Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Desa Hanok Terunik di Luar Seoul, Ada Lokasi Syuting BTS! 

potret Yeongam Gurim Hanok Village di Korea Selatan (instagram.com/yeongamgun)

Desa hanok di Korea Selatan tidak hanya berada di ibu kota metropolitan Seoul, namun juga berada di beberapa kota di Korea Selatan. Nah, kebanyakan desa hanok tersebut merupakan peninggalan dari dinasti Joseon, Baekjae, Goryeo, dan Silla yang telah di rekontruksi dan diperbaiki bangunannya. Kemudian, dijadikan lokasi wisata dengan menghadirkan kebudayaan Korea sebagai daya tarik dari tempat wisata tersebut. 

Selain sebagai destinasi wisata, desa hanok juga dijadikan sebagai lokasi syuting drama Korea bergenre saeguk. Hal inilah yang mengakibatkan peningkatan jumlah wisatawan domestik dan internasional. Berikut desa-desa yang berada di luar Seoul yang dapat dijadikan destinasi wisata liburanmu.

1. Korean Folk Village

potret Korean Folk Village di Korea Selatan (instagram.com/kimsh_trus)

Korea Folk Village didirikan pada tahun 1974 dengan tujuan untuk menampilkan kebudayaan Korea kepada wisatawan domestik dan internasional. Kebudayaan Korea yang sudah lama diturunkan, dikumpulkan dan dipertunjukkan di Korean Folk Village sehingga menjadi daya tarik dari tempat wisata tersebut. 

Setiap harinya berbagai pertunjukan tradisional seperti pansori dan samulnori serta musik fusion ditampilkan di desa tersebut. Selain itu, terdapat rumah-rumah hanok yang telah direlokasi dari berbagai daerah yang semakin menambah nuansa pedesaan di masa dinasti Joseon. Pengrajin alat tradisional seperti peralatan pertanian, sepatu jerami dan kipas juga dapat kamu temui di Korea Folk Village.  

Korea Folk Village menjadi semakin populer di kalangan pencinta drama Korea setelah kerap kali muncul pada serial drama Korea terkenal seperti Dae Jang Geum, Moon Embracing the Sun, My Love from the Star, 100 Days My Prince, dan Kingdom

Alamat: 90 Minsokchon-ro, Giheung-gu, Yongin-si, Gyeonggi-do.

2. Gongju Hanok Village

potret Gongju Hanok Village di Korea Selatan (instagram.com/airpic_jh)

Berada di kota Gongju, Desa Hanok Gongju menyediakan akomodasi bagi wisatawan untuk merasakan budaya tradisional Korea dengan fasilitas modern yang nyaman. Desa ini penuh dengan situs sejarah dari dinasti Baekjae, kemudian pada tahun 2010 dibuka untuk menampilkan pameran Baekjae Dunia. 

Desa ini juga menawarkan berbagai kegiatan tradisional seperti pengalaman mengenakan hanbok, membuat tembikar, membuat kue tradisional dan pengalaman menyajikan teh tradisional. Tea Story of Baekje dan Making Gongju Chestnut Cookies merupakan program tradisional yang paling populer di desa ini. 

Desa Hanok Gongju telah menjadi tempat wisata yang menjadi tujuan dari berbagai kalangan karena kenyamanannya. Desa hanok ini menggunakan fasilitas modern seperti TV, kulkas, AC, pengering rambut, kunci kartu dan sebagainya. Selain itu, penginapan di sini menggunakan pemanas Ondol (pemanas lantai tradisonal Korea) yang ramah lingkungan menjadikan perpaduan unsur tradisional dan modern sangat terasa. 

Alamat: 12 , Gwangwangdanji-gil, Gongju-si, Chungcheongnam-do.

3. Nagan Eupseong Folk Village

potret Nagan Eupseong Folk Village di Korea Selatan (instagram.com/xuazhii)

Nagan Eupseong Folk Village merupakan desa hanok yang dikelilingi oleh benteng sepanjang 1.410 meter dan memiliki luas sekitar 59.504 ㎡. Benteng tersebut dibangun dengan menggunakan batu berbentuk persegi dengan tinggi 4 meter dan lebar 3-4 meter. Desa yang berada di Jeollanam-do ini terbagi ke dalam tiga bagian yaitu selatan, timur, dan barat benteng. 

