Ngaji.ai, Inovasi AI untuk Membantu Konsistensi Mengaji

- Ngaji.ai hadir dengan inovasi untuk membantu umat Muslim konsisten mengaji di bulan Ramadan
- 72,25% Muslim di Indonesia masih buta huruf Al-Qur'an, ngaji.ai berinisiatif membentuk Generasi Bisa Ngaji (Gen-Ji)
- Teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) dan elemen gamifikasi menjadi fitur unggulan yang mempermudah proses belajar mengaji
Setiap bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia berusaha meningkatkan ibadah mereka, salah satunya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Namun, di tengah kesibukan sehari-hari, menjaga konsistensi mengaji bisa menjadi tantangan tersendiri.
Untuk menjawab kebutuhan ini, ngaji.ai, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), menghadirkan inovasi terbaru yang dirancang untuk membantu umat Islam. Apliaksi ini dirancang untuk membantu penggunanya bisa mengaji dengan lebih mudah, nyaman, dan interaktif selama bulan suci ini.
1. Membantu mengatasi tingginya angka buta huruf Al-Qur'an di Indonesia

Menurut data Kementerian Agama yang mengacu pada penelitian Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2024, sebanyak 72,25% Muslim di Indonesia masih buta huruf Al-Qur’an. Angka ini menunjukkan bahwa literasi Al-Qur’an masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, ngaji.ai berinisiatif untuk merangkul dua generasi utama, yaitu Gen-Z dan Gen-Alpha, dalam upaya membentuk Generasi Bisa Ngaji (Gen-Ji).
Dengan memanfaatkan inovasi teknologi, aplikasi ini berkomitmen untuk membantu baik orang tua maupun anak-anak agar lebih mudah dan termotivasi dalam belajar membaca Al-Qur’an.
2. Teknologi AI dan gamifikasi

Salah satu teknologi utama yang digunakan dalam ngaji.ai adalah Automatic Speech Recognition (ASR). Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan umpan balik real-time terkait tajwid dan makharijul huruf mereka. Ini berguna untuk proses belajar menjadi lebih efektif dan interaktif.
Dengan fitur ini, pengguna bisa berlatih membaca Al-Qur’an secara mandiri dengan bimbingan AI, tanpa harus selalu bergantung pada guru atau ustaz.
Selain itu, ngaji.ai juga menerapkan elemen gamifikasi untuk menjaga motivasi pengguna. Martijn Enter, CEO Vokal.ai, menjelaskan bahwa fitur terbaru aplikasi ini menghadirkan sistem poin, papan peringkat, dan kuis interaktif.
“Salah satu tantangan terbesar dalam belajar mengaji adalah menjaga konsistensi. Dengan pendekatan yang lebih menyenangkan, kami berharap pengguna bisa lebih termotivasi untuk mencapai target Ramadan mereka,” ungkapnya pada Rabu (26/2/2025).
3. Perencanaan khatam dan penguatan peran orang tua

Fitur unggulan lain yang ditawarkan ngaji.ai adalah perencanaan khatam Al-Qur’an. Fitur ini memungkinkan pengguna menetapkan target harian dan menerima pengingat otomatis agar tetap konsisten dalam mengaji.
Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa mengatur ritme membaca Al-Qur’an sesuai dengan jadwal mereka, sehingga lebih mudah mencapai target khatam selama Ramadan.
Selain itu, aplikasi ini hadir dengan tampilan yang lebih intuitif serta kuis harian interaktif untuk memperdalam pemahaman keislaman pengguna.
Dengan berbagai fitur inovatif berbasis AI, ngaji.ai hadir sebagai solusi modern untuk membantu umat Muslim dalam mengaji. Dari teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) hingga perencanaan khatam Al-Qur’an, aplikasi ini bisa mempermudah proses belajar.