Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Taif (unsplash.com/ekrem osmanoglu)
Kota Taif (unsplash.com/ekrem osmanoglu)

Taif adalah sebuah kota dan gubernuran yang terletak di Provinsi Mekkah, Arab Saudi. Kota ini berada di ketinggian 1.879 meter (6.165 kaki) di lereng Pegunungan Hijaz. Terkenal dengan iklimnya yang sejuk, Taif menjadi destinasi musim panas yang populer dan dianggap sebagai ibu kota musim panas tidak resmi di Arab Saudi.

Selain itu, Taif juga dikenal dengan hasil pertaniannya. Kota ini juga aktif dalam pembuatan attar atau minyak mawar, yang secara lokal dikenal sebagai Kota Mawar (Madīnat al-Wurūd). Pada ulasan ini terdapat lima fakta menarik tentang kota Taif yang mungkin belum kamu ketahui. Daripada penasaran, simak artikel berikut ini!

1. Berada di lereng Pegunungan Hejaz

Kota Taif (unsplash.com/Asep Rendi)

Taif adalah sebuah kota yang terletak di lereng Pegunungan Hejaz dengan ketinggian mencapai 1.879 meter (6.165 kaki) di atas permukaan laut. Melansir laman dqliving, Pegunungan Hejaz membentang ke utara dan selatan di sepanjang pantai timur Laut Merah.

Dengan lokasinya yang berada di lereng Pegunungan Hejaz, Taif memiliki iklim yang lebih sejuk dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Hal ini membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi penduduk yang mencari ketenangan dari panasnya gurun pasir.

Kondisi ini juga mempengaruhi perkembangan kota, karena semakin banyak orang yang bermigrasi ke Taif untuk mencari lingkungan hidup yang lebih nyaman. Selain itu, keberadaan daerah pegunungan membuat Taif menjadi tujuan populer untuk kegiatan luar ruangan, seperti hiking dan berkemah.

2. Disebut sebagai ibu kota musim panas Arab Saudi

Kota Taif (unsplash.com/K Munggaran)

Taif sering dipanggil sebagai "ibu kota musim panas" Arab Saudi karena memiliki iklim yang lebih sejuk jika dibandingkan dengan wilayah lain di negara tersebut. Berlokasi di lereng Pegunungan Hejaz, Taif menjadi tempat pelarian yang menyegarkan dari panasnya gurun pasir dan kelembapan laut yang biasa terasa di daerah-daerah sekitarnya.

Melansir sauditimes, kota ini dulunya menjadi tujuan favorit bagi masyarakat dari Jeddah, Madinah, dan Riyadh. Selain itu, para pejabat pemerintah juga pergi ke Taif untuk menikmati cuaca yang lebih sejuk. Namun dengan tersebarnya penggunaan AC yang luas, tradisi pindah ke Taif selama musim panas secara signifikan menurun.

3. Dikenal sebagai kota mawar

ilustrasi bunga mawar (unsplash.com/Al Soot)

Taif sering disebut sebagai Kota Mawar karena terletak di lereng Pegunungan Hejaz yang menyajikan iklim lebih sejuk daripada daerah-daerah lain di Arab Saudi. Iklim ini sangat mendukung pertumbuhan mawar, sehingga Taif menjadi rumah bagi lebih dari 900 perkebunan mawar yang menghasilkan lebih dari 300 juta bunga setiap tahunnya.

Mawar-mawar yang tumbuh di Taif terkenal dengan mawar Damask yang memiliki 30 kelopak lembut, memberikan aroma yang lebih harum dan wangi dibandingkan dengan mawar tradisional. Melansir dqliving, musim mawar di kota ini dimulai dari lembah Wadi Mahram dan kemudian merambat ke daerah yang lebih tinggi di pegunungan Al Hada dan Al Shafa.

4. Dihuni oleh suku Bani Tsaqif dan keturunannya

ilustrasi bani Tsaqif (unsplash.com/Ryan Cheng)

Taif adalah kota yang dihuni oleh suku Bani Tsaqif dan keturunan mereka. Terletak di wilayah Hejaz, Arab Saudi, kota ini dinamai sesuai dengan nama suku Bani Tsaqif yang merupakan penduduk asli daerah tersebut. Suku Bani Tsaqif sendiri merupakan sub-suku dari suku Bani Hawazin yang lebih besar, dan mereka terkenal akan kecerdasan dan kebijaksanaan yang mereka miliki.

Sejarah panjang suku ini telah memainkan peran penting dalam perkembangan Taif dan wilayah sekitarnya. Meskipun telah berabad-abad berlalu, suku Bani Tsaqif masih berada di Taif dan menjadi bagian penting dari warisan budaya kota ini. Kehadiran mereka membawa nuansa sejarah yang kaya dan mendalam, serta menghidupkan tradisi-tradisi lama yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Taif.

5. Dikunjungi oleh Nabi Muhammad pada awal abad ke-7

ilustrasi tulisan Nabi Muhammad (unsplash.com/Ahmet Kürem)

Kunjungan Nabi Muhammad ke Taif pada awal abad ke-7 terjadi pada masa-masa yang penuh dengan tantangan bagi Islam. Peristiwa ini terjadi setelah Beliau mengalami kehilangan yang berat, yakni kematian istri tercinta, Khadijah, dan pamannya yang menjadi pelindung, Abu Thalib. Di saat yang sama, Nabi Muhammad menghadapi penentangan yang semakin meningkat dari kaum Quraisy di Mekah yang menentang ajaran-ajarannya.

Dalam usahanya menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad memutuskan untuk mengunjungi Taif. Namun, kunjungan di Taif tidak seperti yang diharapkan. Meskipun Nabi Muhammad mengajak para pemimpin Taif untuk meninggalkan penyembahan berhala mereka dan menerima ajaran Islam, masyarakat setempat menolak pesan beliau dengan keras.

Peristiwa kunjungan ke Taif memberikan pelajaran yang mendalam bagi umat Islam. Walaupun mengalami penolakan yang tegas, kunjungan ke Taif menjadi bagian dari warisan Islam karena menunjukkan keteguhan dan komitmen Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam, bahkan dalam menghadapi tantangan, penolakan, dan permusuhan.

Dengan keunikan alamnya, warisan budayanya, dan sejarah yang kaya, Taif tetap menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi di Arab Saudi. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang mempesona, tetapi juga pengalaman budaya yang mendalam bagi para pengunjungnya.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team