Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Turnitin Rilis Teknologi AI Deteksi Tulisan ChatGPT, Cegah Kecurangan!

Unsplash/Rolf van Root
Unsplash/Rolf van Root

Seperti yang kita ketahui, popularitas ChatGPT memang tengah naik daun. Penggunanya pun berasal dari beragam kalangan. Mulai dari orang dewasa hingga anak muda kerap menggunakan ChatGPT untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, tak terkecuali siswa. Terkhusus untuk siswa, penggunaan ChatGPT memang harus dibatasi.

Masalah kecurangan siswa yang menggunakan ChatGPT memang jadi isu yang penting untuk dibahas. Melansir ABC News, siswa yang menggunakan hasil tulisan ChatGPT untuk mengumpulkan tugas bukan cuma akan terganjal masalah kecurangan dan etika.

Untuk mengatasi hal tersebut, Turnitin mulai menggarap teknologi deteksi untuk GPT3, teknologi yang mendasari banyak aplikasi penulisan berbasis AI, sejak sekitar dua tahun sebelum ChatGPT dirilis.

“Para pengajar mengatakan pada kami bahwa kemampuan mendeteksi teks tertulis buatan AI secara akurat adalah prioritas pertama mereka saat ini. Mereka harus dapat mendeteksi AI dengan kepastian yang sangat tinggi untuk menilai keaslian karya siswa dan menentukan cara terbaik untuk langkah penanganannya,” kata CEO Turnitin, Chris Caren.

Bantu identifikasi teks yang dihasilkan oleh AI

Unspash/Emiliano Vittoriosi
Unspash/Emiliano Vittoriosi

Teknologi ini dikembangkan untuk membantu pengajar dan lembaga akademik mengidentifikasi keberadaan teks yang dihasilkan AI dalam tulisan siswa. Kemampuan Turnitin mendeteksi tulisan AI diintegrasikan ke dalam sistem Turnitin yang dapat diakses melalui sistem manajemen pembelajaran.

Detektor AI Turnitin memberikan ukuran evaluatif tentang berapa banyak kalimat dalam tulisan yang dikirim yang bisa jadi dihasilkan oleh kecerdasan buatan, yang dapat digunakan pengajar untuk menentukan apakah peninjauan, penyelidikan, atau diskusi lebih lanjut dengan siswa diperlukan.

“Sama pentingnya bagi mereka agar teknologi pendeteksian itu menjadi bagian dari alur kerja yang sudah ada, yang telah kami tindak lanjuti dengan mengintegrasikan kemampuan pendeteksian AI ke dalam solusi Turnitin," ujar Caren.

Kemampuan deteksi tulisan AI Turnitin tersedia dalam produk dan solusi yang sudah ada, termasuk Turnitin Feedback Studio (TFS), TFS with Originality, Turnitin Originality, Turnitin Similarity, Simcheck, Originality Check, dan Originality Check+.

Para tenaga pengajar yang telah menggunakan Turnitin tidak memerlukan langkah tambahan untuk mengaktifkannya. Lebih dari 10.700 lembaga pendidikan dan lebih dari 2,1 juta pengajar akan dapat dengan cepat dan mudah mengevaluasi keberadaan teks yang dihasilkan AI.

Yang tak kalah penting, teknologi ini memiliki tingkat kepercayaan 98 persen sehingga memungkinkan para pengajar menganalisis dan meninjau keaslian sebuah karya akademik.

AI bak pedang bermata dua

Unsplash/Iris Wang
Unsplash/Iris Wang

Menurut James Thorley, Wakil Presiden Regional Turnitin Asia Pasifik, akademisi, pengajar, dan administrator universitas di Asia Tenggara sangat menyadari potensi dampak peranti AI seperti ChatGPT di wilayah tersebut. AI bisa membantu pelajar dalam proses belajarnya, namun ia juga bisa memicu ketergantungan dan menghambat pemikiran kritis.

"Para pengajar di Indonesia menyadari peranti AI dapat berdampak terhadap kualitas pekerjaan siswa dan pengalaman belajar. Namun, sementara komunitas menganggap bahwa peranti AI juga dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, ketergantungan yang tinggi pada teknologi dapat menghambat pemikiran kritis dan integritas akademik yang merupakan nilai inti untuk pengembangan masyarakat," jelas Thorley.

Untuk membantu komunitas pendidikan menavigasi dan mengelola teknologi baru ini di kelas, Turnitin telah menerbitkan halaman sumber daya penulisan AI. Halaman web yang tersedia untuk umum diperbarui secara berkala dengan sumber daya praktis dari Tim Pengajaran dan Pembelajaran perusahaan, yang terdiri dari mantan pengajar maupun yang masih aktif.

Sumber daya saat ini mencakup glosarium istilah AI, panduan untuk memperbarui kebijakan integritas akademik di era AI, dan rubrik penyalahgunaan AI yang dapat diunduh untuk membantu pengajar secara proaktif mengantisipasi potensi penggunaan AI dalam tugas menulis yang diberikan. Halaman ini juga melaporkan kemajuan dalam penyempurnaan kemampuan deteksi seiring dengan teknologi penulisan AI yang terus berkembang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us