5 Fakta Benteng Van den Bosch di Ngawi, Punya Ratusan Pintu

Kabupaten Ngawi di Jawa Timur memiliki sejumlah bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Salah satu yang paling hits adalah Benteng Van den Bosch. Benteng ini juga dikenal masyarakat sebagai Benteng Pendem. Sebab, tak seperti benteng lainnya yang dibangun di ketinggian, benteng ini dibangun lebih rendah dari daerah di sekelilingnya.
Benteng Van den Bosch merupakan tempat populer di Ngawi yang dijadikan objek wisata sejarah dan edukasi. Namun, benteng ini juga dianggap sebagai wisata sejarah yang menyeramkan dan angker. Sebab, terdapat sebuah makam dan pernah dijadikan sebagai penjara. Meski begitu, Benteng Van den Bosch memiliki keistimewaan yang berbeda dengan bangunan bersejarah lainnya.
Berikut ini fakta menarik lainnya tentang Benteng Van den Bosch yang bisa memperluas wawasan kamu. Kalau sedang ke Ngawi, Jawa Timur, jangan lupa mampir, ya!
1. Digunakan sebagai markas Belanda di Ngawi
Menurut sejarah, Belanda berhasil menduduki Ngawi pada 1825 setelah melalui perlawanan dalam Perang Diponegoro. Untuk mempertahankan kedudukannya dan menguasai jalur perdagangan, pada 1839 Belanda membuat sebuah benteng bernama Benteng Van den Bosch. Benteng ini didirikan di lokasi jalur perdagangan yang stategis, yakni pada pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun.
Benteng Van den Bosch selesai dibangun pada 1845 di atas sebuah lahan seluas 15 hektare dengan ukuran bangunan sebesar 165 x 80 meter. Benteng ini dilengkapi kamar tentara dengan kapasitas 250 tentara, 6 meriam, dan 60 kavaleri pada masa kepemimpinan Johannes Van den Bosch. Sebagai benteng pertahanan, benteng ini dibuat lebih rendah dari tanah di sekitarnya, sehingga masyarakat sering menyebutnya Benteng Pendem.