Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Aplikasi dari Lulusan Apple Developer Academy Indonesia 2024

Future Leadership Summit 2024 Apple (dok. Apple)
Intinya sih...
  • Lulusan Apple Developer Academy 2024 mempresentasikan proyek inovatif untuk anak-anak dengan amblyopia, escape room berbasis teknologi, dan deteksi pelanggaran keselamatan kerja.
  • Proyek Chamelure menggunakan teknologi Apple seperti SwiftUI, SpriteKit, dan AVFoundation untuk membantu terapi mata malas pada anak-anak.
  • Escapp menggabungkan AR, konektivitas multi-peer, dan perangkat IoT untuk meningkatkan pengalaman menonton film horor Indonesia.

Rabu (11/12/2024), Apple Developer Academy di Indonesia merayakan kelulusan cohort atau angkatan 2024 dalam seremoni yang digelar di Jakarta, Surabaya, dan Batam.

Dalam perayaan tersebut, sejumlah proyek inovatif dipresentasikan oleh para lulusan yang menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka setelah menyelesaikan program pelatihan intensif selama 10 bulan.

Angkatan 2024 terdiri dari pelajar yang berasal dari 93 kota di seluruh Indonesia, dengan rentang usia antara 18 hingga 50 tahun. Program ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan pengodean, desain, pemasaran, dan berbagai kemampuan profesional lainnya. 

Dalam seremoni tersebut, tiga tim lulusan mempresentasikan proyek akhir mereka yang memanfaatkan teknologi Apple untuk menciptakan solusi yang relevan dengan kebutuhan lokal. Berikut adalah detail proyek-proyek tersebut:

1. Chamelure

ilustrasi aplikasi Chamelure (dok. Apple)

Chamelure adalah aplikasi iPad yang dirancang untuk anak-anak yang menjalani terapi amblyopia, atau mata malas, di rumah. Dengan memanfaatkan kacamata 3D anaglif, aplikasi ini menyediakan permainan puzzle interaktif yang membantu menstimulasi kedua mata anak secara efektif.

Teknologi Apple seperti SwiftUI, SpriteKit, dan AVFoundation digunakan untuk menyesuaikan elemen visual sesuai kebutuhan terapi. Ini menciptakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus efektif.

2. Escapp

ilustrasi aplikasi Escapp (dok. Apple)

Tim Escapp mengembangkan konsep escape room berbasis teknologi untuk mempromosikan film horor Indonesia, seperti "Losmen Melati." Aplikasi ini menawarkan pengalaman multisensori yang menggabungkan augmented reality (AR), konektivitas multi-peer, dan perangkat IoT.

Dengan memanfaatkan AVFoundation, Core NFC, dan RealityKit, Escapp memberikan cara baru untuk menikmati hiburan interaktif sekaligus mendukung industri film lokal.

3. MS-T (Monitoring and Safety Technology)

ilustrasi Aplikasi M-ST (dok. Apple)

Menjawab tantangan keselamatan kerja di Indonesia, MS-T menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi pelanggaran keselamatan di tempat kerja melalui umpan CCTV.

Awalnya sistem ini difokuskan pada pendeteksian kepatuhan yang seragam dalam inventaris FMCG dan pengaturan manufaktur. Dengan teknologi seperti SwiftUI, Rust, dan MongoDB, MS-T menawarkan solusi yang dapat membantu mengurangi kecelakaan kerja.

 

 


Apple Developer Academy di Indonesia terus berkomitmen untuk menciptakan generasi baru yang mampu berinovasi untuk mengatasi tantangan lokal maupun global. Dengan semangat keberagaman dan teknologi mutakhir, lulusan tahun ini diharapkan dapat menjadi potensi bagi perkembangan ekonomi aplikasi Indonesia yang semakin pesat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us