Maluku Tenggara dikenal memiliki beragam destinasi wisata dan budaya yang unik. Tak heran jika banyak wisatawan memasukkan provinsi ini ke dalam daftar tempat wisata yang wajib dikunjungi.
Maluku Tenggara juga memiliki beberapa kuliner dan suvenir khas yang dibuat langsung oleh penduduk setempat secara tradisional. Cocok nih untuk dijadikan sebagai oleh-oleh khas untuk keluarga di rumah saat traveling ke Maluku Tenggara. Ada apa saja?
Embal merupakan camilan khas Maluku Tenggara berbentuk hati yang menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya. Kemudian singkong tersebut diolah menjadi tepung.
Jika diperhatikan sekilas, embal memiliki bentuk mirip waffle. Cita rasanya hambar. Namun, sekarang banyak penjual yang menambahkan tumbukan kacang saat proses pembuatan agar cita rasanya lebih manis.
Bentuknya menyerupai dadar gulung, sanole terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kelapa parut. Lalu diberi isian berupa parutan gula aren. Kemudian panggang di atas tungku api tradisional agar cita rasanya lebih sedap.
Sanole memiliki tekstur renyah di luar, namun lembut di dalam. Untuk membuat aromanya lebih nikmat, biasanya sanole dibungkus menggunakan daun pisang yang telah dipanggang terlebih dahulu di atas bara api.
Kain tenun khas Tanimbar memiliki motif unik yang dibuat dengan masih menggunakan cara tradisional.
Kain tenun tersebut dapat dibeli dalam bentuk lembaran kain atau yang telah dibuat menjadi tas dan bandana. Cara perawatannya cukup mudah. Kamu hanya perlu menggulungnya saja setelah dikeringkan.
Agar kain tenun tetap awet, simpan di tempat kering dan tidak terlalu lembap untuk menghindari tumbuhnya jamur.
Keunikan dari kerajinan besi putih khas Maluku Tenggara adalah menggunakan bahan baku besi putih bukan dari hasil tambang, melainkan dari peninggalan peralatan Perang Dunia II yang masih bisa dimanfaatkan. Hasil dari kerajinan besi putih ini berupa peralatan memasak, kalung, cincin, gelang, dan aksesoris lain.
Saat terkena sinar matahari, kilauan dari kerajinan besi putih tersebut akan terlihat jelas. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp20.000 per buah.
Patung khas Maluku Utara terbuat dari kayu. Sedangkan untuk gerabah menggunakan bahan tanah liat pilihan. Kamu dapat membelinya sebagai hiasan di rumah.
Bentuk dan ukiran patung atau gerabah Maluku Utara memiliki filosofi tersendiri yang berkaitan dengan budaya nenek moyang masyarakat Maluku Tenggara. Budaya tersebut berkaitan erat dengan alam, manusia, dan hewan yang lantas digambarkan pada permukaan patung atau gerabah.
Kurang lengkap rasanya berlibur ke Maluku Tenggara tanpa membawa pulang oleh-oleh, terlebih lagi pilihannya sangat beragam. So, pastikan kamu membelinya untuk teman atau keluarga tercinta di rumah, ya.