Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Skype Tutup, Pengguna Diminta Beralih ke Teams

ilustrasi logo Skype (unsplash.com/Eyestetix Studio)
ilustrasi logo Skype (unsplash.com/Eyestetix Studio)
Intinya sih...
  • Skype akan ditutup permanen pada 5 Mei 2025 setelah 21 tahun beroperasi.
  • Jumlah pengguna Skype terus menurun dari 300 juta pada 2016 menjadi 27,8 juta pada 2024.
  • Microsoft memilih Teams sebagai aplikasi komunikasi utama di Windows 11, menggantikan Skype.

Jakarta, IDN Times – Microsoft mengumumkan pada Jumat (28/2/2025) bahwa Skype akan ditutup secara permanen pada 5 Mei 2025 setelah 21 tahun beroperasi. Keputusan ini diambil untuk menyederhanakan layanan komunikasi perusahaan, dengan mengarahkan pengguna ke Microsoft Teams, aplikasi yang diklaim memiliki fitur serupa dengan teknologi yang lebih mutakhir.

“Kami telah banyak belajar dari Skype dan menerapkan pengalaman itu ke dalam Teams,” kata Jeff Teper, Presiden Aplikasi Kolaboratif dan Platform Microsoft, dilansir dari CNBC Internasional.

Microsoft menyatakan bahwa pengguna masih bisa mengakses akun mereka hingga batas waktu yang ditentukan. Namun, langganan bulanan tidak lagi tersedia mulai Jumat (28/2/2025), meskipun kredit yang sudah dibeli tetap dapat digunakan hingga habis.

1. Microsoft menghentikan Skype karena penurunan pengguna

ilustrasi pengguna Skype (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pengguna Skype (pexels.com/Anna Shvets)

Skype pernah menjadi salah satu platform komunikasi digital paling populer, tetapi jumlah penggunanya terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2016, Skype memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif. Namun, angka ini turun drastis menjadi 27,8 juta pengguna harian pada 2024. Sebagai perbandingan, jumlah panggilan yang dilakukan melalui Microsoft Teams meningkat empat kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Perubahan kebiasaan pengguna juga menjadi faktor utama. Skype, yang diluncurkan pada 2003, awalnya revolusioner karena memungkinkan panggilan suara dan video tanpa biaya telepon konvensional. Namun, dengan berkembangnya aplikasi seperti Zoom dan WhatsApp, Skype semakin tersisih.

“Kami ingin lebih fokus pada Teams agar dapat menghadirkan inovasi lebih cepat,” ujar Teper dalam pernyataan resminya, dikutip dari Daily Mail.

2. Microsoft menjadikan Teams sebagai pengganti Skype

ilustrasi aplikasi Teams (unsplash.com/Dimitri Karastelev)
ilustrasi aplikasi Teams (unsplash.com/Dimitri Karastelev)

Microsoft pertama kali meluncurkan Teams pada 2017 sebagai platform komunikasi berbasis cloud. Sejak itu, Teams terus berkembang dan semakin banyak digunakan, terutama di lingkungan kerja.

Pada 2021, Microsoft memilih Teams sebagai aplikasi komunikasi utama di Windows 11, menggantikan Skype. Langkah ini memperjelas bahwa perusahaan beralih sepenuhnya ke platform baru.

Menurut Microsoft, Teams memiliki semua fitur utama yang ada di Skype, seperti panggilan individu dan grup, pesan instan, serta berbagi file. Selain itu, selama masa transisi, pengguna masih bisa berkomunikasi dengan kontak Skype mereka melalui Teams.

3. Microsoft memberikan waktu bagi pengguna untuk beralih

ilustrasi logo Microsoft (pexel.com/Angel Bena)
ilustrasi logo Microsoft (pexel.com/Angel Bena)

Penutupan Skype menimbulkan beragam reaksi dari pengguna setianya. Banyak yang merasa kehilangan, mengingat aplikasi ini telah menjadi alat komunikasi utama selama dua dekade.

“Dalam beberapa hari ke depan, Anda bisa masuk ke Microsoft Teams Free dengan akun Skype Anda untuk tetap terhubung dengan semua percakapan dan kontak Anda. Terima kasih telah menjadi bagian dari Skype,” tulis Skype dalam unggahan di akun X resminya sebagai pesan perpisahan.

Microsoft memastikan bahwa pengguna yang ingin menyimpan riwayat percakapan mereka masih memiliki waktu hingga Mei 2025 untuk mengekspor data dari akun Skype.

Dengan keputusan ini, era Skype resmi berakhir. Namun, Microsoft berharap Teams dapat menjadi solusi komunikasi yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us