5 Jembatan di Bosnia ini Sudah Ada Sejak Zaman Kekaisaran Ottoman lho!

Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman pernah menaklukkan sebagian besar wilayah Balkan termasuk Bosnia-Herzegovina pada 1354 yang membuatnya menjadi sebuah kerajaan Islam lintas benua yang kuat pada waktu itu. Hal tersebut juga yang membuat Bosnia-Herzegovina menjadi negara dengan mayoritas muslim tertinggi di Eropa.
Pendudukan Utsmaniyah tersebut juga menjadikan beberapa bangunan baru seperti masjid dan benteng didirikan di wilayah Bosnia-Herzegovina, termasuk juga jembatan-jembatan bergaya khas Ottoman yang bahkan masih ada dan berdiri hingga sekarang.
1. Mehmed Pasa Sokolovic Bridge

Memiliki panjang 180 meter menjadikan Mehmed Paša Sokolović sebagai jembatan Ottoman terpanjang yang sudah berdiri sejak tahun 1557.
Jembatan yang melintasi Sungai Drina di wilayah timur Bosnia-Herzegovina ini diarsiteki oleh Mimar Sinan atas perintah dari bangsawan Utsmaniyah, Sokollu Mehmed Pasha. Jembatan yang kini menjadi salah satu destinasi favorit di Višegrad ini juga sudah menjadi bagian dari situs warisan dunia UNESCO pada 2007 silam.
Badan Kerjasama dan Pengembangan Internasional Turki pernah menyediakan dana 3,5 juta euro untuk membangun kembali Jembatan Mehmed Paša Sokolovi agar menjadi lebih kuat karena usianya yang sangat tua.
Perwakilan TIKA, Komisi Kerjasama Bosnia-Herzegovina dan UNESCO, Kementerian Kebudayaan Republika Srpska serta Walikota Višegrad juga menandatangani kesepakatan untuk merenovasi jembatan pada 19 April 2010.
2. Ovciji Brod

Ovčiji brod kemungkinan besar dibangun pada abad ke-16 setelah berdirinya Jembatan Mehmed Paša Sokolović yang berlokasi di Višegrad, di bagian timur dari negara Bosnia-Herzegovina.
Nama jembatan ini sendiri bila diartikan berarti "Jembatan Penggembala" karena dahulunya sering digunakan oleh para kawanan domba milik peternak setempat yang setiap hari melewati jembatan ini.
Diarsiteki oleh Mimar Hayruddin, arsitek terkenal pada zaman Kesultanan Utsmaniyah, jembatan ini dibangun dari batu dengan lebar sekitar tiga meter dan memiliki tiga lengkungan.
Meskipun usianya sudah cukup tua dan tidak pernah mengalami renovasi besar-besaran, jembatan ini cukup terawat dengan baik hingga dinominasikan masuk sebagai calon daftar situs warisan budaya dunia UNESCO.
3. Sehercehaja Bridge

Šeherćehaja Bridge yang berarti Jembatan Walikota ini sudah melintas di atas sungai Miljacka, Sarajevo sejak tahun 1586. Menurut sumber dokumen tertulis, Jembatan tersebut dibangun oleh seorang pria bernama Alija atau yang lebih dikenal dengan Hafizadic.
Sama seperti jembatan lainnya, Šeherćehaja Bridge juga pernah beberapa kali mengalami kerusakan, salah satunya akibat dari banjir besar pada tahun 1619 serta 1629. Yang terparah, ketika aliran deras sungai Miljacka menyebabkan dua pilar roboh pada 1843 yang membuatnya direnovasi tiga dekade kemudian dan bertahan hingga sekarang.
4. Latin Bridge

Membentang di atas sungai Miljacka di kota Sarajevo, Latin Bridge atau Jembatan Latin memiliki empat lengkungan dan bertumpu pada tiga pilar yang kuat, menjadikannya Jembatan Ottoman tertua jika dilihat dari fondasi bangunannya.
Sebuah catatan dari tahun 1541 menyebutkan, jembatan tersebut dibangun oleh Hussein Sirmed yang kala itu hanya terbuat dari kayu.
Banjir mengerikan yang melanda kota Sarajevo pada 15 November 1791 mengakibatkan Jembatan Latin kala itu rusak parah hingga membuat para warga Sarajevo berduyun-duyun membangun Jembatan itu kembali pada 1798. Diketahui, pembangunan ulang jembatan tersebut dibiayai oleh salah satu orang terkaya di Sarajevo, Ali Ajni-Beg.
5. Stari Most

Stari Most atau Jembatan Mostar merupakan jembatan Ottoman yang sudah ada sejak abad ke-16, dan terletak di kota Mostar, Bosnia dan Herzegovina. Jembatan yang dibangun di atas Sungai Neretva ini pernah menjadi sasaran pasukan militer Kroasia selama Perang Kroasia-Bosnia yang kemudian di rekontruksi ulang pada 23 Juli 2004.
Dibangun atas perintah Suleiman I, Stari Most dianggap sebagai jembatan dengan arsitektur Islam terbaik di negara Balkan tersebut. Jembatan ini sendiri dirancang oleh Mimar Hayruddin, arsitek yang membangun banyak bangunan penting milik Sultan Utsmaniyah di Istanbul maupun daerah kekuasaannya.
Jembatan-jembatan tersebut menjadi bukti bahwa pembangunan yang dilakukan oleh arsitek-arsitek Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman memiliki kualitas yang tidak main-main. Mereka juga menjadi inspirasi bagi para arsitek di berbagai belahan dunia sekarang untuk membuat sebuah bangunan yang kokoh dan tak mudah runtuh.