Tidak banyak Muslim yang menyukai ide untuk traveling selama bulan suci karena keletihan bepergian di bulan puasa menjadi penyebabnya. Tapi ada beberapa orang berani traveling sambil menunaikan ibadah puasa Ramadan mereka.
Sungguh, ide untuk bangun sahur di negara tetangga terlalu bagus untuk diabaikan! Jadi, inilah sensasi yang ditawarkan oleh 5 kota di Asia Tenggara ini untuk para penggila traveler di bulan Ramadan.
Sebagai ibukota negara yang mayoritas penduduknya Muslim, Kuala Lumpur adalah kota yang ramai budaya dan agama.
Dan ketika berada di ibukota Malaysia, jangan lewatkan mengunjungi Masjid Nasional Malaysia. Kamu bisa menjelajahi interior dan eksterior arsitektur yang indah atau dapat merasakan persaudaraan ketika melakukan salat berjamaah.
Jalan-jalan Kuala Lumpur setelah matahari terbenam. Di sini kamu bias menemukan kios yang dipenuhi dengan segala macam makanan seperti ayam, sate, keropok lekor (kerupuk ikan) dan banyak lagi.
Jantung pasar Ramadan terletak di Kampung Baru. Bahkan pada hari-hari normal, Kampung Baru adalah surga makanan jalanan yang menyajikan pesta tanpa cela yang menggabungkan berbagai rasa. Jumlah dan variasi makanan berlipat ganda selama bulan suci. Dari minuman cendol hingga berbagai kue, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pilihan di Kampung Baru!
Saat di Johor, kunjungi Masjid Sultan Abu Bakar yang bergaya Victoria. Dan tak lupa jelajahi daerah sekitarnya dan temukan Museum Sultan Abu Bakar Johor Bahru. Yang dulunya istana kerajaan Kesultanan Johor itu kini telah diubah menjadi museum umum. Bangunan abad ke-19 ini menawarkan wawasan tentang keluarga kerajaan melalui banyak artefak dan dokumen.
Saat senja tiba, pergi ke S’MART Pandan Ramadan Bazaar. Sebagai salah satu pasar bazaar terbesar di Johor Bahru, segudang kios makanan mampu menampung ribuan pengunjung setiap hari dan kamu juga bisa menemukan menu berbuka juga.
Ayam goreng, kue yang dipotong dadu, sate dan sup menjadi menu andalan saat kamu berada di Johor. Banyak orang yang rela berdesak-desakan untuk mendapatkannya.
Meski bukan kota dengan populasi muslim terbesar, tak ada salahnya kamu mengunjungi kota ini. Makanan halal dan masjid yang menakjubkan cukup banyak di Singapura. Demikian pula Ramadan di Singapura dirayakan dan dinikmati baik oleh Muslim maupun non-Muslim.
Telusuri Arab Street yang penuh dengan kios-kios unik yang menjual pakaian tradisional, karpet Persia, toko buku Islam yang semuanya dibalut dengan estetika Timur Tengah. Masjid Sultan menjulang tinggi di ujung jalan dengan kubah emasnya yang megah dan menara-menara menjulang tinggi ke atas langit. Tentu saja, puncak Jalan Arab selama bulan suci adalah Ramadhan Bazaar Sultan tepat di luar Masjid Sultan.
Faktanya, Singapura melihat banyak bazar selama bulan Ramadan, banyak di antaranya berpusat di sekitar pusat kota seperti Bazaar Woodlands, Celebraya dan Punggol Bazaar.
Tapi yang terbesar dan termegah dari semuanya adalah Geylang Serai Ramadhan Bazaar. Setiap tahun, Jalan Geylang dihiasi dengan lampu-lampu berwarna cerah untuk menghiasi bulan Ramadan. Ratusan kios yang menjual pakaian, dekorasi rumah, dan makanan di sepanjang jalan.
Ramadan tidak dirayakan secara luas di sini karena umat Islam hanya terdiri dari 6 persen dari populasi Thailand. Namun jangan khawatir, Bangkok adalah rumah bagi orang-orang dari berbagai ras dan agama dan ada bagian-bagian yang melihat konsentrasi Muslim yang lebih tinggi.
Untuk masjid, pergilah ke Islamic Foundation of Thailand yang juga merupakan masjid terbesar di Bangkok yang memiliki kapasitas untuk menampung 3.000 jamaah. Baik interior dan eksterior menggabungkan warna-warna cerah pada panel kaca dan dihiasi dengan desain yang berbau Islam yang indah. Tentunya, tidak akan ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan wawasan tentang komunitas Muslim di Bangkok selain melalui Islamic Foundation of Thailand!
Sedangkan untuk pasar makanan Ramadan, Phetchaburi Soi 7 adalah tempat yang wajib untuk dituju. Juga dikenal sebagai Ratchathewi oleh penduduk setempat, jalanan ini dipenuhi dengan barang halal selama bulan Ramadan.
Carilah makanan tradisional termasuk roti canai, nasi kerabu, dan bahkan berbagai jenis martabak. Manjakan diri dengan hidangan lokal seperti thodmanplaa (sejenis pasta ikan yang goreng), kai thod (sejenis ayam goreng) dan popiah khas Thailand.
Tidak banyak yang memikirkan Brunei ketika membuat rencana traveling tetapi negara Muslim yang damai ini pasti akan membuat liburan yang sangat memorable selama bulan Ramadan. Meskipun negara itu melarang makan siang di depan umum selama bulan suci namun ketika malam datang banyak sekali penjual makanan untuk keperluan berbuka.
Yang paling populer ada di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah. Bazaar besar ini menyediakan ruang bagi lebih dari 500 kios untuk jualan makanan. Dari nasi kebuli, ayam goreng hingga jus buah yang menyegarkan, beragam makanan lezat ada dalam jumlah besar. Menikmati makanan yang menggugah selera seperti itu di lingkungan islami harus dirasakan bagi kamu yang melancong ke sini.
Dengan semua makanan dan perayaan, kota-kota ini tidak diragukan lagi akan menjadi ramai selama Ramadan. Tempat ini adalah yang sempurna untuk bergaul dengan Muslim setempat saat kamu traveling dalam semangat Ramadan.
Itulah 5 kota di Asia Tenggara yang menyenangkan untuk dikunjungi saat Ramadan. Mau ke mana dulu, nih?