Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/@cadop

Jika mendengar negara Korea Selatan, pastinya yang ada di benak para wisatawan yaitu Seoul, Busan, Jeju, dan Nami Island. Namun sebenarnya masih banyak daerah-daerah indah yang belum sering terjamah atau diketahui oleh banyak orang.

Saat berkunjung ke Korea Selatan, rasanya belum afdal jika belum mengunjungi desa-desa yang memiliki bangunan-bangunan tradisional khas Negara Ginseng tersebut. 

Beberapa desa kecil di Korea Selatan ini ternyata banyak yang belum diketahui para wisatawan, padahal keindahannya tak kalah dengan daerah-daerah yang sudah terkenal.

Nah, jika kamu berencana untuk berlibur ke Korea Selatan, lima desa ini wajib masuk itinerary-mu!

1. Yangnim-dong Penguin Village

tour.gwangju.go.kr

Terselip di sudut daerah Yangnim-dong, Gwangju, ada sebuah jalan kecil yang mengarah ke salah satu desa kecil bernama Yangnim-dong Penguin Village. Desa ini konon dinamai pinguin karena cara jalan warga setempat yang telah berumur ketika menderita sakit lutut terlihat seperti pinguin.

Ketika kamu berkunjung ke desa ini, kamu akan banyak menemukan karya-karya seni di dinding-dinding sepanjang jalan desa yang dibuat oleh warga dari limbah rumah tangga.

2. Hahoe Village

unsplash.com/@sarahleejs

Jika ke Korea Selatan, desa ini wajib banget masuk ke dalam daftar destinasimu. Memiliki keindahan alam yang luar biasa, tempat yang terselip di dalam Gunung Taebaek, desa Hahoe ini ternyata menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO. Kaya akan budaya tradisional, desa ini mempertahankan gaya dan struktur asli penduduk dari abad ke-16, pada masa Dinasti Joseon.

Seni dan tradisi adat di desa ini pun masih sering dipraktikkan oleh warga desa setempat seperti byeonlsin-gut (tari topeng Hahoe) yang merupakan sebuah ritual untuk menghormati roh komunal desa.

Selain itu yang membuat desa ini semakin bersejarah, pada tanggal 21 April 1999, ratu Inggris yaitu Elizabeth pernah mengunjungi desa ini.

3. Dongpirang Mural Village

english.visitkorea.or.kr

Dongpirang Mural Village merupakan sebuah desa yang berada di Tongyeong-si, Gyeongsangnam-do. Di desa ini kamu akan melihat keindahan seni-seni indah yang ada di sepanjang jalan.

Meski dikenal sebagai kota yang indah, desa ini sebelumnya hampir dihancurkan untuk dijadikan sebagai kawasan kompleks apartemen. Beruntungnya, banyak para seniman jalanan bersatu untuk membuat mural-mural cantik sehingga desa ini batal untuk dihancurkan.

4. Icheon, Gyeonggi-do

kr.trip.com

Icheon merupakan sebuah tempat yang berada di Provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan. Kota ini sangat dikenal dengan pengrajin tradisionalnya dan sebagai pusat keramik terkemuka di Korea Selatan yang berada di Icheon Ceramics Village. Desa ini menjadi pusat tembikar tradisional selama periode Dinasti Jeseon.

Menariknya di sini kamu bisa menemukan banyak festival di antaranya Seolbong Cultural Festival, Icheon Rice Cultural Festival, World CeraMix Biennale, Sansuyu Festival, Peach Festival, dan masih banyak lagi.

5. Samjinae Village

slowcp.com

Damyang Changpyeong Samjinae Village merupakan sebuah desa kecil yang dijuluki sebagai "slow city" atau kota lambat. Alasan desa ini mendapatkan julukan demikian rupanya sebagai upaya melestarikan cara hidup tradisional Korea dan laju kehidupan yang lambat, yang berbeda dengan kehidupan kota yang serba canggih dan cepat.

Di desa ini kamu tak hanya dapat melihat keindahan lingkungannya yang asri dengan rumah-rumah penduduk yang masih tradisional, tetapi kamu bisa menemukan banyak permainan tradisional dan makanan khas lokal di Damyang.

Itulah lima desa kecil yang wajib kamu kunjungi saat berlibur ke Korea. Di kota-kota ini kamu bisa melihat kehidupan tradisional penduduk Korea Selatan yang masih asri dan kental budaya, serta cocok untuk kamu yang ingin menikmati ketenangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team