Motherboard menjadi mimpi buruk untuk siapapun yang memiliki PC karena penanganannya terbilang sangat sulit. Mengingat motherboard merupakan jantung dari PC, setiap masalah pada motherboard dapat mempengaruhi komponen lain.
Untuk mencegah itu semua, ada baiknya untuk mengetahui tanda-tanda motherboard telah mati dan waktunya diganti. Berikut ulasan lengkapnya.
Jika ada yang salah dengan motherboard, PC-mu akan mencoba berkomunikasi dengan cara membunyikan ‘beep’. Sayangnya, tiap brand motherboard memiliki kode beep yang berbeda-beda sehingga ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu sebelum menentukan apa arti beep yang kamu terima. Jika beep yang kamu dapatkan memiliki arti motherboard bermasalah atau sekarat, maka segera ganti motherboard PC-mu dengan yang baru.
Lampu LED di motherboard juga bisa memberi kamu petunjuk mengenai kesehatan motherboard. Sebagian besar motherboard modern memiliki empat lampu LED merah, yang akan menyala jika ada masalah pada HDD/SSD, GPU, RAM dan prosesor. Kamu harus mengganti motherboard-mu dengan yang baru apabila lampu LED di motherboard-mu berkedip dan ketika kamu memperbaiki masalah pada komponen yang bermasalah, lampu tersebut tetap berkedip.
POST atau Power On Self Test merupakan proses yang dilakukan oleh BIOS sebelum PC kamu melakukan booting. Jika motherboard-mu bermasalah atau mati, PC-mu tidak akan bisa melakukan POST – meski perlu dicatat jika instalasi atau kerusakan komponen lain juga bisa menjadi sumber masalahnya. Jika POST berhasil dilakukan memunculkan notifikasi error, maka besar kemungkinan ada masalah pada motherboard atau PSU-mu.
Kerusakan fisik apapun di motherboard-mu menjadi salah satu indikasi jelas bahwa motherboard-mu mungkin telah mati dan harus diganti. Lihat apakah ada bagian dari motherboard-mu yang bengkok, retak atau terbakar. Selain itu, pastikan jika penyangga menahan motherboard dengan benar karena jika tidak, motherboard bisa mengalami arus pendek dan akhirnya rusak.
Sebelum mengambil kesimpulan jika motherboard-mu mati, ada baiknya untuk mengganti baterai CMOS-nya terlebih dahulu. Sebab, beberapa motherboard yang mati sebenarnya tidak rusak, namun hanya butuh baterai CMOS baru. Kamu tidak perlu ganti motherboard baru apabila motherboard-mu bisa kembali menyala ketika baterai CMOS-nya diganti, namun kamu wajib ganti baru apabila instalasi baterai CMOS baru tidak merubah apapun.
Bukan sesuatu yang asing bagi motherboard untuk gagal menyala karena masalah pada RAM dan GPU. Kamu bisa menentukan apa yang bermasalah diantara keduanya dengan melepas GPU dan menyisakan satu RAM. Jika gagal booting, kamu bisa mengganti RAM tersebut dengan RAM baru. Jika mengganti RAM dengan yang baru dan melepas GPU tidak memberi pengaruh apapun, maka besar kemungkinan jika motherboard-mu yang rusak.
Kegagalan booting karena komponen lain di motherboard menjadi salah satu penyebab paling umum mengapa PC gagal booting. Kamu bisa memastikan jika komponen PC-mu aman dan tidak bermasalah dengan mencobanya di motherboard lain. Jika komponen-komponen tersebut bisa terdeteksi dan bekerja dengan sempurna di motherboard lain namun tidak di motherboard-mu, maka sudah waktunya untuk mengeluarkan uang untuk membeli motherboard baru.
Demikian tadi ulasan mengenai tanda-tanda motherboard PC kamu telah rusak dan harus diganti. Semoga informasi diatas bisa membantu kamu mengetahui kondisi motherboard yang bermasalah.