Ilustrasi pendidikan di Indonesia (Pexels.com/Haidar Azmi)
Untuk mengatasi ancaman disinformasi, peningkatan literasi AI menjadi langkah krusial. Inisiatif seperti Kerangka Kerja Literasi AI Indonesia yang diluncurkan oleh ICT Watch menyoroti pentingnya pendekatan yang inklusif dan berbasis hak asasi manusia.
Kerangka ini menekankan tiga dimensi utama, yaitu kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI), kondisi sosial ekonomi, dan kesejahteraan.
Riset global juga menunjukkan tren serupa. Di negara-negara maju dan berkembang, semakin tinggi pemahaman publik terhadap AI, semakin kuat pula kesadaran terhadap dampak sosial dan politiknya.
"Literasi AI adalah fondasi penting untuk memastikan masyarakat dapat berinteraksi dengan teknologi secara etis, inklusif, dan bertanggung jawab,” kata Prasasti Dewi, Direktur Program ICT Watch, yang baru saja meluncurkan Kerangka Kerja Literasi AI Indonesia.
Di era digital yang semakin canggih, pemahaman tentang kecerdasan buatan menjadi hal yang krusial. Literasi AI yang merata bisa menjadi solusi dalam menjaga integritas demokrasi.