5 Mitos Telaga Ngebel Ponorogo, Ada Sosok Naga Baruklinting

Telaga Ngebel merupakan danau alami di kaki Gunung Wilis, tepatnya Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Destinasi wisata tersebut menawarkan telaga seluas 150 hektar dan udara yang sejuk. Telaga Ngebel juga telah dilengkapi dengan Ngebel Sunset View Point dan rumah pohon.
Di balik keindahannya, Telaga Ngebel memiliki mitos menarik yang melekat di tengah masyarakat setempat. Ada yang mengaitkannya dengan sejarah Ponorogo, ular, hingga larangan meludah sembarangan.
Masih penasaran dengan mitos Telaga Ngebel? Berikut ini ulasannya.
1. Telaga Ngebel berkaitan erat dengan Naga Baru Klinting
Sosok Baru Klinting lekat dengan mitos dan legenda masyarakat Jawa, termasuk Rawa Pening serta Telaga Ngebel. Baru Klinting merupakan sosok naga yang tubuhnya melingkari Gunung Wilis. Ada yang mempercayai bahwa ia jelmaan Patih Bataringin, tapi ada pula yang percaya bahwa jelmaan dari Putra Ki Ageng Mangir dan Nyai Roro Kijang.
Baruklinting berubah menjadi manusia setelah bersemedi melingkari Gunung Wilis sekitar 300 tahun. Sebelum sempat berubah wujud, ia tidak sengaja ditemukan warga yang tengah berburu. Dagingnya diambil untuk pesta bersih desa.
Ketika ia berubah menjadi manusia, tubuhnya penuh luka. Ia pun meminta makanan pada warga. Tapi tidak ada yang memberi, kecuali Nyi Lantung. Setelah itu, Baruklinting berpesan pada Nyi Lantung untuk mempersiapkan lesung dan centong kayu sebagai dayung.
Baru Klinting menancapkan lidi dan bersumpah tidak ada yang dapat mencabutnya, kecuali dirinya sendiri. Benar saja, tidak ada warga yang mampu mencabut lidi tersebut. Kemudian, Baruklinting mencabut lidi tersebut dan muncullah air dari dalam tahan.
Air semakin besar, Baruklinting dan Nyai Lantung dapat selamat dengan naik lesung. Sedangkan warga yang menzaliminya tenggelam. Daratan yang tenggelam dan dipenuhi air tersebut kini bernama Telaga Ngebel.