5 Kampung Tematik Nan Unik ini Cuma Ada di Malang Raya Lho!

Kampung Polowijen dikenal juga sebagai kampung wisata Topeng Malangan. Alasannya karena kampung ini merupakan salah satu gudang seni di Malang, khususnya seni tari topeng sekaligus pusat kerajinan topeng tradisional.

Di Kampung Budaya Polowijen, selain seni membuat topeng, kamu juga bisa belajar seni gerabah, pahatan, bahkan belajar tari topeng Malangan langsung dari ahlinya yaitu Mbah Kari. Asiknya, dirumah Mbah Kari, kamu bukan hanya belajar menari tapi juga sejarah tentang tari topeng Malangan itu sendiri. Menarik bukan? 

Alamat: Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126
Buka: setiap hari, 06.00 - 21.40

Jalan-jalan mengunjungi masa lalu menjadi sesuatu yang selalu menarik. Hal yang sama juga bisa kamu lakukan jika berkunjung ke Kampoeng Heritage Kajoetangan. Kampoeng Kajoetangan sendiri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Di tahun 1800-an kampung ini bahkan menjadi pusat bisnis Belanda dan tempat tinggal orang-orang Belanda.

Dan meski Belanda sudah lama minggat dari Indonesia, tapi ada beberapa peninggalannya masih tersisa hingga sekarang. Kamu masih bisa melihat rumah-rumah dengan arsitektur khas Belanda. Bukan hanya bangunannya, kamu juga bisa belajar sejarah tentang kampung ini. Sebagai bonus, kamu juga bisa berkeliling kampung dan berfoto sepuasnya di berbagai mural yang ada di kampung. Tiketnya? Cuma Rp. 5.000 kok!

Alamat: Jl. Jend. Basuki Rachmat Gg. VI, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119
Buka: senin sampai jum'at, 07.00 - 19.00, sabtu sampai minggu, 06.00 - 19.30

Jika kampung sebelumnya merupakan "markas" Belanda, Kampung Sejarah Tawangsari adalah "markas" bagi pejuang Indonesia yang tinggal di Malang. Dulunya, kampung ini dulunya terdapat rumah singgah yang kemudian dijadikan posko tentara Mayor Hamid Rusdi.

Di rumah inilah para tentara dan pejuang berkumpul untuk membicarakan rencana perebutan kembali kota Malang dari tangan penjajah pada masa Agresi Militer Belanda. Kamu juga bahkan masih bisa menemukan rumah bersejarah tersebut di kampung ini plus koleksi replika alutsista.

Alamat: Jl. Sumbersari Gg. 4 No.62, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Buka: selasa sampai minggu, 15.00 - 18.00

Sekilas kampung Sinau terlihat seperti kampung biasa. Yang mencolok adalah kehadiran sekolah yang ada di kampung tersebut. Beda dengan kampung wisata lain yang mengedepankan seni untuk menarik pengunjung, kampung Sinau adalah kampung pendidikan bagi anak-anak putus sekolah.

Kampung Sinau didirikan pada 23 Maret 2015, didirikannya kampung ini berdasarkan rasa prihatin pemuda Sinau melihat banyaknya anak-anak putus sekolah di kampungnya. Mereka pun membuat sebuah sekolah untuk adik-adik di kampung. Bukan hanya mengajar, disini juga ada banyak workshop kesenian, dan kelas bahasa. Mulai dari bahasa Jepang, Inggris, Mandarin, Arab, dan Jerman.

Selain di ajar oleh relawan yang berasal dari mahasiswa di kota Malang, tidak jarang para pengajar juga berasal dari turis asing. Uniknya, untuk bisa masuk, para turis harus memberikan sumbangan berupa buku yang akan disimpan di perpustakaan kampung.

Alamat: Jl. Simpang Ranugrati, Sawojajar, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65139

Malang bukan cuma punya kampung topeng tradisional tapi juga payung tradisional. Kampung Wisata Payung atau dikenal juga dengan nama Kampung Sewu Payung yang berarti payung seribu. Sesuai dengan namanya, Kampung Wisata Payung ini terinspirasi dari para warganya yang mayoritas bekerja sebagai pembuat payung kertas.

Diresmikannya Kampung Wisata Payung juga untuk menghormati sang maestro payung yaitu Mbah Rasimun yang juga menjadi pembuat payung kertas pertama di kampung ini. Datang ke sini, kamu bisa belajar cara membuat payung kertas langsung dari ahlinya.

Alamat: Jalan L.A, Gg. Taruna III, Pandanwangi, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126
Buka: sabtu dan minggu, 08.00 - 17.30

Unik-unik yaa, kamu mau datang kemana nih kalau di Malang Raya?