5 Pesona Goa Boki Moruru, Hidden Gems di Halmahera Tengah Maluku Utara

Berangkat dari Sofifi, ibu kota provinsi Maluku Utara, kamu membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau sejauh kurang lebih 152 kilometer melewati jalan Trans Halmahera untuk sampai ke desa Sagea, desa di mana Goa Boki Moruru berada.

Setibanya di desa Sagea, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu kayu atau ketinting untuk menyusuri sungai Sageyen yang akan mengantarmu tiba di gerbang masuk gua. Ketinting ini bisa kamu sewa kepada penduduk desa yang nantinya bisa sekaligus menjadi guide kamu menjelajah Goa Boki Moruru.

Jarak desa Sagea ke pintu masuk gua sekitar 5 kilometer sehingga perjalanan naik ketinting memakan waktu kurang lebih 30 menit. Eksotisme hidden gems mulai terasa ketika kamu menyusuri sungai Sageyen ini.

Sepanjang sungai, kamu akan disuguhi view hutan yang masih asri di kanan kini sungai dengan aliran sungainya yang begitu tenang dan jernih. Termasuk suara nyanyian burung sahut-menyahut yang makin melengkapi petualangan ke Goa Boki Moruru.

Gerbang masuk Goa Boki Moruru terbentuk secara alami. Di sini, ketinting perlu ditambatkan di dermaga kecil ala kadarnya yang terbuat dari besi dan telah berkarat. Perjalanan lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki. Karena kamu bakal menyusuri gua, maka perlengkapan lighting yang menunjang jangan sampai gak kamu siapkan, ya.

Setelah beberapa meter memasuki area Goa Boki Moruru, guide akan menghentikan perjalanan sebentar untuk melakukan ritual mengumandangkan azan. Ritual ini adalah prosesi yang wajib dilaksanakan siapa pun yang ingin mengekplorasi Goa Boki Moruru.

Semua pencahayaan wajib dimatikan sehingga suasana saat azan didengungkan benar-benar gelap. Hanya terdengar suara merdunya azan yang gaungnya praktis bisa membuatmu merinding.

Sejak dari mulut Goa Boki Moruru, kamu sudah akan disambut oleh pesona stalaktit dan stalagmit yang menjadi pemandangan khas saat melakukan caving. Bentuknya tentu beraneka ragam, mulai dari bentuk umum stalaktit dan stalagmit, berbentuk seperti meja bundar, serta adanya batuan stalaktit dan stalagmit yang menyatu.

Yang paling menarik, di salah satu titik di dalam Goa Boki Moruru, ditemukan stalagmit berbentuk manusia yang seolah sedang duduk tasyahud, salah satu gerakan dalam salat. Stalagmit ini tentu menjadi batu favorit wisatawan yang datang berkunjung ke Goa Boki Moruru.

Jika memungkinkan, sebaiknya kamu memakai alas kaki seperti boots atau sepatu waterproof saat menjelajahi Goa Boki Moruru. Sebab permukaan gua didominasi oleh lumpur halus dan tanah liat. Selain itu, mengenakan alas kaki yang safety juga bisa menjagamu dari hewan penghuni gua, seperti laba-laba, kecoak, dan jangkrik.

Selain menyuguhkan pesona alam yang begitu cantik, Goa Boki Moruru rupanya masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan hingga sekarang. Kabarnya, belum ada satu peneliti pun yang mampu menjawab berapa panjang dari gua tersebut. Sehingga sampai saat ini, belum ada satu pun orang yang tahu di mana ujung Goa Boki Moruru.

Keberadaan hidden gems di timur Indonesia semakin terbukti dengan pesona Goa Boki Moruru di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Nah, seberapa pengin kamu menjelajah gua tersebut? Masukkan ke bucket list dulu, yuk.