Kamu yang tinggal di ibukota pasti beruntung, karena bisa belajar seharah dengan mudah. Pasalnya, Jakarta punya beragam museum bersejarah yang membuatmu bisa menambah wawasan tentang perjuangan pahlawan merebut kemerdekaan, masa kerajaan, prasasti, kenyataan konflik, dan sebagainya.
Daripada liburan HUT RI tak ada acara dan cuma bengong di rumah, ada baiknya kamu berkunjung ke museum-museum di bawah ini.
Awalnya bangunan ini merupakan gedung Balai Kota pada masa pemerintahan VOC. Berlokasi di kota tua Jakarta, museum dibuka setiap hari pukul 09.00-15.00 WIB. Pembangunan gedung dimulai saat era Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada 1620.
Bangunan tersebut terinspirasi dari Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat. Kamu bisa mempelajari sejarah Batavia. Tempat ini sangat asyik sebagai salah satu tempat liburan di Jakarta.
Di dalam Monumen Nasional (Monas) terdapat sebuah museum sejarah nasional di bagian bawah bangunan. Museum ini terdapat 51 jendela diorama yang memaparkan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Kamu bisa belajar kehidupan manusia purba hingga masa perjuangan bangsa Indonesia. Salah satu sejarah yang bisa kamu pelajari adalah peristiwa 10 November 1945 yang merupakan pertempuran puncak setelah proklamasi.
Museum ini dibuka setiap hari pada pukul 08.00-15.00 WIB.
Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai tempat diskusi para mahasiswa. Seiring berdirinya sekolah-sekolah di Jawa, termasuk Jakarta, para mahasiswa pada abad ke-20 membutuhkan tempat berkumpul untuk menyatukan ide.
Museum itu berlokasi di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat dibuka pada Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.00 WIB.
Di gedung ini kamu bisa belajar sejarah tentang kelahiran Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Museum ini memiliki koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda, serta kegiatan-kegiatan pergerakan nasional kepemudaan Indonesia.
Museum ini bisa menjadi salah satu inspirasimu untuk membangkitkan nasionalisme. Museum kebangkitan Nasional berada di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 26, Jakarta Pusat. Kamu akan mengetahui perjuangan para pahlawan berjuang membebaskan Indonesia dari penjajahan.
Museum ini berperan sebagai lembaga yang merawat, melestarikan, menyajikan, menginformasikan, serta memberikan edukasi mengenai nilai sejarah Kebangkitan Nasional. Didirikan sejak 1901, bangunan ini awalnya dijadikan sebagai sekolah. School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten mulai beroperasi sejak Maret 1902.
Menapaki jejak revolusi, di sini kamu melihat peninggalan Belanda di Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat. Kamu bisa melihat koleksi foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945 hingga 1950-an.
Pada masa penjajahan, para pemuda yang dikenal sebagai Pemoeda Menteng 31 menyusun strategi perlawanan terhadap kolonial. Di sinilah Sukarni, Chaerul Shaleh, AM Hanafi, Adam Malik, dan lain-lain merencanakan penculikan Bung Karno dan Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Di gedung bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta inilah lokasi perumusan naskah proklamasi. Kamu bisa mengetahui awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terdapat 4 ruangan yang berisi benda-benda sejarah yang dikenakan para tokoh saat perumusan naskah proklamasi. Di bagian belakang museum, kamu bisa melihat bunker rahasia seukuran 5 x 3 x 1,5 meter yang menjadi tempat Laksamana Maeda menyimpan barang-barang berharganya. Kamu bisa mengunjunginya pada Selasa-Minggu.
Rumah ini menjadi saksi bisu ditangkapnya Jenderal Ahmad Yani oleh PKI, yang dikenal dengan peristiwa pemberontakan 30 September 1965. Kamu pasti familiar dengan sejarah tragis G-30S PKI yang mengakibatkan tujuh jenderal dan tiga perwira menengah Angkatan Darat tewas.
Museum terbuka untuk umum setiap Selasa-Minggu yang berada di Jalan Lembang No. 58, Jakarta Pusat.
Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani diresmikan Panglima Angkatan Darat Jenderal TNI Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1966. Kamu bisa melihat koleksi asli Jenderal A. Yani secara gratis di sini.
Museum ini merupakan tempat yang baik untuk mendalami peradaban, sistem sosial, seni budaya, agama, dan pemerintahan Indonesia tempo dulu. Kamu bisa menjumpai berbagai prasasti seperti prasasti Gadjah Mada. Lebih dari 100 ribu koleksi peninggalan bersejarah yang bisa kamu pelajari di Monumen Nasional.
Museum Nasional hanya dibuka setiap Selasa-Jumat. Kamu bisa melihat benda-benda prasejarah seperti fosil, menhir, arca kuno, barang kerajinan, serta senjata purba dari pelosok Nusantara.
Kamu tentu tahu kan tentang lirik lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut ciptaan Ibu Soed? Lagu ini diciptakan untuk anak-anak Indonesia agar tak melupakan laut sebagai bagian dari NKRI. Nah, di Museum Bahari, kamu bisa melihat beragam koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan Bangsa Indonesia.
Pada zaman penjajahan, gedung ini difungsikan sebagai pengepakan hasil bumi seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama VOC. Bangunan memiliki dua sisi yakni Westzijdsche Pakhuizen (gudang barat) dan Oostzijdsche Pakhuizen (gudang timur).
Terletak di Jalan Pasar Ikan No.1, Jakarta Utara, kamu bisa mengunjunginya setiap Selasa-Minggu.
Hayoo, ngaku siapa sih yang suka uang? Di Museum yang berlokasi di Jalan Jembatan Batu No.3, Jakarta Barat ini, kamu bisa belajar kisah Bank Indonesia.
Museum BI dulunya digunakan De Javasce Bank pada 1828, yang sekarang menyimpan beragam benda dan dokumen bersejarah. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum masa penjajahan hingga terbentuknya Bank Indonesia pada 1953.
Menarik bukan? Liburan murah yang bermanfaat!