5 Fakta Tentang Panmunjom, Wilayah Gencatan Senjata Korsel & Korut

Perlu diketahui, perjanjian yang ditandatangani pada 23 Juli 1953 di Panmunjom, menjadi penanda gencatan senjata antara Korea Selatan dan Korea Utara, yang telah terlibat dalam Perang Korea sejak 25 Juni 1950. Perjanjian itu sendiri ditandatangani oleh perwakilan dari PBB, Korea Utara dan Cina.

Dua bangunan di Panmunjom yang menjadi saksi sejarah dari perjanjian gencatan senjata ini adalah tempat perundingan gencatan senjata (Armistice Talks Hall) dan tempat penandatanganan perjanjian gencatan senjata (Armistice Agreement Signing Hall).

Bangunan tempat penandatanganan perjanjian gencatan senjata ini sekarang dikenal sebagai Museum Perdamaian Korea Utara.

Panmunjom termasuk dalam zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara. Sebuah garis pembatas, yang terbuat dari semen menjadi pembagi antara wilayah milik Korsel dan Korut di tempat tersebut.

Kedua negara memiliki pos patroli di wilayah milik masing-masing, untuk memonitor keadaan di sekitar mereka.

Tepat di garis demarkasi atau garis perbatasan, terlihat tiga bangunan dicat biru yang disebut sebagai gedung MAC (Military Armistice Comission) atau Komisi Gencatan Senjata Militer. Warna biru bangunan ini disesuaikan dengan warna dari bendera PBB. Sebagai zona demiliterisasi, tentu saja aktivitas militer dilarang keras terjadi di Panmunjom ini.

Pada tahun 1976, dua tentara Amerika Serikat diserang dan dibunuh oleh prajurit Korea Utara, saat keduanya sedang menebang pohon di sekitar wilayah tersebut. Juga, baru-baru ini di tahun 2017, diberitakan tentang penembakan yang dilakukan oleh prajurit Korea Utara pada pembelot dari negaranya tersebut, yang mencoba melarikan diri ke wilayah Korea Selatan.

Sebagaimana dilansir dari Straitstimes.com, tak hanya berfungsi sebagai tempat perundingan dan penandatanganan perjanjian gencatan senjata pada tahun 1953 silam. Sampai sekarang, Panmunjom selalu menjadi tempat di mana pihak Korea Selatan dan Korea Utara saling berjumpa untuk membicarakan hal terkait kedua negara.

Pertemuan paling anyar tentu saja yang terjadi pada Selasa, 9 Januari lalu, yang mana fokus pembicaraan kedua negara adalah tentang keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

Presiden Amerika Serikat merupakan pemimpin negara yang terkadang mengunjungi tempat ini, sebagai bentuk dukungannya pada pihak Korea Selatan. Tercatat, Bush mengunjungi Panmunjom di tahun 2002 dan Obama mengunjunginya di tahun 2012.

Fungsinya yang begitu krusial bagi dua negara di Semenanjung Korea ini, menjadikan Panmunjom sebagai wilayah yang menarik perhatian para wisatawan untuk mengunjunginya. Dilansir dari Tourdmz.com, tur di wilayah ini sendiri tidak dibuka tiap hari, melainkan hanya pada hari Selasa sampai Sabtu.

Mereka akan dibawa mengelilingi bangunan-bangunan yang ada di Panmumjom lalu diberikan informasi seputar tempat tersebut.

Setiap wisatawan yang ingin menyinggahi tempat ini harus tergabung dalam sebuah kelompok tur. Saat mengunjunginya, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi, seperti kapan dan dimana bisa mengambil foto serta etika berpakaian. Jangan pernah coba-coba pakai ripped jeans atau short pants ya kalau datang ke sini.

Dalam rangkaian tur, para pengunjung juga bisa menyempatkan diri membeli ragam merchandise khas yang bisa didapatkan di wilayah demiliterisasi lainnya di sekitar Panmunjom. Tertarik untuk mengunjungi tempat bersejarah di Korea ini?