10 Destinasi Arsitektur yang Mengagumkan di Iran

Situs kuno yang berada di Kota Shiraz ini dulunya merupakan ibu kota seremonial Kekaisaran Achaemenid yang dibangun pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Meski begitu, Persepolis mungkin lebih cocok disebut sebagai kompleks yang mewah di masa lalu daripada sebuah kota. Kompleks luas ini tertinggal puing-puing saja karena dibakar oleh Alexander The Great ketika Persepolis diduduki pasukan Alexander pada abad ke-4 Sebelum Masehi. 

Meskipun pernah terbakar, masih lumayan banyak bagian kompleks Persepolis yang bisa dilihat sampai sekarang. Struktur-struktur yang masih selamat mayoritas adalah pilar, fondasi, dan patung-patung dengan figur binatang. Selain itu, masih banyak ditemukan ukiran-ukiran yang cukup awet yang menggambarkan orang-orang Persia Kuno. 

Istana super mewah ini merupakan peninggalan Dinasti Qajar pada abad ke-18 di ibu kota Iran, Teheran. Namun, istana yang sekarang ini adalah rekonstruksi yang dilakukan pada abad ke-19. Kemudian, pada zaman Dinasti Pahlavi (abad ke-20), beberapa bangunan di kompleks istana tua ini dirobohkan dan diganti dengan bangunan-bangunan modern sesuai perintah Shah.

Untungnya, beberapa ruang penting masih dipertahankan sampai sekarang. Beberapa contohnya adalah ruang singgasana, taman, aula-aula dengan desain amat mewah, serta museum yang menyimpan barang-barang berharga yang dihadiahkan untuk Shah atau raja-raja terdahulu. 

Tempat ini merupakan lapangan raksasa di tengah-tengah Kota Isfahan yang dibangun mulai dari akhir abad ke-16 sampai awal abad ke-17. Lapangan luas ini menjadi tempat interaksi dan jual-beli para pedagang yang mampir ke Kota Isfahan di masa-masa hebohnya Jalur Sutera. Selain itu, upacara kerajaan, festival, dan acara-acara hiburan lainnya juga diadakan di sini.  

Seluruh bangunan yang mengitari lapangan luas Naqsh-e Jahan, yaitu pasar tua, sebuah istana dan dua buah masjid, adalah peninggalan Dinasti Safavid. Pasar besar tua yang sering disebut Pasar Qeysarie merupakan tempat berburu karpet mewah khas Persia, piring dekoratif Persia, karya seni logam, dan masih banyak lagi.

Istana Ali Qapu merupakan salah satu peninggalan terhebat Dinasti Safavid yang dibangun pada awal abad ke-17 di lapangan Naqsh-e Jahan. Istana ini resminya menjadi tempat tinggal para Shah dan keluarganya. Selain itu, di istana kerajaan inilah Shah-Shah terdahulu menjamu tamu-tamu negara, menikmati pertunjukan hiburan, serta menonton olahraga polo tradisional Persia dan upacara tentara yang diadakan di lapangan Naqsh-e Jahan.

Masjid ini merupakan satu dari dua masjid utama yang berada di lapangan Naqsh-e Jahan. Dari tiga bangunan utama yang mengitari Lapangan Naqsh-e Jahan, Masjid Sheikh Loftollah adalah yang paling pertama dibangun, yaitu dimulai pada tahun 1603 dan selesai di tahun 1619.

Dulunya, masjid ini hanyalah untuk keperluan privat kerajaan, sehingga tidak pernah dibangun minaret (menara) dan ukuran masjidnya lebih kecil. Namun, pintu masjid ini akhirnya dibuka untuk publik dan orang-orang dapat melihat ornamen interior masjid ini yang amat beragam, kompleks, dan membelalak mata. 