Berhasil menghadirkan susana Korea pada 600 tahun lalu, membuat desa ini dijuluki sebagai "Museum Rakyat Hidup". Desa rakyat ini menghadirkan bangunan rumah hanok dan chogajip (rumah beratap jerami) yang menghasilkan pemandangan unik. 

Nagan Eupseong Folk Village sudah ada sejak dinasti Baekjae (18 SM – 660 M) dan kemudian berkembang menjadi desa benteng pada awal dinasti Joseon (1392 M – 1897 M). Desa rakyat ini dulunya berfungsi sebagai pusat pemerintahan suatu daerah di mana terdapat gedung pemerintah, militer, dan komersial. 

Dewasa ini, desa tersebut dihuni 100 keluarga yang menawarkan berbagai program tradisional seperti program bertani sutra, seodang (sekolah desa), kostum internasional dan tradisional, teater film rakyat, menenun, alat musik tradisional, menulis kertas harapan dan kartu pos, kerajinan jerami, menulis hanji dan sebagainya. 

Selain itu, terdapat juga berbagai macam pertunjukan seperti pertunjukan musik pertanian tradisional Korea, pertunjukan Gayageum, kelas etiket, upacara minum teh, parade Ugwi (parade pernikahan tradisional), upacara pernikahan tradisional, pertunjukan musik Korea dan lain-lain.

Alamat: 30, Chungmin-gil, Nagan-myeon, Suncheon-si, Jeollanam-do.

4. Osung Hanok Village

potret Osung Hanok Village di Korea Selatan (instagram.com/eunjin.24)

Desa Hanok Osung berada di antara Gunung Jongnamsan dan Gunung Wibongsan tepatnya di daerah Wanju-gun, Jeollabuk, do. Desa ini sering dijadikan destinasi wisata untuk bersantai dan meditasi karena menghadirkan suasana yang tenang dan damai.

Desa ini memiliki 20 rumah hanok yang dijadikan sebagai galeri, toko buku, cafe, museum, hotel dan penginapan. Selain itu, terdapat berbagai macam program tradisonal diantaranya program penyajian teh tradisional dan mengenakan pakaian tradisional. Desa ini merupakan destinasi wisata yang cocok untuk lari dari hiruk pikuk perkotaan. 

Rumah hanok yang telah berusia 250 tahun ini, pada tahun 2019 dijadikan sebagai tempat syuting majalah "BTS 2019 SUMMER PACKAGE" dan bahkan BTS menginap selama seminggu di desa tersebut. Dengan kedatangan BTS di desa Hanok Osung berhasil menarik ARMY (fans BTS) untuk mengunjungi destinasi wisata tersebut. 

Alamat: Daeheung-ri, Wangju-gun, Jeollabuk-do.

5. Yangdong Folk Village

potret Yangdong Folk Village di Korea Selatan (instagram.com/son_keigen)

Yangdong Folk Village berada di Gyeongju. Desa ini dibangun di sekitar gunung dan lembah oleh kalangan bangsawan (Yangban) pada masa dinasti Joseon. Pada zaman dulu tempat ini merupakan tempat tinggal klan Yi dan Son pada awal dinasti Joseon. 

Terdiri dari 54 hanok dan 110 chogajip, Yangdong Folk Village dibangun berdasarkan topografi wilayah sesuai dengan struktur sosial masyarakat seperti status sosial dan marga. Di wilayah atas lembah terdapat rumah hanok yang dihuni oleh Yangban. Sedangkan di wilayah bawah lembah terdapat rumah chogajip yang dihuni oleh rakyat jelata. 

Desa bersejarah ini masih dirawat dengan baik setelah kurang lebih 600 tahun dan seluruh desa telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2010. Tempat yang menampilkan kebudayaan tradisional Korea ini memiliki pemandangan yang indah dan kaya akan warisan budaya seperti harta karun, harta nasional, dan cerita rakyat.

Yangdong Folk Village sendiri telah menjadi salah satu desa tradisional Korea terbesar di Korea Selatan yang menarik banyak wisatawan. Di sini terdapat banyak program tradisional yang bisa kamu coba. 

Alamat: 134 Yangdongmaeul-gil, Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do.

6. Andong Hahoe Hanok Folk Village

potret Andong Hahoe Folk Village di Korea Selatan (instagram.com/grida_00)

Hahoe berasal dari kata "ha" yang berarti sungai dan "hoe" berarti berputar. Kata ini diambil dari sungai Nakdong yang mengelilingi desa tersebut dengan bentuk S. Sementara di bagian timur desa terdapat Gunung Hwa yang memiliki tinggi 271 meter. Desa ini telah menjadi tempat yang baik untuk ditinggali sejak masa dinasti Joseon karena kondisi alam yang bagus.

