ilustrasi Bosnia dan Herzegovina (unsplash.com/Hongbin)
Bosnia dan Herzegovina memiliki sejarah panjang tentang masuknya Islam ke Eropa melalui Kekaisaran Utsmaniyah. Sarajevo, ibu kotanya, sering disebut "Yerusalem Eropa" karena perpaduan budaya Islam, Kristen, dan Yahudi yang hidup berdampingan.
Masjid Gazi Husrev-beg, yang berdiri sejak abad ke-16 menjadi salah satu simbol keberadaan Islam di Balkan. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan Islam yang berperan penting dalam sejarah intelektual Bosnia.
Selain masjid bersejarah, Mostar menawarkan pemandangan ikonik dengan Jembatan Stari Most yang menjadi simbol rekonsiliasi dan perdamaian pasca perang. Kota ini memiliki atmosfer khas Timur Tengah dengan bazaar tradisional dan kafe-kafe yang menyajikan kopi Bosnia dalam cangkir tembaga unik. Wisatawan juga dapat menemukan berbagai produk kerajinan tangan, seperti permadani dan tembikar, yang mencerminkan warisan budaya Islam di wilayah tersebut.
Perjalanan ke Bosnia memberikan perspektif berbeda tentang bagaimana Islam berkembang di Eropa. Meskipun sejarahnya penuh tantangan, identitas Islam di Bosnia tetap kuat dan hidup dalam budaya serta tradisi masyarakatnya. Bukti keberlangsungan ini terlihat dalam perayaan-perayaan keagamaan, kuliner khas, serta gaya arsitektur yang tetap mempertahankan nuansa Islam.