5 Jejak Peradaban Islam di Buleleng, Masih Terjaga Hingga Kini

Buleleng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang gak kalah menarik dari wisata lainnya di Bali bagian selatan. Ada Pantai Lovina hingga kerukunan umat beragama bisa kamu temui di sana.
Mayoritas masyarakat Bali dikenal beragama Hindu. Tapi di Buleleng ada Desa Pegayaman yang dikenal sebagai Kampung Muslim. Kamu bisa napak tilas atau sekedar berwisata religi di sana. Kamu pun bisa menilik sejarah penyebaran Islam di Buleleng.
Buat kamu yang masih penasaran, berikut ini lima jejak peradaban Islam di Kabupaten Buleleng yang wajib diketahui. Let's check this out!
1. Masjid Jamik Singaraja
Mulai dari Singaraja yang merupakan ibu kota Kabupaten Buleleng, ada Masjid Jamik Singaraja. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Buleleng, diyakini berdiri sejak tahun 1830. Masjid yang terletak di Jalan Imam Bonjol ini termasuk peninggalan Raja Buleleng.
Salah satu keunikan masjid ini bisa kamu lihat dari ornamen ukiran khas Bali di gerbang utama. Konon pintu gerbang tersebut dipercaya dibawa langsung dari Puri Buleleng ke Masjid Jamik Singaraja. Pintu gerbang tersebut merupakan simbol toleransi antara umat Hindu dan Islam.
2. Masjid Jamik Safinatussalam
Beralih ke Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada yang juga dikenal sebagai Kampung Muslim di Buleleng. Pasalnya, sekitar 90 persen masyarakat setempat memeluk agama Islam. Kamu pun akan menjumpai Masjid Jamik Safinatussalam yang merupakan satu-satunya masjid di sana.
Masjid tersebut didirikan oleh Kumpi Kiai Yahya sekitar tahun 1623 bersama orang-orang Bugis dan Jawa. Ini dipercaya sebagai masjid tertua di Buleleng dan menjadi bukti kehadiran Islam pada masa pemerintahan Raja Panji Sakti.
Meski kini sudah mengalami perubahan setelah direnovasi, namun akulturasi budaya Jawa, Bali dan Bugis masih bisa kamu temui. Sedangkan bagi penduduk setempat, bukan sekadar menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat silaturahmi.
3. Masjid Keramat Kuno Singaraja
Satu lagi nih masjid yang menjadi saksi peradapan Islam di Buleleng yaitu Masjid Keramat Kuno Singaraja. Masjid yang terletak di Jalan Hasanudin, Kecamatan Buleleng ini kelilingi pemukiman padat. Akses jalannya pun hanya cukup untuk pejalan kaki atau satu sepeda motor.
Meski tidak semegah kedua masjid sebelumnya, tapi perannya tidak kalah penting. Arsitekturnya pun tidak meninggalkan budaya Bali, ditandai dengan ukiran-ukiran flora pada tiang dan mimbar. Tiang penyangganya terbuat dari pohon kelapa yang tidak diganti hingga saat ini, namun ditambah ketebalannya.
4. Makam Keramat Karang Rumpit
Selain masjid, ada pula Makam Keramat Karang Rumpit di Desa Temukus, Kecamatan Banjar. Bukan sembarang makam, ini merupakan makam The Kwan Lie. Ia merupakan pedagang yang belabuh di pesisir Bali Utara.
Meski keturunan Tionghoa, ia merupakan murid dari Sunan Gunung Jati di Cirebon. Ia menyebarkan agama Islam dengan cara bedagang dan pengobatan Tiongkok. Memang tidak mudah, pasalnya masa itu penduduk setempat sudah memeluk agama Hindu.
Ternyata, makam ini menjadi salah satu wisata religi yang cukup populer di Buleleng, lho. Peziarah bukan hanya dari Bali, banyak juga dari pulau-pulau lain di Indonesia, mulai Jawa hingga Kalimantan. Bahkan, ada pula yang datang langsung dari Tiongkok.
5. Quran tulisan tangan Gusti Ketut Jelantik Celagi
Satu lagi nih jejak peradaban Islam di Buleleng yang masih bisa kamu temui hingga saat ini. Berbeda dari sebelumnya yang berupa masjid atau makam, kali ini ada quran kuno. Quran tersebut merupakan tulisan tangan I Gusti Ketut Jelantik Celagi.
Penulisan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan sebagai salah satu ujian akhir jika menimba ilmu agama Islam kepada Haji Muhammad Yasuf Saleh. Sedangkan Gusti Ketut Jelatik Celagi merupakan salah satu muridnya yang berhasil lulus.
Ia menulis menggunakan pewarna alami dan hiasan berupa ornamen khas Bali. Sedangkan kertasnya dikirim langsung dari Eropa. Kini, quran tersebut masih tersimpan rapi dan digunakan tadarus saat bulan Ramadhan. Buat kamu yang penasaran, bisa langsung melihatnya di Masjid Agung Jamik Singaraja.
Nah, sekarang kamu udah tahu 'kan jejak peradaban Islam di Buleleng. Gak melulu masjid, ada pula makam hingga quran yang menjadi buktinya. Meski pemeluk agama Islam menjadi minoritas di sana, namun kerukunan antar umat tetap terjaga hingga kini.