Tak cuma Demak dan Kudus yang memiliki masjid bersejarah berusia ratusan tahun. Di Semarang ada beberapa masjid yang bahkan usianya jauh lebih tua dari Masjid Agung Demak, lho. Sayangnya beberapa mengalami pemugaran yang membuat sebagian besar bangunannya berubah. Hal ini tak lepas dari adanya penurunan tanah yang sering terjadi di wilayah Semarang Utara karena banjir rob.
Bisa jadi ide wisata religi saat Ramadan nanti, yuk simak deretan masjid tertua di Semarang ini.
Masjid Kyai Sholeh Darat merupakan salah satu peninggalan Mbah Sholeh yang dibangun pada tahun 1802. Meskipun sudah bukan bangunan asli, namun bentuknya dibuat mirip. Dulunya bangunan ini merupakan langgar atau musala yang terbuat dari kayu. Namun karena sering terjadi banjir rob, akhirnya bangunannya pun rusak.
Setelah dibangun kembali dengan tembok bata, masjid juga diperluas sehingga mampu menampung sekitar 400 jamaah. Selain masjid ada pula kentongan, sumur dan beberapa kitab yang merupakan peninggalan Mbah Sholeh.
Lokasi:Jalan Kakap nomor 212 Dadapsari, Semarang Utara.
Masjid At Taqwa Sekayu didirikan pada tahun 1413. Masjid ini dapat menampung 650 jamaah di dalamnya. Namun sayang beberapa bentuk bangunan sudah banyak berubah karena renovasi, kecuali menara dan empat pilar di dalam masjid yang masih asli.
Di bagian belakang masjid terdapat makam Kyai Kamal yang merupakan utusan Sunan Gunung Jati untuk mengajarkan agama Islam di daerah tersebut. Karena lokasinya ada di tengah perkampungan, akses menuju masjid sangat sulit dilewati kendaraan beroda empat, ya.
Lokasi: Jalan Sekayu, Kelurahan Sekayu, Semarang Tengah.
Masjid Kauman Semarang memiliki bangunan berlantai dua dengan dominasi warna hijau. Ada menara tinggi menjulang di bagian sampingnya.
Dibangun pada tahun 1749, bangunan masjid ini di desain oleh seorang warga Belanda bernama Ir. G A Gambier. Hampir keseluruhan bangunan masjid tak ada yang berubah dari dulu, bahkan seng yang digunakan di bagian atas masjid masih asli dan belum diganti.
Lokasi: Jalan Alun-alun Barat, Bangunharjo, Semarang.
Masjid Besar Terboyo didirikan pada tahun 1751. Masjid ini kerap dijadikan destinasi wisata ziarah karena di dekatnya terdapat makam Sunan Terboyo dan keluarganya.
Selain berziarah ke makam, peziarah juga mampir ke sumur yang berada tak jauh dari masjid. Sumur ini merupakan peninggalan Sunan Terboyo dan dipercaya memiliki khasiat bagi siapa saja yang meminumnya.
Meski telah banyak melalui proses pemugaran, namun masih banyak bagian masjid yang masih asli seperti tiang kayu penyangga bangunan dan cungkup kubah.
Lokasi: Jalan Masjid Terboyo RT 7/1 Tambakrejo, Gayamsari, Semarang.
Masjid Menara atau Layur Semarang didirikan pada tahun 1800. Menara tinggi yang menjadi bangunan ikonik masjid ini dulunya berfungsi sebagai mercusuar yang memandu kapal-kapal. Kapal-kapal ini berlayar melalui sungai yang ada di dekat Masjid Menara. Luas tanahnya sekitar 270 m dan memiliki bangunan seluas 108 m.
Dulu masjid ini terdiri dari dua lantai, lho. Namun karena penurunan tanah yang terjadi, kini hanya 1 bangunan saja yang terlihat. Masjid Layur dapat menampung 200 jamaah.
Lokasi: Jalan Layur nomor 33 Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara.
Setiap masjid punya sejarah dan cerita masing-masing di dalamnya yang asyik buat diulik. Sehingga, bakalan seru banget ngabuburit sambil mengeksplorasi masjid-masjid bersejarah yang ada di Semarang ini. Tertarik mencoba?