Masjid yang dibangun beberapa tahun setelah Masjid Sheikh Loftollah ini berukuran lebih besar dan sudah diperuntukkan bagi publik sejak pertama dibuka. Tak kalah menarik dengan masjid "tetangganya", Masjid Shah memiliki keindahan tersendiri, yaitu ubin-ubin tujuh warna yang menciptakan mosaik floral pancawarna dan kaligrafi indah di setiap dinding-dinding eksterior dan interior masjid ini. 

Meskipun Iran adalah negara Islam Syiah, ternyata ada juga sebuah destinasi kuno Kristiani di Isfahan, lho! Bangunan yang satu ini merupakan salah satu warisan terindah umat Kristen Ortodoks Armenia di Iran yang dibangun pada abad ke-17.

Eksterior Katedral Vank mungkin terlihat cukup biasa karena hanyalah struktur batu bata. Tetapi lain halnya ketika sudah masuk ke dalam bangunan. Desain interior katedral ini sangat terinspirasi dari masjid-masjid megah di sekitarnya. Penggabungan ornamen-ornamen floral khas Persia dan lukisan-lukisan dinding atau fresko Kristiani membuat katedral ini begitu unik. Hiasan-hiasan tersebut dibingkai lagi dengan kombinasi ubin bewarna biru-emas yang menciptakan estetika berlebih pada interior bangunan ini. 

Masih berada di Kota Isfahan, terdapat sebuah istana lagi yang tidak kalah indah dari Istana Ali Qapu. Istana ini dinamakan Chehel Sotoun, yang dalam bahasa Persia artinya "40 Pilar" karena 20 buah pilar di istana ini yang dicerminkan oleh sebuah kolam di depannya seakan-akan menciptakan tambahan 20 buah pilar maya. 

Istana Chehel Sotoun juga digunakan oleh Shah pada zamannya sebagai tempat hiburan dan juga menerima tamu dari negeri-negeri lain. Interior istana ini juga dihiasi dengan fresko-fresko dan beragam ornamen Persia.

Kembali ke Kota Shiraz, terdapat satu lagi masjid tua yang paling unik jika dibandingkan dengan yang lainnya. Masjid sekaligus tempat makam beberapa Imam Syiah masa lalu ini merupakan "berlian" yang telah berdiri di Shiraz sejak ratusan tahun yang lalu. Masjid ini dinamakan "Shah Cheragh" yang berarti "king of the light" atau "Raja Cahaya". 

Masjid Shah Cheragh memiliki interior yang didominasi oleh dinding marmer berlapis potongan kaca dan cermin dalam jumlah yang tak terbayangkan banyaknya. Sesuai dengan namanya, panel-panel cermin tersebut memantulkan cahaya lampu-lampu di seluruh bagian dalam masjid sehingga terasa begitu menyilaukan. Pengunjung yang baru masuk ke dalam masjid akan merasakan sensasi seperti melihat bintang-bintang di angkasa. 

Masih berada di Kota Shiraz dan berlokasi dekat dengan Masjid Shah Cheragh, Masjid Nasir Al-Mulk adalah destinasi religi lainnya yang tak dapat dilewatkan. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 di zaman Dinasti Qajar.

Hal yang menarik dari bangunan ini adalah warna ubin-ubin yang mendominasi interiornya adalah warna pink sehingga masjid ini juga populer disebut sebagai Pink Mosque. Selain itu, terdapat begitu banyak jendela dengan kaca-kaca patri yang memiliki desain geometric art. Ketika sinar matahari menembus kaca-kaca tersebut, interior masjid terlihat begitu berwarna-warni dan memukau.

Itulah beberapa destinasi wisata arsitektur tua di negara Iran. Untungnya, tanah air tercinta kita ini memiliki kerja sama bilateral yang cukup baik dengan Iran sehingga kamu bisa mendapatkan visa turis untuk bertamasya ke tanah Persia dengan lebih mudah. Jadi, apakah kamu tertarik mengunjungi negara yang satu ini?