13 Gunung Api Aktif di Sulawesi Utara, Waspada sebelum Mendaki!

Gunung Ambang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa Selatan. Gunung dengan ketinggian 1.795 meter di atas permukaan laut ini dapat didaki melalui rute Desa Purworejo, Kecamatan Modayag dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Kalau gak mau mendaki ke puncak, kamu bisa mengunjungi Danau Tuduaog, Danau Mooat, Danau Tondok, Air Terjun Moyayat, dan Pemandian Air Panas Bangunanwuwuk yang ada di bawahnya.

Gunung Soputan merupakan gunung api strato dengan kubah lava di atasnya yang cukup populer di Sulawesi Utara. Gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut ini, tercatat terakhir mengalami erupsi pada 2018 silam.

Meski masih berstatus aktif, tapi hutan pinus, padang rumput, dan hamparan padang pasir hitam tak menyurutkan hasrat pendaki untuk menjelajahi gunung ini.

Gunung Tampusu terletak di antara Danau Tondano dan Danau Linow, Kabupaten Minahasa. Gunung dengan ketinggian 1.474 ini termasuk gunung api tipe C yang berarti tidak memiliki catatan sejarah letusan. Namun, masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatar atau fumarol hingga saat ini.

Dekat dengan Manado, tepatnya di Kota Tomohon terdapat Gunung Lokon yang memiliki ketinggian 1.580 meter di atas permukaan laut. Gunung ini sempat meletus dahsyat pada tahun 1991, erupsi terakhir terjadi pada 2011. Meski cukup aktif, tapi menjadi salah satu favorit pendaki dan menawarkan pemandangan indah Tomohon dan kawah.

Buat yang mau mendaki gunung, tapi jalurnya cukup mudah, bisa ke Gunung Mahawu. Gunung api ini memiliki ketinggian 1.331 meter di atas permukaan laut dan pengunjung bisa parkir pada ketinggian 1.200 meter, lho. Kemudian bisa berjalan kaki melalui jalan setapak menuju kawah dan beberapa spot yang menawarkan pemandangan Kota Tomohon.

Gunung Klabat merupakan gunung api tipe B, yang berarti memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Gunung yang juga disebut Gunung Tamporok ini, memiliki ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut dan menjadi yang tertinggi di Sulawesi Utara.

Saking jarangnya aktivitas vulkanik terjadi, Gunung Klabat kadang dianggap sudah tidak aktif lagi. Padahal, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana menetapkannya sebagai gunung api aktif dalam buku Risiko Bencana Indonesia cetakan Februari 2023.

Beralih dari pulau utama ke Kepulauan Sangihe, tepatnya Kabupaten Sangir Talaud, Pulau Sangir Besar terdapat Gunung Awu. Gunung api ini memiliki ketinggian 1.320 meter di atas permukaan laut yang membutuhkan waktu mendaki setidaknya 3 jam untuk sampai puncak. Biasanya pendakian dimulai dari Kampung Anggis di pantai selatan.

Gunung Tangkoko masih menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Tangkoko yang dihuni banyak satwa endemik. Walau ketinggiannya sekitar 1.149 meter di atas permukaan laut, tapi trek pendakiannya menantang dan tidak disarankan untuk pemula. Pendaki bisa camping dan menikmati pemandangan pantai, Selat Lembeh, Pulau Lembeh, dan Kota Bitung.

Selanjutnya ada Gunung Ruang yang sedang erupsi belakangan ini. Jangan salah sebut dengan Gunung Raung di Jawa Timur, ya. Gunung di Kabupaten Sitaro ini memiliki ketinggian 725 meter di atas permukaan laut dan terpisah dari pulau lainnya.

Erupsi pertama Gunung Ruang tercatat pada 1808 dengan interval erupsi antara 1-30 tahun. Erupsi terakhir sebelumnya tercatat pada 2002, kemudian pada April 2024 ini. Karena letaknya di laut, membuat gunung ini dapat menimbulkan tsunami saat erupsi, seperti yang terjadi pada 1871 silam.

Masih di Kabupaten Sitaro, terdapat Gunung Karangetang di Pulau Siau yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Gunung ini mengalami banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah. Sejak tahun 1675-2023, gunung ini sudah erupsi lebih dari 40 kali.

Tahukah kamu kalau di Sulawesi Utara terdapat beberapa gunung api bawah laut? Salah satunya adalah Gunung Kawio Barat yang tingginya mencapai 3.200 meter dari dasar laut. Sedangkan puncaknya berada pada ketinggian 1.900 meter di bawah permukaan laut dan menjadikannya sebagai gunung api bawah laut tertinggi di dunia.

Gunung Banua Wuhu terletak di barat daya Pulau Manghetang. Tinggi lebih dari 400 meter dari dasar laut pada 1935, tapi sempat tampak setinggi 12 meter di atas permukaan laut pada 1919. Gunung api bawah laut ini sempat mengeluarkan lava pada 1919.

Satu lagi nih gunung api di Sulawesi Utara, yakni Gunung Sangir yang berada di Kabupaten Sangir. Gunung ini disebut juga Submarine Volcano 1922 yang merupakan gunung api tipe A. Sesuai dengan namanya, gunung di sekitar Kepulauan Sangihe ini aktivitas terakhirnya terjadi pada 1922.

Ternyata, banyak juga ya gunung api yang masih aktif di Sulawesi Utara. Sebagian di antaranya cukup tenang karena interval erupsi yang panjang. Namun, beberapa gunung api di pulau terpisah dan gunung api bawah laut aktif serta dapat erupsi sewaktu-waktu. Jadi, kamu tetap harus berhati-hati, ya!