Wilayah seperti Sleman, Magelang, Klaten, hingga Boyolali, sebagian wilayahnya berada di kaki Gunung Merapi. Kesamaannya, semua destinasi tersebut menawarkan desa wisata yang seru dikunjungi ramai-ramai.
Namun dari destinasi tersebut, Sleman memiliki banyak rekomendasi desa wisata, lho. Dari sekian banyak desa wisata di Sleman, ada yang tawarkan aktivitas outbound seperti berikut ini. Dijamin liburan di sini bikin hati gembira!
Desa wisata ini bukan cuma menawarkan aktivitas luar ruangan yang seru dan memorable saja, lho. Di sini ada sarana edukasi mengenai daur ulang sampah botol, membatik, belajar gamelan, hingga sentra industri kerajinan tangan.
Begitu tiba di sini, kamu pasti akan disambut dengan tarian tradisional yang sekarang ini mulai susah dijumpai. Desa yang lokasinya ada di Kecamatan Cangkringan ini juga menyediakan homestay berkonsep joglo untuk tempat penginapan.
Di dalam desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Pakem ini terdapat wisata eco park bernama Ledok Sambi. Tempat ini memiliki bentang alam yang bikin sulit lupa! Bentang alam yang dikelilingi hutan dan tanaman hijau, serta aliran sungai dengan bebatuan alam, jadi daya tarik Ledok Sambi.
Ledok Sambi menawarkan berbagai aktivitas seru. Kamu bisa bermain air di sungai, flying fox, hingga paint ball. Jika kamu pergi ke sini ramai bersama keluarga besar atau teman, jajal serunya berkemah di Ledok Sambi.
Vibes-nya bikin kamu gak mau cepat pulang, deh! Ledok Sambi juga memiliki berbagai fasilitas penunjang wisatawan mulai dari musala, kafe, sampai toilet.
Setiap desa wisata di kaki Gunung Merapi khususnya di Sleman memiliki ciri khas dan daya tariknya masing-masing. Nah, Desa Wisata Pulesari ini terkenal dengan keberadaan tanaman salak.
Sebab itu, Desa Wisata Pulesari di Kecamatan Turi ini juga sentra industri pengolahan buah salak. Kamu bisa belajar budidaya, pengolahan buah salak, dan beli oleh-oleh berbahan buah salak, lho. Terpenting, jangan lewatkan serunya wisata edukasi tentang salak selagi di sini.
Untuk aktivitas luar ruangan di Desa Wisata Pulesari yang wajib kamu coba ada river trekking. Selama mengikuti aktivitas susur sungai kamu bisa menikmati dinginnya air terjun, menangkap ikan, hingga merasakan sensasi keseruan melewati jembatan goyang.
Siapa yang senang main air dan melakukan berbagai aktivitas seru yang memorable setelahnya? Kalau itu kamu, jajal serunya bermain di Desa Wisata Plosokuning, Kecamatan Turi.
Desa di kaki Gunung Merapi ini titik pemberhentian terakhir river trakking yang bernama Kedung Kuning. Nah, wisatawan yang telah melakukan serunya susur sungai akan berada di Kedung Kuning untuk melakukan berbagai permainan seperti rakit getek bambu, egrang, jembatan goyang, dan air mancur.
Wahana edukasi juga tersedia di Desa Wisata Plosokuning seperti belajar membatik, gamelan, dan budidaya salak. Desa ini menyediakan homestay juga buat kamu yang pengin sekalian berlama-lama di sini.
Biasanya sebelum melakukan berbagai aktivitas outbound, pemandu wisata akan membimbing para wisatawan untuk menikmati keindahan desa dengan berkeliling. Setelah itu, bisa lanjut bermain flying fox atau aktivitas seru luar ruangan lainnya yang menantang.
Desa Wisata Kelor juga menyediakan camping ground, lho. Banyak wisatawan tertarik untuk berkemah karena panorama alam serta berbagai fasilitas pendukung tersedia di desa ini.
Desa wisata di kaki Gunung Merapi ini gak cuma buat seru-seruan saja, lho. Bisa juga belajar cara menanam padi di sawah, membatik, atau bermain gamelan.
Desa wisata yang tawarkan aktivitas outbound seperti yang disebutkan tadi seru banget untuk dikunjungi bersama keluarga besar hingga teman-teman, lho. Kalau kamu ada rencana liburan ramai-ramai, pilih saja ke desa wisata tadi apalagi letaknya di kaki Gunung Merapi.