Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang berdiri di depan masjid (unsplash.com/Artur Aldyrkhanov)
ilustrasi seorang berdiri di depan masjid (unsplash.com/Artur Aldyrkhanov)

Bukan hanya sebagai bulan ibadah, Ramadan juga menjadi momen spesial yang menghadirkan suasana penuh kebersamaan dan tradisi unik di berbagai belahan dunia. Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam merayakan bulan suci ini, memberikan atmosfer yang berbeda namun tetap sarat dengan makna spiritual.

Beberapa negara dikenal karena kemeriahan Ramadan yang begitu khas, di mana jalan-jalan dihiasi lampu warna-warni, masjid-masjid penuh dengan jamaah, dan hidangan khas berbuka puasa menjadi daya tarik tersendiri. Dari Afrika Utara hingga Asia, berikut lima negara yang menawarkan pengalaman Ramadan paling meriah di dunia.

1. Mesir

ilustrasi pasar di Mesir (unsplash.com/Thales Botelho de Sousa)

Mesir terkenal dengan suasana Ramadannya yang sangat meriah. Seluruh negeri berubah dengan jalan-jalan yang diterangi oleh lentera berwarna-warni, memberikan pemandangan yang spektakuler di malam hari. Selain itu, rasa kebersamaan dan spiritualitas begitu kental terasa di udara, terutama saat waktu berbuka puasa tiba.

Di siang hari, suasana lebih tenang dengan masyarakat yang berfokus pada ibadah dan refleksi diri. Namun, begitu matahari terbenam, Mesir berubah menjadi lautan kebahagiaan dengan hidangan Iftar yang melimpah dan pasar-pasar yang ramai. Masjid-masjid dipenuhi jamaah dan aroma hidangan tradisional seperti ful medames dan kunafa.

2. Turki

ilustrasi pasar di Turki (unsplash.com/Collab Media)

Turki memiliki suasana Ramadan yang sangat meriah, ditandai dengan perpaduan antara ketaatan spiritual dan aktivitas yang semarak. Kota-kota besar dan kecil menjadi lebih hidup di malam hari, dengan masjid-masjid yang dipenuhi jamaah serta lampu-lampu mahya yang menampilkan pesan-pesan religius di antara menara-menara.

Setelah berbuka puasa dengan menu khas seperti ramazan pidesi dan kurma, masyarakat sering berkumpul di taman atau kafe untuk menikmati malam. Suara musik tradisional dan dentuman drum sahur semakin memperkaya atmosfer Ramadan. Perasaan persaudaraan semakin kuat, terutama saat acara buka puasa bersama di jalan-jalan atau masjid-masjid.

3. Indonesia

ilustrasi berburu takjil (unsplash.com/Umar ben)

Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menghadirkan suasana Ramadan yang penuh semangat dan kebersamaan. Sepanjang bulan suci, jalanan dipenuhi dengan pasar Ramadan yang menjual makanan khas seperti kolak, takjil, dan berbagai jajanan tradisional. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan Ramadan.

Masjid-masjid dipenuhi dengan jamaah untuk shalat Tarawih, sementara ngabuburit menjadi bagian tak terpisahkan menjelang berbuka puasa. Tabuhan bedug yang menggema di masjid dan langgar menjelang sahur menambah nuansa khas Ramadan. Suasananya begitu semarak, dengan berbagai acara yang memperkuat rasa persaudaraan dan spiritualitas.

4. Pakistan

ilustrasi seorang sedang membaca Al-Qur'an (unsplash.com/Syed Aoun Abbas)

Ramadan di Pakistan identik dengan pasar-pasar yang semakin ramai menjelang waktu berbuka puasa. Saat matahari terbenam, jalanan dipenuhi kios-kios yang menawarkan beragam hidangan berbuka seperti samosa, pakora, dan jalebi. Keindahannya semakin terasa saat Chaand Raat, yang merupakan malam sebelum Idul Fitri.

Selain meriahnya suasana, Ramadan di Pakistan juga dipenuhi dengan ibadah yang khusyuk. Masjid-masjid menjadi pusat aktivitas keagamaan, sementara tradisi berbagi makanan dengan yang membutuhkan semakin mempererat solidaritas sosial. Tidak hanya tentang perayaan, Ramadan di Pakistan juga tentang memperkuat nilai-nilai kebersamaan.

5. Maroko

ilustrasi suasana ramadan di Maroko (unsplash.com/Tom Tiepermann)

Maroko menghadirkan Ramadan yang sangat istimewa dengan kombinasi antara tradisi, spiritualitas, dan suasana yang hangat. Jalan-jalan dihiasi dengan lampu dan dekorasi khas, sementara suara azan bergema di seluruh penjuru negeri. Masjid-masjid penuh dengan jamaah yang menjalankan shalat Tarawih, memberi suasana yang menenangkan.

Momen berbuka puasa di Maroko tidak lengkap tanpa hidangan khas seperti harira, kurma, briouat, dan sellou. Keluarga-keluarga berkumpul untuk menikmati makanan bersama, memperkuat hubungan dan rasa syukur. Kehangatan Ramadan di Maroko terasa begitu kuat, dengan semangat berbagi dan kebersamaan.

Ramadan dirayakan dengan cara yang berbeda di berbagai negara, tetapi satu hal yang pasti, setiap tempat memiliki keunikan tersendiri dalam menyambut bulan suci ini. Dari Mesir dengan lentera fawaneenya yang ikonik hingga Pakistan dengan tradisi Chaand Raat yang meriah, setiap negara menawarkan pengalaman Ramadan yang tak terlupakan.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team