5 Tips Menambah Followers Medsos Secara Organik, Buat Konten Menarik

Apa sebenarnya konten yang ingin disajikan di media sosial? Apa permasalahan audiens yang ingin kamu coba jawab dan tawarkan solusinya? Dua pertanyaan ini menjadi sangat mendasar. Tujuannya tak lain agar konten menjadi lebih jelas dan terarah. Dengan demikian, akunmu akan menjadi top of mind saat orang memikirkan keyword atau tema tertentu.

Namun, jangan dulu berekspektasi bahwa kamu akan sukses dalam sekejap. Walau sudah menentukan niche market, tetapi potensi kontenmu tidak diterima dengan baik masih tetap ada. Karenanya, lakukan riset untuk melihat gaya penyampaian konten di akun serupa. Amati best practice-nya dan coba adopsi dengan identitas akunmu sendiri.

Tak kenal maka tak sayang. Agar audiens mengenal lebih jauh mengenai akunmu, jangan lupa atur profil akun sesuai dengan niche yang telah ditetapkan. Misalnya, tulis bio yang merepresentasikan apa yang kamu lakukan di media sosial. Buat sekreatif mungkin agar dapat meninggalkan kesan mendalam di benak orang-orang.

Selain itu, pasang foto yang relevan. Ini bisa berupa logo, foto pribadi, atau bahkan hal lain yang sekiranya sangat menggambarkan akun media sosialmu. Khusus untuk Instagram, kamu juga dapat membuat highlight berisi informasi ringkasan mengenai akunmu. Dengan demikian, audiens yang baru berkunjung bisa mendapat gambaran soal akunmu.

Konsistensi merupakan kunci menumbuhkan akun media sosial. Sebab, mengunggah konten secara konsisten memungkinkan akun kita menjangkau lebih banyak audiens. Lebih lanjut, ini juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan jumlah pengikut serta interaksi dengan para audiens jika konten yang disajikan relevan dengan mereka.

Mengunggah setidaknya sekali dalam sehari dianjurkan dalam hal ini. Untuk memudahkan, buatlah kalender penjadwalan sebagai gambaran konten yang akan diunggah selama sebulan ke depan. Kamu bisa memecah tema besar yang diangkat di akun media sosial menjadi tema-tema kecil yang saling berkaitan.

Selain itu, cobalah mengklasifikasikan jenis konten dan membagi proporsinya. Sebagai contoh, alokasikan 50 persen untuk konten yang bersifat engagement dan sisanya untuk konten informatif.

Sesuai namanya, media sosial merupakan sebuah medium untuk menjalin interaksi sosial dengan satu sama lain. Karenanya, cobalah berinteraksi dengan para audiens agar mereka merasa lebih dekat secara personal. Jadikan akunmu sebagai komunitas, di mana orang-orang dengan ketertarikan atau bahkan kekhawatiran yang sama saling berbagi.

Ini sesederhana membalas komentar audiens atau bahkan berbalas pesan melalui direct message. Selain membangun kedekatan, kamu juga bisa mendapat feedback yang insightful untuk meningkatkan kualitas akunmu.

Hal terakhir yang tak boleh dilewatkan ialah menganalisis seberapa baik performa konten yang kamu sajikan di media sosial. Ini akan membantumu melihat jenis konten apa yang bekerja dengan baik sehingga kamu dapat memperbanyak proporsi konten sejenis di akunmu. 

Kamu bisa melihat beberapa metriks, seperti reach atau jumlah jangkauan, impressions atau jumlah konten dilihat oleh audiens, jumlah likes, comments, dan share. Agar strategi pertumbuhan akun media sosialmu lebih efektif, kamu dapat mendiversifikasi jenis konten sesuai dengan metriksnya.

Untuk meningkatkan reach di Instagram, kamu dapat menggunakan fitur Reels secara konsisten. Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah likes, comments, dan share, kamu bisa fokus pada konten yang bersifat engaging. Contohnya, melemparkan pertanyaan pada audiens atau konten informatif yang menjawab permasalahan audiens.

Konten memanglah ruh sebuah akun media sosial. Namun menyajikan konten menarik saja tidak cukup. Kamu perlu menyusun strategi untuk meningkatkan pertumbuhan akun media sosialmu. Dengan demikian, akun dapat menjangkau lebih banyak orang dan kamu dapat menarik minat mereka untuk mengikuti dan berinteraksi dengan akun media sosialmu.