Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Festival Songkran (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)
potret Festival Songkran (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Budaya gak cuma tercermin lewat adat istiadat dan bahasa, tapi juga lewat perayaan yang jadi cerminan identitas dan semangat kolektif masyarakatnya. Di beberapa negara, festival budaya gak sekadar acara tahunan, tapi sudah jadi denyut nadi kehidupan warga sehari-hari. Mereka hidup berdampingan dengan irama perayaan yang hampir gak pernah berhenti, dari awal tahun sampai penutupnya. Mulai dari tradisi kuno yang dijaga turun-temurun sampai acara modern yang penuh inovasi, semua menyatu dalam rentetan festival yang meriah dan penuh makna.

Negara-negara ini berhasil menyulap kebudayaan jadi sesuatu yang terus hidup dan berkembang. Setiap bulannya, ada saja perayaan yang melibatkan ribuan hingga jutaan orang, baik penduduk lokal maupun turis dari berbagai penjuru dunia. Bagi siapa pun yang gemar menyaksikan warna-warni budaya secara langsung, negara-negara ini bisa jadi surga tersendiri. Berikut lima negara dengan jumlah festival budaya terbanyak sepanjang tahun yang layak masuk daftar tujuan impian.

1. India dengan perayaan sepanjang musim, sepanjang nafas

potret Festival Diwali (commons.wikimedia.org/Pratap Public School)

India bisa dibilang sebagai rumah bagi ratusan festival yang tersebar sepanjang tahun. Dari festival keagamaan seperti Diwali dan Holi, sampai festival panen seperti Pongal dan Baisakhi, semuanya dirayakan dengan semangat yang luar biasa. Hampir setiap wilayah di India punya perayaannya sendiri, mencerminkan keragaman budaya, bahasa, dan tradisi yang ada di negara ini. Di beberapa daerah, bahkan ada festival yang diselenggarakan secara mingguan, terutama di wilayah-wilayah dengan warisan kerajaan atau komunitas adat yang kuat.

Uniknya, banyak festival di India yang bukan cuma soal ritual keagamaan, tapi juga seni pertunjukan, kuliner, dan mode. Ajang seperti Jaipur Literature Festival, Goa Carnival, sampai Pushkar Camel Fair menunjukkan sisi lain budaya India yang sangat dinamis. Negara ini gak pernah benar-benar sepi dari suara genderang, aroma dupa, dan keramaian yang menggema di jalanan. India bukan cuma punya banyak festival, tapi juga berhasil membuatnya jadi bagian dari denyut kehidupan harian warganya.

2. Jepang dengan tradisi dan modernitas dalam perayaan tanpa henti

potret Festival Gion Matsuri (commons.wikimedia.org/Z3144228)

Jepang memang terkenal disiplin dan modern, tapi di balik itu, negeri ini sangat setia merawat warisan budayanya lewat festival. Dalam satu tahun, Jepang bisa menyelenggarakan lebih dari 200.000 matsuri atau festival rakyat, mulai dari yang berskala lokal sampai nasional. Setiap prefektur punya matsuri andalan sendiri, seperti Gion Matsuri di Kyoto, Nebuta Matsuri di Aomori, atau Tanabata di Sendai. Banyak dari festival ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, diwariskan lintas generasi.

Matsuri di Jepang gak hanya soal parade dan kimono, tapi juga makanan khas, tarian tradisional, dan penghormatan terhadap alam atau arwah leluhur. Meski banyak festival berasal dari kepercayaan Shinto atau Buddha, nuansa sekulernya tetap terasa kuat dan menarik bagi semua kalangan. Bahkan kota-kota modern seperti Tokyo dan Osaka tetap menjaga tradisi matsuri dengan sangat serius. Festival menjadi cara bagi warga Jepang untuk menyeimbangkan kehidupan modern mereka dengan akar budaya yang mendalam.

