Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi OpenAI. (unsplash.com/ Andrew Neel)

Intinya sih...

  • OpenAI merilis o3-pro, model AI penalaran tercanggih

  • Keunggulan o3-pro dalam menangani tugas kompleks dan contoh penggunaannya

  • Ketersediaan o3-pro untuk pengguna paket Pro dan Team, serta pemotongan harga untuk o3 standar

OpenAI resmi memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya yang diberi nama o3-pro pada Selasa (10/6/2025). Model ini hadir sebagai versi yang lebih disempurnakan dari model penalaran (reasoning model) o3 yang telah ada sebelumnya. Model ini ditujukan untuk menangani berbagai tugas dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi.

Namun, perilisan o3-pro bukanlah satu-satunya pengumuman penting dari OpenAI hari itu. Perusahaan ini juga membawa kabar baik lainnya dengan melakukan pemangkasan harga besar-besaran untuk model o3 standar mereka. Penasaran seberapa canggih o3-pro dan berapa harga o3 sekarang? Yuk, tandaskan artikel ini!

1. Mengenal o3-pro dari OpenAI

perbandingan hasil tolok ukut o3-pro dengan model AI lain. (x.com/OpenAI)

Sebagai sebuah model penalaran (reasoning), o3-pro dirancang untuk menyelesaikan masalah secara sistematis langkah demi langkah. Kemampuan ini membuatnya sangat andal untuk digunakan pada domain yang rumit seperti matematika, fisika, dan pemrograman. Model ini juga dibekali akses ke berbagai alat atau tools untuk meningkatkan kemampuannya. Fungsionalitas tersebut mencakup pencarian web, analisis file, hingga eksekusi kode Python secara mandiri.

Model o3-pro memiliki proses berpikir yang lebih panjang dan menggunakan lebih banyak token serta komputasi. Akibatnya, o3-pro memerlukan waktu respons yang lebih lama dibandingkan model OpenAI lainnya. Beberapa pengguna di platform X melaporkan bahwa o3 mampu berpikir hingga lebih dari 20 menit untuk satu tugas. Saat ini, o3-pro masih memiliki beberapa batasan fungsional. Model ini belum memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar dan fitur seperti temporary chat serta canvas belum didukung.

2. Keunggulan o3-pro dan contoh penggunaannya

perbandingan hasil tes reliabilitas o3-pro. (x.com/OpenAI)

Keunggulan utama o3-pro terletak pada performa dan keandalannya dalam menangani tugas-tugas penalaran tinggi. Para ahli yang melakukan peninjauan secara konsisten memberikannya nilai tinggi dalam hal kejelasan, akurasi, dan kemampuannya mengikuti instruksi yang kompleks. Klaim ini didukung oleh hasil yang mengesankan pada serangkaian tolok ukur (benchmark) akademik dan kompetitif.

Pada AIME 2024, sebuah tolok ukur yang menguji kemampuan matematika tingkat kompetisi, o3-pro mencapai akurasi 93 persen. Skor ini tidak hanya melampaui pendahulunya, o1-pro (86 persen) dan o3 standar (90 persen), tetapi juga disebut lebih baik dari model andalan Google, Gemini 2.5 Pro, dilansir TechCrunch. Dalam evaluasi keandalan "4/4", di mana model harus menjawab benar empat kali dari empat percobaan, o3-pro juga mencetak skor superior 90 persen.

Di bidang pengetahuan ilmiah, o3-pro juga menunjukkan dominasinya dalam tolok ukur GPQA Diamond yang berisi pertanyaan sains setingkat doktoral (PhD). Model ini berhasil melampaui Claude 4 Opus, model tercanggih dari Anthropic, dalam pengujian tersebut. Kemampuannya dalam pemrograman juga sangat menonjol, dibuktikan dengan pencapaian rating Elo 2748 pada tolok ukur Codeforces, jauh di atas o1-pro (1707).

Meski sangat cerdas, o3-pro tidak cocok untuk semua tugas, mengingat waktu berpikirnya yang lama. Model o3-pro adalah pilihan ideal untuk tugas yang menuntut analisis mendalam, penalaran kritis, dan akurasi tinggi. Misalnya kamu bisa meminta bantuan o3-pro untuk menganalisis data riset, masalah sains atau basis kode yang rumit. Kamu mungkin perlu menunggu lebih lama untuk jawabannya, namun hasilnya cenderung lebih memuaskan.

Sebaliknya, untuk percakapan sehari-hari yang lebih ringan dan butuh respons cepat, model ini kurang efisien. Penggunaan untuk diskusi santai, mencari ide resep masakan, atau bertanya tentang informasi umum lebih cocok ditangani oleh model standar. Misalnya, o3-pro bisa menghabiskan waktu hingga beberapa menit hanya untuk menjawab “Hai” atau “Apa bedanya layar OLED dan AMOLED?”. Model seperti GPT-4o sudah cukup untuk menjawab pertanyaan ringan seperti ini. 

3. Ketersediaan o3-pro dan potongan harga untuk o3 standar

tampilan ChatGPT. (unsplash.com/Jonathan Kemper)


Pengguna paket Pro dan Team, sudah bisa mengakses o3-pro sejak hari peluncurannya. Paket ChatGPT Pro sendiri dibanderol hingga 200 dolar AS (sekitar Rp3,2 juta) per bulan. Pengguna dari kalangan Enterprise dan Edu akan mendapatkan akses menyusul pada minggu berikutnya. Pengguna Plus sepertinya tidak akan mendapat akses ke model ini, mengingat model o1-pro sebelumnya juga hanya tersedia untuk paket Pro. Bagi para developer, model ini tersedia melalui API dengan biaya 20 dolar AS (sekitar Rp320 ribu) per satu juta token input. Sementara itu, biaya output-nya ditetapkan sebesar 80 dolar AS (sekitar Rp1,3 juta) per satu juta token.

Selain merilis o3-pro, OpenAI juga memotong drastis harga o3 standar hingga 80 persen. Biaya penggunaan model o3 kini turun menjadi 2 dolar AS (sekitar Rp32 ribu) per satu juta token input dari yang sebelumnya 10 dolar AS (sekitar Rp160 ribu). Biaya untuk output-nya juga turun menjadi 8 dolar AS (sekitar Rp130 ribu) dari harga awal 40 dolar AS (sekitar Rp650 ribu), dilansir VentureBeat

Kabar baiknya, OpenAI juga menggandakan kuota o3 untuk pengguna ChatGPT Plus. Kini, pelanggan Plus mendapat jatah 200 kueri o3 per minggu, meningkat dari 100 kueri. Nah, apakah kamu tertarik untuk berlangganan ChatGPT Pro hanya untuk menjajal o3-pro? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team