Hanoi merupakan ibu kota negara Vietnam sejak 2 Juli 1976. Hanoi kerap dijadikan wilayah transit bagi para wisatawan yang akan berlibur ke Halong Bay atau Tam Coc. Walau begitu, Hanoi sendiri merupakan kota yang tak kalah menarik untuk dijelajahi.
Pasalnya, terdapat beberapa tujuan wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi. Berikut lima tips melakukan solo traveling di Hanoi, Vietnam jika kamu ingin berkunjung suatu saat nanti.
Jika kamu ingin berkunjung ke Hanoi, kamu harus memesan tiket pesawat menuju Noi Bai International Airport. Sesampainya di bandara tersebut, terdapat beberapa opsi untuk menuju hotel, mulai dari agen travel, aplikasi daring, hingga taksi konvensional.
Jika kamu ingin meminimalisir pengeluaran, pilihlah transportasi menggunakan aplikasi daring seperti Gojek, Grab, atau agen travel. Harga menggunakan jasa tersebut lebih pasti dibandingkan dengan menggunakan taksi konvensional. Ada pula biaya tol di luar biaya transportasi yang rata-rata sebesar 20.000 dong atau Rp12.000.
Salah satu tempat wisata yang wajib kamu kunjungi adalah Mausoleum Ho Chi Minh. Di tempat tersebut, terdapat makam Ho Chi Minh, tokoh revolusi dan negarawan Vietnam. Menariknya, kami bisa melihat jasad Ho Chi Minh yang diawetkan.
Tidak ada biaya masuk untuk bisa memasuki Mausoleum Ho Chi Minh. Hal yang perlu kamu ketahui saat berkunjung ke tempat ini adalah kamu tidak boleh merekam atau mengambil gambar saat akan memasuki mausoleum. Terdapat banyak petugas yang akan memperingatkan kamu jika ketahuan mengambil gambar atau merekam.
Ada pula beberapa tempat wisata di Hanoi yang tak kalah menarik, seperti Penjara Hoa Lu, Pagoda Tran Quoc, Katredal St Joseph, Temple of Literature, Pertunjukan Wayang Thang Long, hingga Danau Hoan Kiem. Semua spot tersebut memiliki keistimewaan masing-masing.
Hampir semua spot wisata tersebut dapat diakses secara gratis. Jika kamu berkunjung ke Danau Hoan Kiem, biasanya terdapat beberapa pertunjukan musik tradisional di pagoda sekitar wilayah tersebut.
Jika di Hanoi, jangan kaget jika kamu kerap mendengar klakson dengan volume keras. Bagi warga setempat, hal itu merupakan hal yang biasa untuk memberikan tanda jika motor mereka akan lewat.
Selain itu, jalur motor dan mobil tidak sama seperti di Indonesia atau berkebalikan. Stir mobil di Vietnam sendiri berada di sisi kiri. Terdapat pula banyak becak dengan harga murah yang bisa kamu ajak mengelilingi beberapa kawasan di Hanoi.
Di Hanoi sendiri hanya ada satu masjid, yaitu Masjid Al Noor yang lokasinya tak jauh dari Old Quarter. Terdapat banyak pula kantor agen travel karena warga setempat jarang yang menggunakan aplikasi atau website untuk memesan transportasi atau paket wisata secara daring.
Old Quarter merupakan spot favorit para wisatawan untuk berbelanja. Kamu bisa menemukan banyak varian kopi lokal, makanan, baju dengan merk ternama dan lokal, hingga kerajinan tangan di sepanjang jalan sekitar Old Quarter.
Meski menawarkan produk dengan kualitas tinggi, harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Kamu bisa melakukan pembayaran di beberapa toko dengan kartu debit. Walau begitu, jangan sampai kamu kehilangan kartu debit selama perjalananmu di Hanoi.
Pasalnya, mesin electronic data capture (EDC) di Hanoi kebanyakan tidak meminta verifikasi password layaknya di Indonesia. Kamu juga harus memastikan harga yang ditulis pada mesin EDC sesuai dengan kesepakatan harga yang telah kamu dan penjual tentukan.
Di Hanoi sendiri, tidak usah heran jika banyak warga sana yang memakai pakaian branded. Pasalnya, banyak pabrik perusahaan pakaian ternama yang diproduksi di beberapa provinsi di Vietnam dan didistribusikan ke Hanoi.