3. Meksiko dikenal dengan warna-warni perayaan yang penuh jiwa

potret Hari Orang Mati (unsplash.com/Luis)

Meksiko dikenal dengan semangatnya dalam merayakan kehidupan dan kematian secara bersamaan. Festival seperti Día de los Muertos atau Hari Orang Mati jadi simbol betapa negara ini sangat menghargai budaya dan sejarah leluhurnya. Tapi itu baru permulaan, setiap bulan selalu ada perayaan, entah itu berkaitan dengan agama, sejarah kemerdekaan, panen, atau santo pelindung desa. Masyarakat Meksiko menjadikan festival sebagai bentuk penghormatan sekaligus hiburan massal.

Musik mariachi, kostum penuh warna, dan makanan khas seperti tamales dan mole jadi pemandangan yang sering ditemui saat festival berlangsung. Dari Festival Cervantino di Guanajuato sampai Guelaguetza di Oaxaca, Meksiko berhasil menggabungkan seni pertunjukan, kuliner, dan spiritualitas dalam satu perayaan. Negara ini gak cuma merayakan tradisi, tapi juga terus menambahkan unsur-unsur baru ke dalam festivalnya agar tetap relevan bagi generasi muda. Meksiko memang hidup dalam ritme perayaan yang tak ada habisnya.

4. Thailand dikenal dengan negeri seribu festival yang penuh semangat

potret Festival Songkran (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Thailand punya reputasi sebagai negeri yang penuh senyum dan keramahan, dan itu sangat terasa dalam festival-festivalnya. Setiap bulannya, selalu ada perayaan budaya yang bisa ditemukan di berbagai penjuru negeri. Songkran, festival air yang jadi penanda Tahun Baru Thailand, adalah salah satu yang paling ikonik dan dirayakan secara nasional. Selain itu, ada juga Loy Krathong yang menyajikan keindahan lentera di sungai, serta Phi Ta Khon yang penuh kostum dan nuansa mistis.

Kekuatan utama dari festival di Thailand adalah kemampuan mereka menggabungkan elemen tradisi, hiburan, dan pariwisata secara harmonis. Banyak acara yang awalnya hanya bersifat lokal kini dikembangkan menjadi daya tarik wisata internasional tanpa menghilangkan nilai budaya aslinya. Masyarakat Thailand juga sangat terbuka terhadap partisipasi wisatawan dalam festival, membuat suasananya terasa inklusif dan hangat. Gak heran kalau negara ini selalu dipenuhi wisatawan yang sengaja datang hanya untuk merasakan atmosfer festivalnya.

5. Spanyol dikenal dengan irama tradisi yang gak pernah padam

potret Festival Semana Santa (commons.wikimedia.org/Sema MzB)

Spanyol adalah negara yang menjadikan festival sebagai bagian dari identitas nasional. Dari utara hingga selatan, selalu ada perayaan yang berlangsung setiap minggu, mulai dari yang sakral sampai yang ekstrem. La Tomatina, San Fermín, sampai Semana Santa adalah contoh festival yang telah mendunia. Tapi di balik festival yang terkenal itu, masih banyak perayaan kecil yang sangat kental dengan nilai komunitas dan kekeluargaan.

Ritme hidup di Spanyol seolah tak bisa lepas dari parade, musik flamenco, dan pesta rakyat yang digelar di alun-alun kota. Uniknya, setiap desa atau kota punya santo pelindung sendiri yang dirayakan dengan sangat meriah, lengkap dengan prosesi keagamaan dan acara kuliner. Masyarakat Spanyol menjadikan festival sebagai waktu untuk berkumpul, menguatkan solidaritas, dan merayakan warisan yang terus dijaga. Gak berlebihan kalau negara ini dijuluki sebagai salah satu negeri paling meriah di dunia.

Budaya yang hidup dan terus dirayakan lewat festival membuat negara-negara ini punya daya tarik yang luar biasa. Bukan cuma sebagai tujuan wisata, tapi juga sebagai tempat belajar tentang arti penting komunitas, sejarah, dan ekspresi kolektif. Di balik keramaian dan warna-warni perayaan, ada nilai-nilai yang memperkuat identitas dan solidaritas warganya. Siapa pun yang menjelajahi negara-negara ini, akan merasakan langsung semangat budaya yang gak pernah padam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team