Pada masa dinasti Joseon, desa rakyat ini dihuni oleh klan Ryu Unryong dan Ryu Seongryong dari Pungsan. Kedua klan tersebut bersaudara di mana yang satu merupakan seorang sarjana besar konfusianisme dari dinasti Joseon dan yang satunya adalah perdana menteri selama periode Invasi Jepang yang disebut Imjinwaeran. Hingga saat ini sekitar 70 persen penduduk yang menempati desa Hahoe merupkan klan Ryu. 

Ciri khas rumah di desa ini menghadap ke sungai dengan pohon besar ditengahnya sehingga letaknya menghadap ke berbagai arah. Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan rumah di Korea yang biasanya menghadap ke Selatan dan Tenggara oleh karena itu bentuk rumah di desa ini sangat kontras. Selain itu, rumah-rumah beratap jerami ditempatkan dalam bentuk melingkar di sekeliling rumah-rumah beratap genteng. 

Desa klan Ryu yang berdiri kurang lebih 600 tahun ini telah terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 2010 bersama desa Yangdong Folk Village. Selama kurun waktu tersebut masyarakat setempat telah melestarikan banyak warisan budaya yang menunjukan gaya hidup tradisional Korea dan arsitektur kuno. 

Andong Hahoe Hanok Flok Village yang berada di porvinsi Gyeongsangbuk-do ini telah menjadi salah satu desa paling terkenal di Korea. Desa ini semakin terkenal setelah mendapat kunjungan dari Ratu Elizabeth dari Inggris pada tanggal 21 April 1999 dan Presiden George H. Bush dari Amerika Serikat pada tahun 2005.

Andong Hahoe Hanok Flok Village dihuni oleh 150 keluarga yang menawarkan penginapan dan program tradisional untuk pengunjung. Program tradisonal meliputi upacara pernikahan, upacara pemakaman, kerajinan jerami, kelas kebudayaan, jamuan minum teh dan sebagainya. 

Alamat: 186 Jeonseo-ro, Pungcheon-myeon, Andong-si, Gyeongsangbuk-do.

7. Jeju Folk Village

potret Jeju Folk Village di Korea Selatan (instagram.com/jejufolk)

Jeju Folk Village menghadirkan kehidupan pada abad ke 19. Tempat ini menggambarkan kehidupan pada akhir dinasti Joseon. Desa ini memiliki sekitar 100 rumah tradisional yang terbagi ke dalam 4 bagian yaitu pegunungan, perbukitan, nelayan, dan Shamanism. Selain itu, desa ini juga memiliki kantor pemerintahan dan rumah pengasingan pada masa dinasti Joseon. 

Rumah tradisional tersebut didirikan sebagai museum yang memamerkan kebudayaan penduduk Jeju pada masa lalu. Selain itu, desa ini juga menghadirkan berbagi program tradisional sperti permainan tradisional dan proses hukuman pada masa dinasti Joseon. 

Sebagian besar rumah di desa ini beratap jerami (Chogajip) yang dihuni oleh penduduk Jeju pada masa lampau. Desa ini juga pernah dijadikan lokasi syuting drama populer Dae Jang Geum dan berhasil menarik banyak wisatawan. 

Alamat: 631-34 Minsokhaean-ro, Pyoseon-myeon, Seogwipo-si, Jeju-do.

8. Songeup Folk Village

potret Songeup Folk Village (instagram.com/lia_trn)

Songeup Folk Village merupakan sebuah desa bersejarah yang berada di bawah kaki gunung Hallasan. Desa ini memiliki 3.000 rumah atap jerami yang dihuni oleh penduduk pulau Jeju. Rumah-rumah tersebut memiliki arsitektur yang unik dengan pagar batu dan atap jerami yang diikat untuk menahan tiupan angin. 

Penduduk setempat lebih memilih untuk melestarikan gaya arsitektur rumah tradisional dibandingkan mengubahnya dengan bangunan modern. Selain itu, penduduk setempat juga menggunakan peralatan rumah tangga tradisional untuk kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawan lokal dan internasional ke Jeju Folk Village.  

