Seperti yang kita ketahui, popularitas ChatGPT memang tengah naik daun. Penggunanya pun berasal dari beragam kalangan. Mulai dari orang dewasa hingga anak muda kerap menggunakan ChatGPT untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, tak terkecuali siswa. Terkhusus untuk siswa, penggunaan ChatGPT memang harus dibatasi.
Masalah kecurangan siswa yang menggunakan ChatGPT memang jadi isu yang penting untuk dibahas. Melansir ABC News, siswa yang menggunakan hasil tulisan ChatGPT untuk mengumpulkan tugas bukan cuma akan terganjal masalah kecurangan dan etika.
Untuk mengatasi hal tersebut, Turnitin mulai menggarap teknologi deteksi untuk GPT3, teknologi yang mendasari banyak aplikasi penulisan berbasis AI, sejak sekitar dua tahun sebelum ChatGPT dirilis.
“Para pengajar mengatakan pada kami bahwa kemampuan mendeteksi teks tertulis buatan AI secara akurat adalah prioritas pertama mereka saat ini. Mereka harus dapat mendeteksi AI dengan kepastian yang sangat tinggi untuk menilai keaslian karya siswa dan menentukan cara terbaik untuk langkah penanganannya,” kata CEO Turnitin, Chris Caren.