki-laki cenderung memiliki karakter maskulin. Alhasil, perlu penyesuaian lighting, misalnya dibuat dramatis, dengan pencahayaan keras, skintone dibuat gelap dan ada shadow. Tentu, ini hanya gambaran umum, sebab kamu bisa membuat konsep di mana perempuan terlihat maskulin atau justru laki-laki menonjolkan sisi femininnya.

Baca Juga: Lebih Bagus Pilih Kamera Canon atau Nikon? Ini Perbandingannya

4. Agar tak bosan, jangan terlalu sering memakai background polos

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan PentingSalah satu foto jepretan Rio yang diunggah di Instagram-nya. (instagram.com/riomotret)

Setelah konsep didapat, mari beranjak ke set up. Rio menyarankan agar kita mendekorasi set up sesuai konsep. Sebab, jika hanya mengandalkan background polos, maka kita akan cepat bosan. Lantas, apa saran Rio untuk dekorasi set up dan background?

"Dekor tidak harus mahal. Kamu bisa menggunakan kertas metalik atau rumbai-rumbai kertas Natal. Bisa juga memakai rumput kering, seolah-olah berada di musim kemarau," terang Rio, menyarankan kita untuk berinovasi sesuai kreativitas.

Untuk mengambil potret wajah, kita tidak perlu set up yang terlalu besar, cukup dengan ukuran 1x1 meter. Cara lain adalah dengan menyobek background atau melempar kain untuk menyiasati agar tidak terlihat membosankan. Tidak harus keluar banyak uang, kok!

5. Jangan lupakan wardrobe, aksesori dan make up, agar foto terlihat "bercerita"

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan PentingChicco Jerikho yang digambarkan sebagai Arjuna. (instagram.com/riomotret)

Menurut Rio, wardrobe adalah unsur pendukung paling kuat dalam fotografi fashion. Ia mencontohkan konsep foto Pandawa Lima yang melibatkan beberapa aktor tanah air. Di foto itu, terlihat wardrobe berupa pakaian tradisional Jawa yang dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan. Tak lupa, busur dan anak panah untuk mempertegas konsep foto.

"Tanpa wardrobe yang mendukung, pasti tidak akan terasa konsep dan cerita yang ingin disampaikan dan hanya akan menjadi foto portrait biasa," jelas pria yang pernah mengenyam pendidikan di jurusan desain grafis ini.

Lantas, kostum itu didapat dari mana? Menurut Rio, kita tidak harus membeli, tetapi bisa meminjam pada desainer. Bisa juga meminjam ke baju rancangan mahasiswa jurusan fashion design.

Apabila baju yang dibutuhkan simpel dan bisa dibeli di pasaran, Rio menyarankan untuk membelinya. And of course, jangan lupa untuk me-mention brand atau desainer saat hasil fotonya diunggah ke sosial media, sebagai bentuk apresiasi.

6. Terakhir, jangan lupa mengunggah portfolio sebagai bentuk kredibilitas

6 Tip Fotografi Fashion dari Rio Motret, Konsep Berperan PentingAurel Hermansyah tampak stylish dalam jepretan Rio. (instagram.com/riomotret)

Ingin menjadi fotografer fashion seperti Rio? Tentunya, jangan lupa untuk terus berlatih dan mengunggah karya kita sebagai portfolio di sosial media. Rio sendiri lebih nyaman mengunggah hasil fotonya di Instagram dibandingkan dengan medium lain. Mengapa?

"Di Instagram, kita bisa berinteraksi dengan followers. Mereka bisa merespon, bertanya atau memberikan saran dan masukan. Jangan lupa untuk mengunggah portfolio yang bagus agar orang lain terkesan. Dari sana, link dan tawaran job bisa terbuka," saran Rio.

Sebagai bentuk personal branding yang baik, Rio menganjurkan kita untuk menampilkan foto-foto yang bagus saja. Jika klien melihat foto yang kualitasnya kurang, maka akan timbul keraguan dan membuat mereka berpikir ulang untuk memakai jasa kita.

So, don't forget to put the best portfolio in your platform!

Baca Juga: Tripod dan Filter, Kunci Utama Memotret Fotografi Lanskap

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya