Sora masih memiliki beberapa tantangan teknis dalam menghasilkan video. Masalah utama terletak pada konsistensi objek video yang dihasilkan. Objek dalam video kadang muncul dan menghilang tanpa alasan jelas. Pergerakan suatu objek saat melewati atau di belakang objek lain juga terkadang tidak masuk akal.
Pergerakan kaki manusia atau hewan menjadi kelemahan lain dari Sora. Model ini sering kebingungan membedakan kaki depan dan belakang saat subjek berjalan. Kaki-kaki tersebut bisa bertukar posisi secara tidak wajar. Hal ini menunjukkan bahwa Sora masih belum bisa memahami hukum fisika dunia nyata dengan baik. Bukan hanya Sora, model-model video lain seperti Runway dan Kling juga masih kesulitan dalam hal ini.
OpenAI menerapkan beberapa pembatasan konten demi keamanan pengguna. Sora tidak akan menghasilkan video yang menampilkan anak di bawah 18 tahun, konten kekerasan, atau tema eksplisit. Model ini juga menolak permintaan video yang mengandung tokoh publik, karakter terkenal, atau logo merek dagang.
Secara default, OpenAI menggunakan video baru yang dihasilkan Sora untuk melatih model. Pengguna bisa menonaktifkan fitur ini melalui pengaturan privasi. Video buatan Sora juga akan memiliki watermark di pojok kanan bawah. Pengguna Pro memiliki opsi untuk menghilangkan watermark ini.
Model video seperti Sora membuka potensi pengembangan world model, yaitu sistem AI yang mampu memahami cara kerja dunia seperti manusia. World model memungkinkan AI memiliki pemahaman mendalam tentang hukum fisika, hubungan sebab-akibat, dan interaksi antar objek. Meski OpenAI rilis Sora dan rupanya masih memiliki keterbatasan, tetapi Sora dapat menjadi batu lompatan untuk pengembangan AI tingkat lanjut.