Di desa tersebut juga terdapat berbagai macam fasilitas masyarakat seperti kantor kelurahan (Hangkyo), komplek pemakaman (Tolharubang), sekolah konfusius, ladang, dan peternakan. Penduduk pulau Jeju sendiri mayoritas berternak babi hitam yang menjadi makanan khas pulau Jeju. 

Songeup Folk Village menyediakan penginapan, toko aksesoris dan kegiatan tradisional seperti mempelajari lagu daerah Jeju, membuat minuman teradisional dan program pewarnaan alami. Desa ini masih sangat asri dan tempat yang sangat cocok untuk menikmati kehidupan kuno di pulau Jeju. Kamu akan terpukau dengan keindahan alam pulau Jeju yang dipenuhi dengan pohon rindang dan bunga di setiap sudut desa. 

Alamat: 104, Seongeupjeonguihyeon-ro, Seogwipo-si, Jeju-do.

9. Jeonju Hanok Village

potret Jeonju Hanok Village di Korea Selatan (instagram.com/newtype_chan)

Jeonju Hanok Village merupakan sebuah desa yang berhasil memadukan unsur tradisonal dengan unsur modern dengan unik dan harmonis. Desa ini terdiri dari 700 rumah hanok yang indah dan telah menjadi satu-satunya desa hanok tradisional terbesar di Korea yang berada di pusat kota. Nah, Desa hanok Jeonju sendiri terletak diantara Kuil Gyeonggijeon, Omokdae, dan Akademi Konfusianisme Jeonjuhyanggyo di provinsi Jeollabuk-do. 

Jeonju merupakan kota yang kaya akan budaya dan kuliner, kota ini terkenal dengan kekayaan kuliner dan warisan budaya yang masih dilestarikan. Oleh karena itu, desa ini menjadi tujuan paling populer para penggemar budaya Korea untuk berwisata kuliner, sejarah, dan kebudayaan.  

Selain itu, Jeonju Hanok Village pernah diakui sebagai salah satu dari 100 Tempat Wisata yang wajib dikunjungi di Korea pada tahun 2019. Ketika kamu mengunjungi Jeonju Hanok Village nikmatilah berbagai program tradisional seperti upacara minum teh, membuat kimchi dan pengalaman mengenakan baju tradisional Korea (hanbok)

Alamat: 99 Girin-daero, Wansan-gu, Jeonju-si, Jeollabuk-do.

10. Yeongam Gurim Hanok Village

potret Yeongam Gurim Hanok Village di Korea Selatan (instagram.com/yeongamgun)

Yeongam Gurim Hanok Village adalah sebuah desa yang terletak di sebelah barat kaki Gunung Wolchulsan di Yeongam-gun, Jeollanam-do. Desa ini memiliki sejarah panjang selama 2.200 tahun dimulai dari ketiga dinasti Han (Xia, Shang dan Zhou) sampai dinasti tiga kerajaan proto (Goryeo, Baekjae, dan Silla). 

Desa Gurim yang dulunya disebut Irim ini merupakan desa yang indah dengan banyak warisan budaya, cerita rakyat dan tokoh sejarah. Desa ini memiliki rumah-rumah hanok beratap genteng, 12 paviliun, dan kuil. Beberapa warisan budaya berwujud tersebut di antaranya Paviliun Sahoejeong, Kuil Gugamsa, dan Paviliun Damsukje. 

Nah, di desa ini terdapat 96 rumah hanok dengan menawarkan berbagai macam program tradisional seperti upacara pernikahan, pembuatan kue beras, kerajinan jerami, kerajinan tembikar, kerajinan kertas, DIY dan aktivitas di air. Selain itu, desa ini juga menjadi pusat kebudayaan tembikar Yeongnam dimana terdapat Museum Tembikar Yeongnam. 

Disini juga terdapat berbagai macam festival yang bisa kamu hadiri seperti Festival Bunga Sakura Wangin, Festival Krisan Wolchulsan, Festival Gambar dan Festival Matahari Terbit Danau Yeongam.

Alamat: 43-14 Gurim-ro, Gunseo-myeon, Yeongam-gun, Jeollanam-do

Dari desa-desa yang unik di atas dapat dilihat bahwa Korea Selatan merupakan sebuah negara yang melestarikan dan menjaga warisan budaya dengan sangat baik. Di sisi lain dapat dilihat bahwa masyarakat Korea sangat bangga dengan kebudayaan mereka. Hal ini dapat kita contoh untuk selalu bangga dan cinta terhadap kebudayaan kita sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khatin Riyanti
EditorKhatin Riyanti
Follow Us