5 Destinasi Wisata Seru di Kota Sawahlunto, Old City of Ranah Minang

Lubang tambang ini dibuat oleh pemerintahan Belanda untuk mengeksploitasi batubara di Sawahlunto. Untuk pekerja tambangnya, Belanda menciptakan Orang rantai. Agar tidak melarikan diri, seluruh pekerja tambang tersebut diikat dengan rantai pada bagian kakinya. Lahirnya orang rantai menjadi sejarah kelam di Sawahlunto.

Lubang tambang ini diambil dari nama Mbah Soero yang merupakan seorang mandor yang mengawasi pekerja tambang. Lubang ini menjadi saksi kekejaman Belanda kepada orang rantai.

Museum ini menempati bangunan bekas dapur umum para pekerja tambang dan pasien rumah sakit. Gedung museum ini dibangun pada masa penjajahan Belanda. Dapur umum di museum ini dilengkapi dua buah gudang besar dan tungku pembakaran untuk memasak beras setiap hari untuk pekerja tambang dan pasien rumah sakit.

Sejarah dari museum ini tidak lepas dari kegiatan eksploitasi tambang batubara di Sawahlunto. Museum kereta api ini menempati ruangan di dalam bangunan Stasiun Kereta Api Sawahlunto. Gedung stasiun ini dibangun pada 1912. Namun, sejak 2003 angkutan batubara tidak memakai kereta api.

Danau ini terbentuk dari bekas area galian tambang batubara. Sisa-sisa pertambangan di lokasi ini masih terlihat dari gunung batu yang mengelilingi danau. Batu-batu dan pepohonan juga membuat pemandangan di tempat ini menjadi indah. Air danaunya yang berwarna biru juga membuat danau ini semakin menarik.

Puncak Cemara berada di pinggang bukit, sekitar 1,6 km dari Kota Sawahlunto. Pemandangan di tempat ini sangat indah dan hijau. Dari tempat ini kita bisa melihat pemandangan Kota Sawahlunto secara utuh. Puncak Cemara ini juga memiliki fasilitas bermain sehingga tempat ini cocok untuk liburan bersama keluarga.

Itulah destinasi wisata menarik di Kota Sawahlunto. Jangan lupa kunjungi tempat-tempat di atas, ya saat berlibur ke sana!